Kamis, 21 Januari 2010

DKI Kerja Sama dengan Kopassus

Jakarta, gatra 20 Januari 2010 17:20
Pemprov DKI menjalin kerja sama dengan Kopassus TNI Angkatan Darat, dalam penanganan banjir di Jakarta. Kerja sama itu dimulai dengan apel serah terima hibah peralatan penanggulangan bencana alam dari Pemprov DKI ke Kopassus di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).

"Mereka selaku menjadi mitra yang berada di garis depan. Penyerahan perlengkapan penanggulangan banjir ini merupakan bentuk apresiasi untuk Kopassus," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo yang menjadi Inspektur Upacara dalam apel tersebut.. Perlengkapan yang diserahkan Pemprov DKI adalah 10 unit motor tempel, dua unit perahu karet, delapan buah pompa manual, 50 pelampung, 36 dayung, serta seperangkat alat keselamatan kerja seperti tali karmantel, single rop, carabiner, tali tubuh, dan sarung tangan kulit.

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Lodewijk Paulus mengatakan, peralatan hibah itu dibutuhkan karena Kopassus hanya memiliki peralatan perang. "Kami belum memiliki peralatan untuk operasi penyelamatan seperti untuk banjir," ujar Lodewijk. Peralatan-peralatan itu akan digunakan maksimal untuk operasi penyelamatan bencana di Jakarta.

Kedepannya, menurut Lodewijk, Kopassus akan lebih aktif melakukan operasi penyelamatan bencana dan peralatan-peralatan telah mulai dipersiapkan untuk hal itu. "Undang-undang No.34 dalam operasi militer selain perang kita disebutkan menanggulangi bencana. UU itulah rujukan kita," katanya.

Salah satunya adalah menyiapkan prototipe kendaraan untuk penanggulangan bencana yang dapat mengatasi medan-medan ekstrem seperti banjir atau kebakaran. "Termasuk bagaimana bisa masuk ke pelosok dan kesiapan personel. Dalam latihan kita sudah diarahkan ke sana, jadi soal personel, peralatan, sedikit demi sedikit kita persiapkan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Harianto Badjoeri mengatakan telah menyiagakan 8.000 personil di sejumlah titik rawan banjir Jakarta. Personil yang akan bersiaga 24 jam penuh di posko-posko hingga tingkat kelurahan itu telah dilatih khusus mengenai keterampilan "search and rescue" (SAR).

"Kami optimis, penanganan banjir tahun ini jauh lebih baik," kata Harianto. Tim penanggulangan bencana terus melakukan pemantauan ketinggian sungai di seluruh Jakarta agar bisa melakukan antisipasi lebih cepat dan tepat dan agar warga yang berada di lokasi rawan banjir dapat memperoleh informasi lebih awal untuk menekan terjadinya korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog