Kamis, 28 Januari 2010

Panglima TNI Jadi Irup Sertijab Anshory Tadjudin, Kepala Bais TNI

Rabu, 27 Januari 2010 - 16:42 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, bertindak sebagai inspektur upacara pada serah terima jabatan (sertijab) Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI dari Mayjen TNI Syafniel Armen, S.IP, SH., M.Sc, kepada Mayjen TNI Anshory Tadjudin sesuai Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/43/I/2010 tanggal 13 Januari 2010, di Mako Bais TNI Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (27/1).


Mayjen TNI Syafniel Armen, S.IP, SH., M.Sc., selanjutnya akan memasuki masa pensiun, sedangkan Kabais TNI yang baru Mayjen TNI Anshory Tadjudin sebelumnya menjabat Asintel Panglima TNI.


Panglima TNI menyatakan, serah terima jabatan ini sebagai sarana untuk memelihara dinamika dan meningkatkan kinerja organisasi serta memastikan berlangsungnya kaderisasi kepemimpinan dalam tubuh TNI. Jabatan yang diserahterimakan ini, bukan sekedar penghargaan atau pengakuan, tetapi merupakan amanah dari institusi TNI, bangsa dan Negara.
Jabatan sebagai pengakuan atau penghargaan, memiliki dimensi struktural sebagai lambang kepercayaan, atas tugas dan kompetensi yang dipercayakan. Sedangkan sebagai amanah, jabatan memiliki dimensi moral yang mencerminkan tanggung jawab yang lebih besar dan dalam lagi, pesan moral terpenting dari setiap amanah tersebut adalah tanggung jawab yang mesti ditunaikan dengan lunas, baik kepada diri sendiri, keluarga dan organisasi TNI, maupun kepada bangsa dan negara, serta lebih utama kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang kelak dipertanggungjawabkan di akhirat di hadapan Sang Khaliq, tegas Panglima TNI.



Lebih lanjut Panglima TNI juga menyebutkan Bais TNI bertugas pokok menyelenggarakan kegiatan dan operasi intelijen strategis serta pembinaan kekuatan dan kemampuan intelijen strategis dalam mendukung tugas pokok TNI, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004.

Tuntutan tugas Bais TNI tersebut akan semakin berat, terutama jika dikaitkan dengan spektrum ancaman yang sangat luas dewasa ini, baik yang berasal dari ancaman tradisional maupun non-tradisional. Namun demikian Bais TNI tetap dituntut dapat menjadi institusi terdepan dalam menyiapkan Intelijen Strategis, dan sebagai ujung tombak pimpinan TNI dalam melaksanakan deteksi dan cegah dini terhadap segala ancaman dan gangguan NKRI.

Karena itu tidak ada pilihan lain bagi Bais TNI, kata Panglima TNI, untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan profesionalitas fungsi intelijen, Bais juga dituntut untuk dapat berkoordinasi dengan komunitas intelijen (Intelligence Community) baik dengan Badan Intelijen Angkatan dan Kotama, maupun Badan Intelijen di luar TNI.


Disamping itu Panglima TNI juga berharap dan menekankan agar memelihara dan meningkatkan kemampuan intelijen strategis secara terpadu dan terus-menerus untuk mewujudkan kemampuan deteksi dan cegah dini secara tepat dan akurat, sempurnakan terus prosedur dan mekanisme kerja di lingkungan TNI, melalui koordinasi yang kuat antara unsur-unsur intelijen, pemantapan organisasi, peningkatan kemampuan personel dan modernisasi alat peralatan intelijen yang terintregrasi antar matra.


Hadir dalam acara tersebut Kasum TNI Laksdya TNI Didik Heru Purnomo, Irjen TNI Letjen TNI Liliek AS. Sumaryo, Dansesko TNI Marsdya TNI Edy Harjoko dan para Asisten Panglima TNI antara lain Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Rasyaid Qurnuen Aquary, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin AS, Kapuspen TNI Marsda TNI Sagom Tamboen, S.IP, serta Wakabais TNI Marsda TNI Tengku Johan. (puspen/syamsir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog