SILATURAHMI: Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta,(keempat dari kiri, sebelah gubernur Kalbar) kemarinn (29/1) malam mengadakan silaturahmi dengan pemuka masyarakat Kalbar, di Hotel Kapuas. MUJADI/PONTIANAK POST.
PONTIANAK—Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal George Toisutta mengatakan bahwa pihaknya siap meluncurkan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sepanjang tahun guna membangun kawasan perbatasan. Hal ini sebagai wujud komitmen TNI dalam menjadikan kawasan perbatasan sebagai halaman depan dari negara. “Wilayah perbatasan adalah wajah atau ibarat halaman depan dari rumah kita. Seharusnya dapat perhatian lebih, harus rapi. Jangan kalah dengan orang lain,” katanya tadi malam saat silaturahmi dengan muspida dan tokoh masyarakat Kalbar di Hotel Kapuas Palace. “Apakah kita mau wajah kita, mohon maaf, seolah seperti pantat,” tambah dia.
Pernyataan ini disampaikan menyusul pemaparan Gubernur, Cornelis tentang kondisi perbatasan Kalbar yang jauh ketinggalan dibandingkan dengan Malaysia. Di sepanjang perbatasan Malaysia sudah terbangun jalan dengan kondisi baik dan bahkan bisa didarati oleh pesawat tempur. Sementara di sepanjang perbatasan Kalbar, kondisinya masih berupa hutan. TNI menurut Kasad, punya tekad yang sama kuat dengan masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun wilayah perbatasan. Dari aspek pertahanan, Kodam VI/Tanjungpura juga telah melakukan kajian-kajian. Kajian tersebut antara lain menyimpulkan bahwa Kalbar memerlukan tambahan satu unit Kodam (Komando Daerah Militer). Cepat atau lambat Kodam akan didirikan di provinsi ini. Semua itu menurutnya tergantung pada dukungan seluruh elemen masyarakat. “Jika didukung penuh, kita akan segera bentuk.
Tetapi tidak seperti Kodam lain, yang kecil dulu,” katanya. Sebelum itu, Panglima Kodam VI/Tanjungpura, Mayjen TNI Tono Suratman mengungkapkan bahwa saat ini kondisi perbatasan dalam keadaan aman. Bahkan staf TNI telah membangun beberapa infrastruktur antara lain 31 unit pos penjagaan. Masyarakat di perbatasan pun dinilai punya kemauan kuat untuk berpartisipasi, bahu-membahu membangun perbatasan. Meski demikian, ada beberapa hal yang menurutnya menimbulkan keprihatinan. Sampai sekarang, masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan pihak luar untuk mengambil beberapa potensi alam di daerah perbatasan. “Ini tanggung jawab kita bersama,” ujar dia.
Sebagai langkah antisipasi, dia berharap pembentukan Kodam di Kalbar dapat direalisasikan secepatnya karena hal itu juga menjadi harapan bagi seluruh masyarakat Kalbar. Fenomena lain yang ikut membuat prihatin menurutnya adalah terkait isu Askar Wataniah beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah antisipasi, dia berharap pembentukan Kodam di Kalbar dapat direalisasikan secepatnya karena hal itu juga menjadi harapan bagi seluruh masyarakat Kalbar. Fenomena lain yang ikut membuat prihatin menurutnya adalah terkait isu Askar Wataniah beberapa waktu lalu.
Gubernur Kalbar, Cornelis dalam kesempatan ini menyebutkan, perbatasan darat yang ada di Kalbar dan Kaltim adalah yang terpanjang di Indonesia. Jika di negara lain, ada perbatasan yang dipagari dengan beton. Sementara di Kalbar, orang dapat dengan mudah keluar masuk. Infrastruktur di perbatasan dinilai sangat minim sehingga menyulitkan upaya pengawasan. Karena itu, dalam membangun aspek militer dan ekonomi, pemerintah diharapkan dapat memberi perhatian yang lebih untuk kawasan perbatasan. “Belum lagi kalau kita bicara laut. Kalbar ini berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan,” katanya. Kondisi itu sangat rentan jika suatu saat terjadi serangan dari luar yang melalui laut. Belum adanya Kodam di provinsi ini dinilai menambah kerentanan. Karena itu, pemprov menyatakan sangat mendukung dibentuknya Kodam. “Pulau Kalimantan begini luas, satu setengah kali pulau Jawa, tetapi hanya ada satu Kodam. Itu tidak memadai. Malah, satu Kodim membawahi tiga kabupaten,” ujar dia.
Sebelum terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, tambah Cornelis, mau tidak mau harus ada persiapan. Belum tentu situasi aman dapat terus berlangsung sampai beberapa tahun ke depan. Pemprov menurutnya berencana untuk membangun jalan koridor perbatasan yang membentang mulai Paloh hingga Badau. Ada pula wacana pembangunan jalan ini akan dilaksanakan bekerjasama dengan TNI melalui program TMMD.(rnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar