Klips 09

Jumat, 19 November 2010

Hibah F-16, DPR ikut pemerintah


Thursday, 18 November 2010 14:51
JAKARTA - Rencana hibah 24 unit pesawat militer F-16 milik tentara AS kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) bagi Komisi I DPR diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Anggota Komisi I DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, Komisi I DPR hanya akan mendukung kemauan pemerintah. "Komisi I akan dukung upaya pemerintah untuk melakukan kajian terkait hibah tersebut, apa pun keputusan pemerintah nantinya," kata Nurhayati, Kamis, siang ini.

Menurut dia, pemerintah tentu punya pertimbangan matang dalam persoalan tersebut. "Kalau dari hasil kajian, pemerintah mengatakan bantuan itu tidak pantas diterima, kita (Komisi I) juga akan terima sikap itu," ujar Nurhayati.

Nurhayati mengingatkan bahwa upaya mengkaji hibah F-16 itu jangan sampai membebani negara. "Bantuan apa pun kalau tidak kita perlukan buat apa. Hibah atau bantuan, kalau memang kita butuhkan, kita akan terima dengan senang hati. Tapi kalau ada keinginan pemerintah untuk mengkaji, tak masalah. Jangan sampai bantuan akhirnya membebani kita. Kalau kita punya anggaran, ya kita beli baru saja," terang Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR itu.

Memang diakui, adanya pemikiran yang berkembang, apakah Indonesia membutuhkan pesawat tempur atau pesawat angkut untuk misi kemanusiaan, terutama ketika menghadapi bencana. Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS berencana akan menghibahkan 24 unit pesawat militer jenis F-16 kepada Indonesia. Namun, hibah F-16 bekas tersebut masih dikaji Departemen Pertahanan RI.
Editor:HARLES SILITONGA

Sejumlah Danrem Akan Berpangkat Brigjen

Posted in Berita Utama by Redaksi on November 18th, 2010
Jakarta (SIB). TNI Angkatan Darat (AD) akan menaikkan pangkat sejumlah komandan resort militer (danrem) dari kolonel menjadi brigadir jenderal (brigjen). Usulan kenaikan pangkat tersebut hingga kini masih dalam proses yang membutuhkan kajian. Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Suwarno Widjanarko ketika dihubungi SH, Senin (15/11) malam. Menurutnya, kesimpulan akan diambil setelah melakukan kajian. Oleh karena itu, hingga kini belum diketahui berapa jumlah danrem yang pangkatnya akan dinaikkan. “Danrem tertentu. Tapi yang mana-mana masih butuh pengkajian. Kemungkinan danrem yang memiliki tugas dan tanggung jawab lebih berat,” katanya.

Ketika ditanya apa yang menjadi latar belakang usulan tersebut, Widjanarko mengatakan tidak mau berkomentar. Begitu pula ketika ditanya berapa besar jumlah anggaran yang digunakan. Ia mengaku tidak tahu. “Sudah cukup di sini saja komentarnya,” ujarnya. Namun, dia membantah adanya rencana menaikkan status 13 korem menjadi kodam, seperti yang dikemukakan Panglima Daerah Militer (Pangdam) VII Wirabuana Mayjen TNI Amril Amir di Manado, akhir pekan lalu. Salah satu yang akan dijadikan kodam adalah Korem 131 Santiago. “Tidak benar itu,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada 13 kodam, 43 korem, 289 kodim, dan 3.390 koramil, serta koramil pulau terluar. Kodam tersebut adalah Kodam Iskandar Muda, Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV/Diponegoro, Kodam V/Brawijaya, Kodam VI/Mulawarman, Kodam VII/Wirabuana, Kodam IX/Udayana, Kodam XII/Tanjungpura, Kodam XVI/Pattimura, dan Kodam XVII/Cenderawasih.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Umum (Kadispenum) Puspen TNI Kolonel CPL Minulyo mengatakan masih akan mengecek sampai sejauh mana Mabes TNI telah memproses usulan itu. Adapun Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI Brigjen Avianto Saptono tidak mengangkat telepon selulernya. (SH/u)

Indobatt Syukuran HUT Yonif 323/Raider di Lebanon

Kamis, 18 November 2010 - 15:49 WIB
ADSHIT AL QUSAYR (Pos Kota) – Sebagai wujud penghormatan dan soliditas antar sesama prajurit TNI yang bertugas dalam pasukan pemelihara perdamaian di Lebanon, Kontingen Garuda XXIII-D/Unifil (Indobatt) secara rutin memperingati Hari Ulang Tahun satuan-satuan yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis ini.

Dalam rangka merealisasikan maksud tersebut, beberapa waktu lalu Indobatt melaksanakan acara syukuran Hari Ulang Tahun ke-60 Batalyon Infanteri 323/Raider Kostrad di halaman compound Kompi Mekanis D, UN Position 7-1 Adshit Al Qusayr.

Dalam sambutan singkatnya, Dansatgas Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar, yang secara definitif masih menjabat sebagai Danyonif 323/Raider Kostrad, mewakili seluruh prajurit Konga XXIII-D menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada seluruh prajurit yang berasal dari satuan Yonif 323/Raider.

Sebagai satuan main body, dari total 1.018 prajurit TNI yang tergabung dalam Konga XXIII-D, terdapat sejumlah 455 orang prajurit yang berasal dari Yonif 323/ Raider. Pada kesempatan tersebut, Letkol Andi juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi prajurit Yonif 323/Raider yang telah bersama-sama dengan seluruh komponen Satgas dalam menjaga dan meningkatkan soliditas serta profesionalisme hingga menjelang masa purna tugas Konga XXIII-D di Lebanon Selatan. Selanjutnya, Dansatgas Indobatt juga mengingatkan bahwa acara seperti ini hendaknya menjadi pemacu motivasi seluruh prajurit untuk semakin mempertebal integrasi antar prajurit yang berasal dari ketiga matra di tubuh TNI.

Acara syukuran kali ini digelar secara sederhana dengan wujud doa bersama dan mengenang kembali sejarah Yonif 323/Raider sejak awal pembentukan satuan hingga pelaksanaan tugas operasi pemeliharaan perdamaian di Lebanon. Yonif 323/Raider merupakan salah satu satuan yang berada di jajaran Brigade Infanteri 13/Galuh Divisi Infanteri 1 Kostrad.

Batalyon ini sebelumnya dikenal dengan sebutan Yonif 323/Buaya Putih. Setelah mengalami beberapa kali perubahan status, satuan ini resmi menyandang nama sebagai Yonif 323/Raider Kostrad pada tanggal 22 Desember 2003. Melalui lintasan sejarah yang panjang, Yonif 323/Raider telah berulangkali terlibat dalam berbagai palagan demi menjaga tegaknya pilar persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui penugasan – penugasan tersebut, batalyon ini telah menorehkan tinta emas dalam catatan perjalanan sejarah satuan.

Selain prestasi di palagan tugas operasi, satuan ini juga menunjukkan prestasi yang membanggakan di bidang olahraga dan seni. Pertunjukan kesenian Rampak Gendang Yonif 323/Raider Kostrad bahkan turut menyukseskan acara Pasific Armies Management Seminar (PAMS) atau seminar Angkatan Darat se-Asia Pasifik di Jakarta pada tahun 2008, serta rangkaian kegiatan latihan Multinational Peace Support Exercise Garuda Shield tahun 2009 di Pusdik Infanteri Kodiklat TNI – AD.

Keberhasilan Yonif 323/Raider Kostrad meraih peringkat 2 pada Lomba Binsat TNI – AD tahun 2007 juga merupakan prestasi mengagumkan yang kemudian melatarbelakangi penunjukan batalyon ini sebagai satuan main body Konga XXIII-D/UNIFIL. (puspen/syamsir)

Oknum Polisi dan TNI ribut di Medan

Thursday, 18 November 2010 12:35
MEDAN – Seorang oknum Polisi dari Polresta Medan, Bripka S Daulay, tadi pagi (17/11) dinihari terlibat baku hantam dengan seorang oknum TNI, Sertu Simon Manulllang, di daerah Pasar VII Medan Tembung. Dalam peristiwa itu, Bripka S Daulay, mengalami luka dibagian mata. Informasi yang diterima Waspada Online, hari ini, menyebutkan peristiwa itu berawal saat keduanya sedang minum minuman keras di salah saru café di wilayah Lau Dendang. Ketika sama-sama asyik minum, S Daulay, terlalu ribut dan ditegur oleh Simon Manullang.

“Jangan ribut kalilah, kita sama-sama minum disini,” kata Simon Manullang. Kemudian S Daulay duluan keluar dari café. Merasa tidak terima atas peringatan itu, S Daulay menunggu di simpang Pasar VII Tembung.

Dipenantiannya, S Daulay melihat Simon Manullang pulang dan mencegatnya dan terjadilah baku hantam antara keduanya. Dalam perkelahian itu, S Daulay, mengalami luka dibagian mata.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Oegroseno, yang dikonfirmasi Waspada Online membenarkan kejadian itu. Dikatakan, jika terbukti nantinya oknum polisi yang bersalah, maka akan ditindak sesuai peraturan. “Saya kurang tahu persis dari satuan mana, yang jelas dari Polresta,” kata Kapoldasu.

Humas Polresta Medan, AKP Edward Pakpahan, kepada Waspada Online mengatakan S Daulay berpangkat Bripka dari unit Jahtanras Sat Reskrim Polresta.

“Kasusnya sudah ditangani oleh Propam,” katanya.
Kani Propam Polresta Medan, AKP Subeno, mengatakan pihaknya sudah memeriksa S Daulay. “Keduanya sudah mengajukan perdamaian. Jadi kasus ini diselesaikan dengan damai,” tegasnya.


Pembunuhan Dokter, Pacar Oknum TNI Bersaksi

Kamis, 18/11/2010, 22:19 WIB

Pacar oknum TNI Prajurit Dua (Prada) Wendi Pradita (23), terdakwa kasus pembunuhan seorang dokter di Kota Madiun, Jawa Timur, Astria Erwinarti (24), akhirnya memberi kesaksian di persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi, yang digelar di Pengadilan Militer III-13 Madiun, Kamis (18/11/2010).

Astria Erwinarti, warga Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun ini, bersedia bersaksi di ruang sidang setelah sebelumnya sebanyak tiga kali diberi surat panggilan namun yang bersangkutan tidak hadir.

Dalam kesaksiannya, Astria menceritakan bahwa Wendi pernah mengaku bahwa dirinya yang membunuh pensiunan dokter bernama Kangean Wibisono di rumah korban di Jalan Bali Nomor 8 Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, pada 19 Juni.

"Saya sempat curiga ketika melihat bekas darah di celana Wendi saat bertemu 20 Juni 2010. Saat saya tanya, katanya bercak darah itu akibat habis bertengkar dengan seseorang," kata Astria kepada majelis hakim yang diketuai Letnan Kolonel Chk Muhamad Mahmud. Menurut Astria, Wendi saat itu tidak berniat membunuh sang dokter. Wendi hanya ingin membuat pingsan karena ketahuan mencuri sesuatu barang milik korban.

Hubungan dekat Astria dengan Wendi berawal dari perkenalannya dengan Wendi lewat situs jejaring sosial "facebook" pada Maret 2010. Saat itu keduanya sama-sama bekerja di Bekasi, Jawa Barat, hingga akhirnya berpacaran.

Selain Astria, anak dokter Kangean Wibisono, Alex Okky, juga bersaksi di persidangan. Alex merupakan orang pertama yang menemukan korban tergeletak di ruang dalam rumah kontrakan korban.

"Saya waktu itu datang dari Surabaya dan mengunjungi bapak. Pada hari Sabtu 19 Juni sekitar pukul 06.30 WIB, saya menemukan bapak sudah tergeletak dengan banyak darah di tubuhnya," kata Alex yang bekerja sebagai koki di sebuah rumah makan di Surabaya ini.

Saksi Alex menuturkan, selama ini bapaknya memang pernah punya masalah utang piutang dengan beberapa orang. Dokter tersebut kadang meminjamkan uang ke seseorang, nilainya puluhan hingga ratusan juta dan ada surat perjanjiannya.

Namun, Ia tidak tahu apakah ada urusan utang piutang antara Wendi dan ayahnya. Dalam kasus ini, pengadilan akan memeriksa 12 saksi. Dan hingga saat ini pengadilan telah memeriksa 11 saksi. Dengan demikian, pengadilan tinggal memanggil satu saksi yang pernah berhubungan dengan terdakwa, yakni petugas "leasing" atau pembiayaan kredit yang mengambil sepeda motor kredit Wendi.

Sidang yang digelar sejak pukul 11.00 WIB hingga 16.30 WIB itu akhirnya ditunda Senin (29/11) untuk pemeriksaan saksi dan tuntutan.

Berdasarkan surat dakwaan yang dibacakan oleh Oditur Militer, perbuatan terdakwa telah melanggar pasal 365 ayat 1 KUHP yang diancam dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun sebagaimana diatur dalam ayat 3 pada pasal yang sama, tentang pencurian yang menyebabkan kematian.(Irf/Ant)

Arsip Blog