Sabtu, 23 Januari 2010

Mendedikasikan Pengabdian Terbaik

Jumat, 22 Januari 2010
Tantangan tugas Divif 1 Kostrad pada masa mendatang tidak ringan. Justru sebaliknya, tantangan itu semakin berat seiring dengan kemajuan teknologi pada arus globalisasi.
Namun, bagi pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 dengan pendidikan umum Strata 3 (S-3), Brigjen TNI Moeldoko, modernisasi menjadi suatu tantangan sekaligus pembelajaran. Sebagai prajurit TNI, mantan Kepala Staf Kodam Jaya ini selalu berupaya meningkatkan profesionalitas.
Profesionalitas ini akan diterapkan alumnus Akademi Militer tahun 1981 ini dalam tugas yang baru sebagai Panglima Divisi Infanteri I Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
"Dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin berat, harus ada upaya untuk meningkatkan profesionalisme," kata pria yang punya motto 'Memberikan Pengabdian Yang Terbaik'.
Panggilan Negara
Suatu kenyataan bagi Moeldoko, bahwa ia harus memenuhi panggilan negara untuk mengemban tugas sebagai Pangdif I Kostrad ke-22 dalam rangka mempertahankan dan mengamankan kedaulatan Negara Republik Indonesia yang tercinta ini.
Sesuai dengan Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/7/I/2010 tanggal 11 Januari 2010, ia menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad.
Tongkat komando Pandif I Kostrad akan diterimannya dari pejabat lama Mayjen TNI Hatta Syafrudin di Lapangan Upacara Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong Depok, Jawa Barat (22/1). Upacara sertijab akan dipimpin langsung oleh Pangkostrad Jenderal TNI George Toisutta.
Penerima tanda Jasa dari PBB dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya ini memiliki banyak pengalaman tugas di luar negeri, seperti Selandia Baru, Jepang, Singapura, Irak dan Australia. Ia juga mendapat tanda jasa SL Kesetiaan VIII, XVI, Santi Dharma, Seroja.
Moeldoko memulai kariernya di Danton 1A Yonif Linud 700BS, Danki-A Yonif Linud 700/BS, Kasi-2/Ops Yonif Linud 700/ BS, Pasi Ops DIM 14-08/ BS Ps, Kasi 2/ Brigif-1 PIK/JS DAM JAYA Wadanyonif 202/TM Brigif -1 PIK/ JS DAM JAYA, Danyonif 202/JY Brigif -1 PIK/ JS DAM JAYA DANDIM 0501/JP BS DAM JAYA Sespri Wakasad Pabandya-3/Ops/ PB- V/Sopsad Danbrigif-1 PIK/JS DAM JAYA, Asops Kasdam VI/ TPR Dirbindiklat Pussenif, Danrindam VI/TPR Danrem 141/TP DAM VII/ WRB, Pati Ahli Kasad Bid Ekonomi, Dirdok Kodiklat TNI AD Kasdam Jaya.
Mottonya, yakni memberikan pengabdian yang terbaik akan menjadi tekadnya untuk mengawal dan menjaga kedaulatan NKRI. "Setiap kesempatan yang diberikan jangan pernah disia-siakan karena kesempatan itu tidak akan pernah datang dua kali," ujarnya.
Hal yang menarik dari diri pria ini adalah, bahwa ia tak sungkan-sungkan untuk memberi kritikan dan saran yang membangun bagi para senior dan atasaanya.
Pesan Moeldoko yang dituangkannya adalah "Hai para Komandan, jika kamu tidak dapat mendisiplinkan anak buahmu maka kamu adalah pembunuh-pembunuh potensial anak buahmu".
Pria yang telah banyak mendapat penghargaan dan bintang saja ini mengharapkan, Divif 1 Kostrad tetap eksis dalam mengawal dan menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Dekatlah selalu dengan rakyat," ujar Moeldoko yang mendapatkan Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, XXIV tahun, Satya Lencana Santi Dharma, Satya Lencana Seroja, Tanda Jasa dari PBB, Bintang Kartika Eka Paksi NARARYA, Ops TIM-TIM, Konga Garuda XI-A.
Menurut dia, prajurit Divif 1 Kostrad yang profesional dengan persenjataan yang relatif modern harus didukung oleh tingkat kesejateraan yang memadai. "Berlatih, berlatih dan terus berlatih, agar setiap saat siap digerakkan untuk menjaga kedaulatan dan integritas NKRI".
Dalam situasi dan kondisi apapun, Moeldoko mengharapkan soliditas TNI yang ditunjukan dengan kesetiaan, loyalitas dan pengorbanan hanya demi bangsa dan Negara. (Feber S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog