Sabtu, 31 Juli 2010

DAFTAR ISI KLIPING TGL 31 JULI 2010

1. Paskibraka Bali Mulai Latihan
2. PANGLIMA TNI : TUGAS GENERASI MUDA DI MASA DEPAN A...
3. Seribu Pasukan Amankan Sail Banda
4. Personel TNI AU dididik di AS
5. Taktik JCT Tutup Latgab TNI AU- USAF
6. Belasan PM Kawal Sidang Pembunuhan Prajurit
7. Dewaruci Tiba di Norwegia

Paskibraka Bali Mulai Latihan

Denpasar, Nusa Bali

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Bali sudah mulai menempa fisik untuk tampil di puncak peringatan hari kemerdekaan, 17 Agustus 2010. Mereka mulai dikarantina, Kamis (29/7) dan Jumat (30/7) mulai latihan baris berbaris di Lapangan Pegok Sesetan, Denpasar Selatan.

Anggota Paskibraka tersebut berjumlah 70 orang yang terdiri dari 47 laki-laki dan 43 perempuan. Mereka berasal dari berbagai sekolah tinggi SMA, SMK yang ada di Provinsi Bali.

Pelatihan selama dua pecan yang dilakukan di Lapangan Pegok tersebut merupakan latihan awal. Dan pelatihan yang sesungguhnya nantinya akan dilakukan di tempat upacara yakni di Lapangan Puputan Margarana kawasan Niti Mandala.

Menurut I Wayan Arsana selaku pelatih Paskibraka, untuk latihan awal yang diberikan adalah teknik dasar baris-berbaris dan cara bagaimana posisi dalam keadaan siap. “Sedangkan ini hanya merupakan gerak dasar saja, karena sekarang (kemarin) merupakan hari pertama mereka latihan. Fisik mereka belum terlalu kuat untuk menjalani latihan yang lebih keras,”ujar Arsana, anggota Korem 163 Wirasatya (WSA), saat ditemui di sela-sela latihan.

Arsana menambahkan dalam pelatihan Paskibraka tersebut dirinya juga dibantu dua orang dari anggota TNI dan satu orang dari Brimob Polda Bali. Selain itu beberapa alumni Paskibraka yang sempat dilatihnya juga dating untuk membantu melatihnya.

“Beberapa mantan anak didik saya juga datang untuk membantu melatih Paskibraka yang baru,”ujar Arsana.

Sementara itu menurut salah satu anggota Paskibraka I Ketut Eka Martawan, dirinya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini, karena bisa ikut berpartisipasi merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Meskipun latihannya sangat berat, dirinya tatap akan berjuang sampai pada puncaknya nanti. “Saya akan terus berjuang meskipun di dalam pelatihan Paskibraka ini sangat berat. Saya yakin akan mampu mengemban tugas ini, Ujar Eka, perwakilan dari SMA 1 Bangli.






PANGLIMA TNI : TUGAS GENERASI MUDA DI MASA DEPAN AKAN SEMAKIN BERAT

Jakarta, 30/7/2010 (Kominfo-Newsroom) Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengingatkan hendaknya semua menyadari bahwa tugas generasi muda dimasa depan akan semakin berat karena bangsa Indonesia akan dihadapkan pada situasi global yang diwarnai turbulensi perubahan sehingga menimbulkan kerawanan dan ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara.

Menurut Djoko Santoso, beratnya pengaruh global telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan bangsa bahkan dapat menimbulkan permasalahan nasional yang mendegradasi nilai-nilai nasionalisme patriotisme militansi dan jatidiri bangsa Indonesia.“Kondisi ini jika ditinjau dari prespektif pertahanan negara dapat melemahkan upaya-upaya kita dalam mewujudkan pencapaian sistem pertahanan semesta terpadu, terarah dan berkelanjutan,”ungkap Djoko Santoso saat menutup The Future Defence Leaders Worshop 2010 di Kantor Kementerian Pertahanan, Jumat (30/7).

Lebih lanjut Djoko mengatakan terlebih lagi dengan adanya keterbatasan anggaran terutama kebutuhan akan modernisasi alutsista tidak dapat dipungkiri memberikan dampak kelemahan yang sigfnifikan namun demikian hendaknya pantang menyerah dan tidak berputus asa. Ia sepenuhnya yakin karena sejarah telah membuktikan bahwa dimasa lalu dengan segala keterbatasan, TNI mampu menghadapi dan melewati semua tantangan serta menyelesaikan tugas negara dengan hasil yang paripurna.

“Saya berkeyakinan dan percaya, kalian sebagai generasi muda, memiliki pemikiran cemerlang dan cerdas serta mampu melahirkan konsep-konsep pembangunan, memiliki keunggulan moral dan jati diri yang kokoh dalam rangka membangun stabilitas dan ketahanan nasional menuju Indonesia yang aman, sejahtera, serta demokrasi berdasarkan pancasila dan UUD 1945.”

Panglima TNI berharap worskhop semacam ini terus digalakkan karena cukup berarti bagi generasi TNI dan intelektual muda untuk belajar memahami permasalahan bangsa dan mencari solusi bagi kemajuan bangsa khususnya bidang pertahanan negara. (yr/rm)

Seribu Pasukan Amankan Sail Banda

Saturday, 31 July 2010
AMBON(SI) – Pasukan gabungan TNI dan Polri siaga untuk mengamankan pelaksanaan Sail Banda 2010 yang dihadiri banyak pejabat negara dan perwakilan negara asing. Potensi ancaman keamanan diyakini meningkat, terlebih banyak acara yang diselenggarakan di ruang terbuka. “Kita akan allout, habis-habisan menjaga keamanan selama Sail Banda,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta seusai menjadi inspektur apel gelar pasukan pengamanan presiden di Pangkalan Utama TNI AL IX,Kota Ambon,kemarin. Sedikitnya 1.000 pasukan gabungan TNI-Polri hadir dalam apel yang dipimpin Pangdam Pattimura Mayjen TNI Hatta Syafrudin.Beberapa angkatan tempur TNI dan mobil penjinak bom dari Polri juga menghiasi barisan. George mengatakan, pihaknya sudah mendapat prediksi-prediksi dari intelijen tentang kemungkinan yang terjadi.
Kepada anggota pasukan,George menginstruksikan untuk bergerak cepat dalam melakukan pengamanan. Beberapa alternatif pengamanan juga harus disiapkan dan dilaksanakan dengan baik. “Kita tentu juga berharap kedewasaan masyarakat Maluku. Tunjukkan bahwa Maluku aman,”kata George yang juga putra Maluku tersebut. Rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan tiba di Ambon pada 2 Agustus mendatang. Esok harinya Presiden akan menyampaikan pidato dalam puncak acara Sail Banda 2010di Pelabuhan Yos Sudarso,Ambon. Presiden juga akan meninjau KRI Dr Suharso SHS-990,USNS Mercy,dan melihat kapal-kapal peserta Sail Banda 2010 menggunakan KRI Barracuda.

Sementara itu, penyanyi Harvey Malaiholo bersama artis lainnya akan memeriahkan kegiatan pelayaran berskala internasional yang berlangsung 24 Juli–17 Agustus 2010 itu.“Harvey Malaiholo,Andre Hehanusa, Mikha Tambayong dan Pasto akan tiba di Ambon Sabtu (31/7),”kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maluku Florence Sahusilawane,kemarin. Dia mengatakan, kedatangan penyanyi kawakan Indonesia berdarah Maluku Harvey Malaiholo dan Andre Hehanusa berkaitan dengan jadwal tampil mereka pada upacara puncak Sail Banda yang akan dibuka Presiden SBY.

Menurut Florence, kelima penyanyi itu akan membuat acara puncak Sail Bandalebih semarak. Mereka dinilai cocok untuk membawakan lagu ciptaan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu berjudul Sail Banda yang sebelumnya telah diaransemen Andre Hehanusa.

Florence menambahkan, upacara penutupan Sail Banda 2010 akan berlangsung di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, bersamaan peringatan HUT Ke-65 RI pada 17 Agustus 2010. Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan,potensi perikanan di perairan Maluku sangat besar.“Potensi perikanan di Maluku harus dimanfaatkan untuk menyokong perekonomian daerah ini dan Indonesia secara luas,” katanya pada Simposium Indonesia-Australia bertema “Business Forum dan Surveillance Forum”dalam rangka Sail Banda 2010di Ambon,kemarin. Fadel mengatakan,Maluku memiliki potensi ikan pelagis (ikan laut dalam) dan demersal (ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan) yang sangat tinggi. Sumber daya ikan mencapai 1,6 juta ton per tahun.

Dengan demikian, diperlukan adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi yang ada. Fadel Muhammad menyatakan, melalui simposium tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan dan memperkuat kerja sama pengawasan di sektor perikanan, khususnya di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Seperti yang sebelumnya telah dilakukan, yakni patroli terkoordinasi, pertukaran data dan informasi pengawasan, serta peningkatan kapasitas dan pelatihan bagi sumber daya manusia di bidang pengawasan. (helmi firdaus/ant)

Personel TNI AU dididik di AS

Friday, 30 July 2010
YOGYA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat menyatakan, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak perwira yang bisa belajar di Amerika Serikat. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penguasaan teknologi kemiliteran terkini, penting agar kemampuan militer Indonesia bisa mengejar ketertinggalan pasca embargo militer. "Saya ingin banyak perwira Indonesia mendapat pendidikan di AS. SDM penting agar kita bisa menguasai teknologi agar tak tertinggal. Mereka bisa berasal dari Sesko, Lemhanas untuk mengikuti short course tentang safety, " kata Imam usai memimpin peringatan Hari Bhakti ke-63 TNI AU, di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Kamis (29/7).

Ia pun menjelaskan, dirinya baru saja pulang dari Amerika Serikat dan telah bertemu dengan pejabat US Air Force. Selama berdiskusi telah disepakati perlunya peningkatan kerjasama pendidikan dan latihan militer dalam konteks US Pacific Air Command. "Kini ada lima perwira kita yang tengah menjalani pendidikan di AS. Kalau semakin banyak itu bagus dan kita memang mendapatkan pelatihan gratis di sana," ungkap Imam kemudian. Pengiriman perwira ke AS, terakhir dilakukan pada 1990 dan setelah embargo militer, pemerintah Indonesia tak bisa melakukan kerjasama untuk pelatihan sehingga lebih dari 15 tahun terakhir tidak ada peningkatan SDM yang secara khusus belajar di AS. Terkait dengan tekad TNI AU dalam rangka mewujudkan pencapaian upaya meminimalkan kecelakaan atau program zero accident, Imam mengharapkan, adanya peningkatan budaya disiplin dalam operasional penerbangan. "Kita juga mendapat kesempatan perbaikan pesawat Hercules secara gratis dengan depo level maintenance," katanya.

Kebijakan untuk kelayakan pesawat menurutnya, sangat ketat. Hal yang umum di dirgantara, pesawat usia 30 tahun harusnya diganti. Ada limitasi jam terbang kecuali memang ada pro long dengan ekstension hingga 8.000 jam terbang. Hercules, misalnya, masa pemakaiannya ada yang sampai 40 tahun. Sekarang ada empat pesawat yang diperbaiki di Bandung. Kebijakan itu dipilih karena pembelian pesawat baru cukup mahal. Pesawat yang telah dioperasionalkan TNI AU memiliki limitasi jam terbang. "Pada 2009 lalu sudah dialokasikan anggaran sebesar 94 juta dolar AS dan pada 2010 dianggarkan sebanyak 280 juta dolar AS. "Pesawatnya belum datang tapi kita sudah pesan," tandas Imam. kt2-skh.

Taktik JCT Tutup Latgab TNI AU- USAF

Jumat, 30 Juli 2010 19:02 WIB
BANDUNG, TRIBUN - Latihan gabungan antara personel TNI Angkatan Udara dengan United State Air Force (USAF) berakhir Jumat (30/7). Penutupan latihan gabungan kedua angkatan udara, diakhiri dengan taktik tempur Jump Cleaning Team (JCT) yang diperagakan oleh personel TNI AU dan USAF pada Kamis malam sebelumnya. Taktik JCT merupakan taktik yang kurang lebih bertujuan untuk menguasai pangkalan udara. Taktik ini diperagakan oleh tujuh anggota tim USAF dari Special Operation Group 353 Kadena Jepang, yang digelar Kamis malam di Lanud Husein Sastranegara. Sementara pada Jumat ini, digelar upacara penutupan latgab yang dihadiri Komandan Pangkalan Udara Husein Sastranegara Kolonel Pnb Asep Adang Supriyadi yang juga menjabat sebagai Dirlat dari pihak TNI Au, serta Kolonel Stephen B dari pihak USAF Special Operation Group 353.

Dalam sambutannya, Danlanud mengungkapkan, pihaknya merasa beruntung bisa sukses menggelar latihan bersama dengan USAF khususnya dalam hal berbagi teknik latihan Teak Iron. Selama menjalani latihan bersama, banyak sisi positif yang bisa diperoleh keduabelah pihak, baik dari TNI AU maupun dari USAF, yang bisa sama-sama bermanfaat. "Banyak sekali manfaat yang bisa kita petik dari latihan bersama ini. Hal ini membuat pengetahuan dan wawasan masing-masing semakin bertambah luas dan bisa diimplementasikan dalam kesatuan," ujar Kolonel Pnb Asep Adang Supriyadi. Dari USAF Special Operation Group 353, Kolonel Stephen B, pihaknya sangat terkesan dengan digelarnya latihan bersama dengan TNI AU. Selain menambah pengalaman mereka, ternyata keramahtamahan dan penerimaan warga serta keluarga besar kesatuan TNI AU terhadap mereka sangat membuat mereka terkesan.

"Kami sangat terkesan berada di sini bersama TNI AU. Kami ingin agar latihan seperti ini bisa digelar kembali di waktu yang akan datang," ungkapnya. Sebagaimana diketahui, latihan bersama antara TNI AU dan USAF digelar sejak 19 Juli hingga rencananya pada 31 Juli ini. TNI AU diwakili oleh Skadron Udara 31 yang berpangkal di Lanud Halim Perdanakusuma, Skadron 32 yang berpangkal di di Lanud Abdulrahman Saleh Malang, Paskhas TNI AU (Paskhasau) di lanud tersebut dengan seluruh jumlah personel mencapai 150 personel. Sementara USAF diwakili oleh Special Operation Group 353 yang berpangkal di Kadena Jepang, Special Tactics Squadron 320 yang didukung oleh 2 unit Hercules MC-130 H. Jumlah personel yang dilibatkan dari USAF seluruhnya berjumlah 110 personel.

Belasan PM Kawal Sidang Pembunuhan Prajurit

JUMAT, 30 JULI 2010 19:45 WITA 1118 Hits
MAKASSAR -- Sidang kasus pembununan anggota TNI satuan Kavaleri 10/Serbu, Praka Usman, dengan terdakwa Ahmadi, Syarif, dan Sukrianto, akhirnya digelar di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 29 Juli. Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum dari Kejari Makassar, Arifuddin dan Salahuddin, ketiga terdakwa didakwa melakukan pembunuhan secara beramai-ramai.

Selain itu, para terdakwa juga didakwa membunuh korban secara terang-terangan di kawasan Laguna. Ketiganya dinyatakan bersama-sama melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas. "Terdakwa sengaja merampas nyawa orang lain dengan cara melakukan penganiayaan secara terang-terangan. Korban bersalah sebagaimana di atur dalam Pasal 338 KUHP," tegas Arifuddin.

Selain dijerat dengan pasal 338 KUHP, ketiga terdakwa juga dijerat Pasal 170 ayat (2) KUHP, dan Pasal 351 ayat (3). Proses persidangan kasus pembunuhan ini mendapat pengawalan belasan Polisi Militer (PM) TNI Angkatan Darat. Pengawalan tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan anggota PM tersebut yang mengawal ketiga terdakwa, baik pada saat akan disidang maupun saat terdakwa kembali ke ruang tahanan Kejari Makassar.

Dalam dakwaan JPU, terungkap bahwa kasus pembunuhan ini berawal ketika korban dalam salah seorang terdakwa, Ahmadi, terlibat kesalahpahaman di depan sebuah cafe. Melihat rekannya terlibat perselisihan, dua terdakwa lainnya turun dari motor dan membantu rekannya.
Saat itu, korban maupun terdakwa sudah berhadapan dan saling mencabut badik. Karena korban dihadapi oleh tiga orang, terdakwa berhasil menjatuhkan korban. Ketika korban sudah jatuh di tanah, terdakwa langsung menginjak-injak korban kemudian merampas sebilah badik yang ada di tangan korban. Begitu berhasil merampas badik dari tangan korban, terdakwa langsung menghujamkan benda tajam tersebut ke punggung terdakwa. "Setelah ditikam sekuat tenaga, terdakwa masih memukul kepala korban menggunakan helm. Setelah memastikan korban tidak berdaya, terdakwa kemudian meninggalkan lokasi dengan menggunakan sepeda motor," jelas Arifuddin. (sah)

Dewaruci Tiba di Norwegia

Jumat, 30 Juli 2010 17:17 WIB Peristiwa Umum Dibaca 477 kali

Surabaya (ANTARA News) - Kapal Perang Republik Indonesia Dewaruci yang mengangkut 83 kadet Akademi Angkatan Laut dan sejumlah prajurit TNI-AL tiba di Kristiansand, Norwegia, Kamis (29/7) waktu setempat. "Kedatangan KRI Dewaruci disambut iring-iringan kapal dan perahu dari negara setempat," kata Kepala Bagian Penerangan AAL Mayor Laut (Kh) Jamaluddin di Surabaya, Jumat Mengutip keterangan Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Suharto, Jamaluddin mengatakan, iring-ringan perahu dan kapal itu dilakukan dari stasiun pandu di alur pelabuhan yang berjarak kurang lebih lima mil laut hingga bersandar di dermaga. Saat memasuki alur pelabuhan, para prajurit dan kadet AAL mempertontonkan atraksi spektakuler dalam sebuah parade pelayaran.

Para kadet AAL unjuk kebolehan dengan menaiki tangga dan tiang layar KRI Dewaruci setinggi 35 meter sambil menari-nari melambaikan tangan sebagai bentuk persahabatan. Sebagian kadet lain yang tergabung dalam kelompok drumband membawakan lagu-lagu daerah, nasional, dan manca negara, saat kapal hendak merapat di Kota Kristiansand. Kedatangan KRI Dewaruci disambut Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia Esty Andayani, didampingi Atase Pertahanan (Athan) RI, Kolonel (Pnb) Fachri Adamy. Sebelumnya, kapal jenis latih itu telah mengikuti "Cruise in Company" yang merupakan salah satu rangkaian "The Tall Ships Races 2010".

Ajang itu berlangsung selama lima hari dengan mengunjungi lima kota di tiga negara, yakni Aalborg dan Frederikshavn (Denmark), Goternburg (Swedia), Arendal, dan Kristiansand (Norwegia). "Ini merupakan sebuah rekor baru karena dalam waktu lima hari, KRI Dewaruci mengunjungi lima kota di tiga negara berbeda secara maraton," kata Jamaluddin. (M038/R010)

Jumat, 30 Juli 2010

DAFTAR ISI KLIPING TGL 30 JULI 2010

1. Jenazah Korban Oknum TNI Diotopsi
2. Rumah Tentara Diduga dibakar Maling
3. Rumah TNI AL Dibakar
4. Kepala Korban Pemukulan Oknum TNI Luka Fatal
5. Oknum Aparat hajar Rakyat

Jenazah Korban Oknum TNI Diotopsi

Pelaku Nyaris Kabur ke Jawa Bersama Cewek Kafe

Singaraja, Radar Bali – Jenazah Kadek Oka, korban arogansi dan kebringasan oknum TNI AD dari kesatuan Koramil 09/Sawan Kopda M. Dirisna akhirnya dibawa ke RS Sanglah untuk keperluan otopsi kemarin (29/7) pada pukul 06.00 wita. Menurut rencana setelah menjalani otopsi jasad korban akan dikebumikan di setra (kuburan, red), Giliran Desa Baktisegara, Singaraja. Belum diperoleh kabar kapan jenazah korban akan dikebumikan. Namun pihak keluarga memastikan akan menguburkan korban secepatnya setelah proses otopsi selesai.

Di lain sisi Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Suhardi kemarin kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Buleleng atas kejadian memalukan ini. “ Ini sebenarnya kejadian yang tidak boleh terjadi dimanapun. Karena itu kami memberikan pengarahan dan penyuluhan kepada anggota agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Untuk pelaku, kami sudah serahkan kepada Sub Denpom ,”tandas Dandim Letkol Inf Suhardi didampingi Pasi Intel Lettu Kamiyasa kemarin.

Dandim kemarin juga meluruskan pernyataan saksi sebelumnya yang menyebutkan bahwa korban sempat dilindasi dengan sepeda motor pelaku. Yang benar, menurutnya, korban sempat diinjak-injak oleh pelaku dengan sepatu dibagian dada.

“Kejadian ini sangat berat dan terlalu mahal karena telah merusak persaudaraan, dan keakraban kita. Kedepan kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk kembali membangun rasa persaudaraan bersama masyarakat setempat,”katanya.

Sementara itu, informasi yang berhasil Koran ini kumpulkan di lapangan menyebutkan, pelaku Kopda M. Dirisna selama ini disebut-sebut sudah sering memancing terjadinya keributan. Dia juga sering disebut-sebut membekengi judi tajen di Kota Singaraja, terutama di kawasan Kayu Buntil, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, namun berhasil dicegah oleh anggota Koramil 01 Buleleng. Padahal kala itu korban Kadek Oka sedang koma di RS Singaraja.

Menarik setalah judi tajen yang digagasnya itu digagalkan anggota Koramil 01 Buleleng, pelaku malah kian beringas dan berupaya melarikan diri, Selasa (27/7). Malam kala korban Kadek Oka meninggal dunia di RS Singaraja, pelaku Kopda M. Dirisna malah menyewa mobil di sebuah tempat rent car di kawasan Yeh Talum Kelurahan Penarukan. Selanjutnya pelaku mampir di sebuah kafe di kawasan Mumbul sambil menggandeng cewek Kafe.

Tragisnya, kelima cewek kafe yang masih terikat kontrak dengan kafe tempat mereka bekerja malah dijual ke seorang bos kafe di kawasan Pantai Pidada, Kelurahan Banyuasri. Rencananya empat cewek kafe itu dijual Kopda M Darisna untuk modal kabur ke Jawa bersama satu cewek kafe lainnya yang kala itu sudah siap kabur bersamanya.” Dia mau melarikan diri dengan cewek kafe itu ke Jawa,”ungkap sumber terpercaya Koran ini yang ikut menangkap pelaku kemarin.

Untung saja , intel Kodim 1609/ Buleleng bersana anggota Koramil 01/ Buleleng sudah mencium gelagat tidak baik itu, “Waktu itu dia belum tahu kalau korbannya sudah meninggal dunia di RS. Kalau dia sudah tahu sebelumnya (sore harinya, red) dia pasti sudah melarikan diri.”tambahnya lagi.

Rumah Tentara Diduga dibakar Maling

Sebelumnya kasus serupa juga menimpa rumah milik Kabag Ekbangsos Pemkab Jembrana, made Mangku Karmaya dengan rumah Didik Lokasinya berdekatan.

Negara, Nusa Bali – Rumah anggota TNI AL, Didik Wirahadi, 39, berlokasi di Jalan Merak, Gang II Lingkungan Satria, Pendem, Negara, Jembrana diduga dibakar oleh maling yang berhasil masuk ke dalam, Kamis (29/7) dinihari.

Informasi yang diperoleh, dugaan pembakaran ini terjadi ketika rumah dalam keadaan kosong. Diduga maling berhasil masuk ke dalam rumah lalu melakukan pembakaran. Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Ni Ketut Maharani, 42, kakak Didik, Kamis (29/7) sekitar pukul 04.00 Wita. Saat itu, Maharani yang baru bangun tidur dan hendak ke dapur yang lokasi rumahnya bersebelahan dengan rumah Didik. Saat itu, Maharani melihat lampu rumah adiknya ini mati. Untuk itulah, Maharani diantar suaminya segera menuju rumah Didik bermaksud menyalakan lampu.

Betapa kagetnya Maharani ketika masuk ke dalam rumah Didik ada bekas kebakaran. Saat itu, api sudah padam namun pintu di sisi utara jebol. Beberapa perabotan rumah hangus terbakar. Mengetahui hal ini Maharani bersama suaminya segera minta pertolongan tetangga. ”Setelah itu kami laporkan ke polisi,” terang Maharani ditemui awak media di lokasi kejadian, Kamis (29/7) pagi.

Perabotan yang hangus antara lain meja dan kursi dorong bayi. Selain itu juga speaker tape ikut hangus terbakar. Perabotan yang berda di ruang tengah ini luluh lantak dan tidak bisa digunakan lagi.

Dikatakan Mharani, selama ini Didik tugas di Benoa sebagai TNI AL sehingga rumahnya acap kosong. Kendati demikian setiap hari Maharani membersihkan rumah adiknya. Sebelum peristiwa ini diketahui, Maharani mengaku tidak mendengar ada suara apapun.

Kapolsek Kota Negara, AKP Erwin Pratomo seijin Kapolres Jembrana, AKBP R Ahmad Nurwakhid dihubungi awak media, Kamis (29/7) mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Pihaknya juga menduga kasus ini disengaja dilakukan oleh orang lain yang masuk rumah Didik.

Kasus di rumah Didik ini, nyaris sama dengan yang menimpa rumah Kabag Ekbangsos Pemkab Jembrana, Made Mangku Karmaya, 13 Juni lalu. Saat itu, rumah Karmaya juga dalam keadaan kosong karena ditinggal ke Tabanan. Diduga gagal mendapatkan barang berharga, pencuri membakar baju Karmaya dan api dengan cepat merembet. Akibatnya, hampir seluruh bangunan rumah Karmaya yang terdiri dari tiga kamar tidur dan satu ruang tamu luluh lantak. Di salah satu kamar semua isinya ludes bekas dilalap api. Bahkan atap di kamar depan berhasil dilalap api.

Kondisi hampir serupa terjadi di kamar tidur Karmaya. Dua jendela kamar tidur ada bekas congkelan yang diduga dilakukan pencuri saat hendak masuk ke dalamnya. Hanya saja, jendela kamar korban ada teralinya sehingga pencuri masuk melalui jendela kamar tamu yang tidak ada teralinya. Hal ini terlihat ada bekas jejak kaki.

Begitu berhasil masuk rumah, pencuri mengobrak abrik almari. Hal ini terlihat isi almari berantakan. Diduga karena tidak mendapatkan benda berharga di dalam rumah, pencuri membakar baju korban di kamar depan. Usai membakar, pencuri kabur namun api masih menyala. Api inilah yang kemudian merembet ke bagian bangunan dan barang di dalamnya sehingga terjadi kebakaran hebat.

Rumah TNI AL Dibakar

Negara, Radar Bali - Pembakaran rumah yang diduga dilakukan pencuri di Jalan Merak Gang II Lingkungan Satria, Pendem, Negara kembali terjadi. Setelah beberapa waktu lalu rumah Kabag Ekbangsos Pemkab Jembrana I Gede Made Mangku Kusumayudha dibakar, dinihari kemarin (29/7) giliran rumah Komang Didik Wirahadi, 39, anggota TNI AL yang bertugas di Lanal Benoa, juga dibakar oleh orang yang diduga pencuri.

Rumah yang hanya dibatasi satu rumah dari rumah Mangku Kusumayudha tersebut diketahui sudah terbakar oleh Ni ketut Maharani, kakak kandung Wirahadi yang rumahnya bersebelahaln sekitar pukul 04.00 . Awalnya Maharani yang akan memasak lalu menuju rumah adiknya karena listrik yang nyantol dari rumah Wirahadi padam. Namun ketika akan menghidupkan listrik di rumah adiknya itu Maharani kaget meilihat rumah adiknya sudah terbakar. ”Saya lalu memanggil suami saya untuk melihat rumah adik saya itu. saat pintu dibuka semua ruangan dan alat elektronik dan isinya yang lain sudah terbakar, ujarnya.

Sementara pintu tengah ruangan bagian selatan jebol yang dijadikan tempat pelaku pembakaran itu masuk. Didugaorang yang membakar rumah anggota TNI AL itu adalah maling yang kecewa karena tidak mendapat barang berharga setelah mengobrak abrik isinya.

Kepala Korban Pemukulan Oknum TNI Luka Fatal

Sanglah, DenPost - Jenazah Kadek Oka (35) kamis (29/7) kemarin akhirnya diotopsi di RSUP Sanglah atas permintaan Detasemen Polisi Militer Sub Detasemen IX/3-1. Begitu tiba di rumah sakit terbesar di Bali itu, tim forensik yang dipimpin dr. Dudut Rustandi Sp.F, langsung melakukan pemeriksaan luar, dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam dengan pembedahan. Ditemui seusai otopsi, Dudut mengatakan bahwa ditemukan sejumlah luka memar terutama dibagian kepala. ”Kami menemukan luka memar akibat kekerasan benda tumpul di bagian kepala belakang dan perut. Memarnya terdapat dibagian otak, hati dan ginjal. Yang fatal itu luka di kepala,” terang Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah itu.

Selain di kepala dan perut, Kadek Oka juga menglami luka memar di bibir atas dan bawah. ”Apakah itu karena dipukul atau dibenturkan? Kami tidak tahu. Yang jelas ada memar di bibir atas dan bawah. Luka lain seperti patah tulang tidak dtemukan,” pungkasnya.

Sementara itu, jenazah Kadek Oka, warga Banjar Dinas Galiran Desa Bhaktiseraga, Buleleng, yang meninggal akibat dianiaya oknum TNI, tersangka oknum Kopda Dresno, rencananya dikubur Jumat (30/7) ini di Setra Desa Adat Galiran, Desa Bhaktiseraga, Buleleng.

”Tadi (Kamis) pagi, jnazah anak saya dibawa ke Denpasar untuk diotopsi dan besak (Jumat ini) rencananya dilakukan pemakaman,” ucap orang tua korban, Putu Selamat, Kamis kemarin.

Pihak keluarga sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk persiapan penguburan.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Kadek Oka yang berprofesi sebagai supir truk tewas akibat dianiaya oknum TNI dari kesatuan Koramil awan, Kopda Dresno, pada Sabtu (10/7) lalu. Korban diduga meninggal setelah mengalami luka dalam akibat pukulan bertubi-tubi dari tendangan oknum TNI ini. Korban sempat masuk rumah sakit dan setelah bertahan 18 hari, Oka akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (27/7) sore lalu. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih bocah

Oknum Aparat hajar Rakyat

Tajuk, Denpost - Korps baju hijau (TNI) dan korps baju cokelat (kepolisian) kembali tercoreng akibat ulah oknum anggotanya. Gara-gara ditabrak, anggota TNI yang bertugas di Koramil Sawan, tersangka Kopda Dresno menghajar seorang supir truk, Kadek Oka (35). Akibat pukulan yang bertubi-tubi, Oka sempat dirawat di rumah sakit dan akhirnya meninggal. Kepergian Oka mengakibatkan dua anaknya yang masih kecil dan seorang istri hidupnya tak jelas akibat emosi dan amarah seorang aparat.

Di Karang Asem, ayah seorang pelajar yang juga Perbekel Pedahan, I Wayan Astawa, melaporkan TP yang bertugas di lingkup Polres Karangasem, ke Provost atas penganiayaan yang menimpa anaknya, I Putu Eri Muliartawan (17). Pelajar SMA PGRI Karangasem itu sempat terbaring lemah dan mendapat perawatan di RS Karangasem. Gara-garanya Eri serempetan dengan terlapor. Eri yang jatuh justru menerima bogeman mentah dari TP, kemudian meninggalkannya begitu saja di jalan.

Dari kedua kejadian tersebut, ternyata masih saja ada oknum aparat yang berlaku semena-mena terhadap rakyat. Padahal aparat wajib hukumnya memberikan perlindungan kepada rakyat, bukan malah membuat rakyat melarat. Ini tentu menjadi tugas dari pimpinan dari kedua instansi tersebut untuk membina anggotanya agar tidak berlaku arogan.

Aparat dan rakyat memang manusia biasa. Akan tetapi, antara aparat dan rakyat beda pendidikannya. Aparat TNI dan Kepolisian sebelum dilepas untuk bertugas, mereka sudah dibekali dengan berbagai macam ilmu dan keterampilan. Mereka mendapat pendidikan psikologi, bukan hanya untuk dirinya sendiri, juga psikologi massa. Mereka dilatih untuk mengatasi permasalahan dan pendidikan lain yang menopang tugas mereka di lapangan.

Lepas dari pendidikan tersebut, seorang petugas tentu sudah cukup bekal dalam menjalani dharmanya sebagai aparatur keamanan. Beda dengan seorang supir truk, apalagi pendidikannya tidak cukup tinggi, tentu kualitasnya jauh lebih rendah dari seorang aparat penegak hukum.

Jadi, sungguh sangat disayangkan di era reformasi di segala bidang ini, termasuk TNI dan Kepolisian masih ada oknum yang berbuat semena-mena yang mengakibatkan orang lain menderita. Terlebih-lebih terhadap rakyat kecil.

Kita tentu berharap kepada pimpinan di instansi tersebut untuk lebih memperhatikan perilaku anggotanya. Jika perlu, tes psikologi anggota kesatuan penegak keamanan tersebut dilakukan secara berkala sebelum jatuh korban lagi. Terlebih-lebih di tengah kehidupan ekonomi yang serba mahal saat ini, agar rakyat yang sudah susah tidak dibuat lebih susah lagi karena kasus sepele.

Kamis, 29 Juli 2010

DAFTAR ISI KLIPING TGL 29 JULI 2010

1. Reformasi TNI Terganjal Inkonsistensi Peraturan
2. Agus Widjojo: Kodim Sebaiknya Dihapus
3. Piala Panglima TNI,TNI AD Pertahankan Gelar Juara ...
4. Ditolak Rujuk, Oknum TNI Bakar Isteri Muda
5. TNI AL Kejasama AL Amerika, Australia dan Singapur...
6. Mantan Pangkostrad Kemal Idris Berpulang
7. REFORMASI MILITER, Salim: Janji Menhan AS Cuma Bas...
8. Besok Sidang Pembunuhan TNI di Laguna Makassar Dig...
9. Keluarga Datangi Kogartap, Minta Izin Pindahkan Ma...
10. Sopir Tewas, Dianiaya Oknum TNI

Reformasi TNI Terganjal Inkonsistensi Peraturan

Rabu, 28 Juli 2010 22:49 WIB Penulis : Amahl Sharif Azwar

JAKARTA--MI: Reformasi TNI pada hakekatnya merupakan pengembalian fungsi militer sesuai dasar-dasar negara. Kendati demikian, reformasi TNI berlangsung di saat yang sama dengan transisi demokrasi. Sehingga, terjadi kebingungan dan inkonsistensi dalam peraturan perundang-undangan.
Pernyataan tersebut disampaikan Letjen (Purn) Agus Widjojo pada diskusi di Jakarta, Rabu (28/7). Ia menilai TNI merupakan sebuah lembaga yang lahir dari tentara pejuang kemerdekaan. Sejak 1945 hingga Orde Baru, TNI berada dekat kekuasaan sehingga pengaruhnya pun meluas. TNI tidak hanya memainkan peran profesional tetapi juga peran kekuasaan. Kondisi politik Tanah Air pada saat itu memungkinkan TNI untuk berperan seperti itu.
Setelah reformasi, seyogianya posisi TNI dikembalikan menjadi instrumen pertahanan nasional saja. Namun, Indonesia juga berada di masa transisi demokrasi sehingga inkonsistensi sering terjadi. Mantan Kepala Staf Teritorial TNI itu membandingkan paradigma peran sosial politik TNI tahun 1999 dengan 2001. Pada 1999, model peran sosial politik TNI secara tidak langsung masih ada di bawah doktrin dwifungsi ABRI. Dua tahun kemudian, TNI meninggalkan doktrin dwifungsi dan memusatkan perhatian pada pertahanan saja.
Agus pun berargumen pendidikan adalah faktor kunci untuk melewati masa transisi. Selama ini, reformasi TNI tidak berjalan linear tapi bertahap sesuai dengan tingkat pemahaman masyarakat. Terakhir, Agus mengemukakan reformasi TNI tidak dapat bergantung pada militer saja. Determinasi kesuksesan reformasi TNI ditentukan oleh reformasi pada tingkat dan lingkup nasional, khususnya bidang politik. (*/OL-3)

Agus Widjojo: Kodim Sebaiknya Dihapus

28/07/2010 19:48

Liputan6.com, Jakarta: Komando teritorial terendah yang dapat melakukan fungsi pertahanan hanyalah Komando Resort Militer. Dengan begitu, Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Rayon Militer (Koramil) sebaiknya dihapuskan. Hal ini dikatakan mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo di Jakarta, Rabu (28/7).

"Kodim dan Koramil tidak memiliki fungsi pertahanan di daerah. Kerja mereka tidak ada. Semua tanggung jawab teritorial lebih baik diserahkan kepada pemerintah daerah setempat," kata Agus dalam diskusi reformasi TNI.

Agus menambahkan, penghapusan Kodim dan Koramil sejalan dengan reformasi TNI untuk tak terlibat dalam politik. TNI juga sudah sepantasnya bila memusatkan perhatian pada peran pertahanan nasional dan tak lagi terlibat dalam masalah keamanan dalam negeri. "Masalah keamanan dalam negeri diserahkan kepada Polri," tambah Agus, seperti ditulis Antara.

Pada masa lalu, menurut Agus, memang tidak ada pemisahan antara pembinaan teritorial dan komando teritorial. Bahkan, TNI juga terlibat dalam pembinaan teritorial yang sebenarnya urusan sipil. Namun, sejak pemisahan Polri dari TNI, untuk urusan ancaman dalam negeri TNI semestinya tak usah ikut campur lagi. Sebab, hal itu sudah menjadi urusan pemda dan kepolisian. Walau demikian, TNI masih bisa bergerak atas permintaan pemerintah pusat, daerah, atau polisi.(ULF)

Piala Panglima TNI,TNI AD Pertahankan Gelar Juara Umum

Rabu, 28 Juli 2010 - 21:14 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menutup secara resmi pertandingan olahraga perebutan Piala Panglima TNI tahun 2010 yang telah berlangsung mulai l 21 sampai dengan 28 Juli 2010, di Lapangan Olahraga GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Rabu (28/7).

Dalam pertandingan tersebut, TNI Angkatan Darat kembali berhasil mempertahankan gelar juara umum dan berhak memboyong Piala Bergilir Panglima TNI.

Dalam amanatnya, Panglima TNI menyatakan bahwa pencapaian prestasi yang telah diraih oleh para atlet merupakan parameter pembinaan latihan yang telah dilakukan di satuan-satuan selama satu tahun terakhir. Dalam suatu pertandingan, menang atau kalah adalah sebuah keniscayaan. Namun demikian, kemenangan ataupun kekalahan tersebut tetaplah harus dihargai karena para atlet telah melakukannya dengan maksimal dan penuh sportifitas untuk mencapai prestasi yang terbaik.

Para atlet agar terus menumbuhkan jiwa juang yang tinggi serta semangat pantang menyerah dan tekad untuk meraih prestasi terbaik dalam setiap event, serta dapat menunjukkan sebagai prajurit profesional yang militan, agar nantinya bisa berbicara dalam event pertandingan baik tingkat nasional maupun internasional guna mempersembahkan prestasi tertinggi bagi bangsa dan negara serta TNI pada khususnya.

Selanjutnya, Panglima TNI menekankan agar para atlet tidak langsung puas dengan hasil yang telah diraih. Berlatih hendaknya dijadikan suatu kebutuhan, sehingga kemampuan yang telah dicapai dapat dipelihara dan ditingkatkan. Pengkaderan secara terarah dan sistematis diharapkan dapat dilaksanakan, agar kesinambungan prestasi dan atlet cabang olahraga tetap terjaga dari generasi ke generasi. Bagi para pemain sepak bola dan bola volley yang terpilih untuk masuk dalam Tim Sepak Bola Wira Malindo dan Tim Bola Volley Liga Nasional, agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pemusatan latihan.

Dari keempat cabang olahraga yang dipertandingkan, hasil keseluruhan pertandingan olahraga Piala Panglima TNI tahun 2010 adalah sebagai berikut : Sepak Bola : juara I TNI AU, juara II TNI AD dan juara III TNI AL. Bola Volley : Kelompok TNI Putra : juara I TNI AU, juara II TNI AL dan juara III TNI AD ; Kelompok Wanita TNI : juara I TNI AD, juara II TNI AU dan juara III TNI AL; Kelompok PNS Putra : juara I diraih TNI AD, juara II Mabes TNI dan juara III TNI AU; dan Kelompok PNS Putri : juara I TNI AD, juara II Mabes TNI dan juara III Kemhan RI.

Bulutangkis : juara I TNI AL, juara II TNI AD dan juara III TNI AU. Tenis Lapangan : Kelompok Perwira Tinggi (Pati), juara I Mabes TNI, juara II TNI AD dan juara III TNI AL; Kelompok Pamen, juara I TNI AD, juara II TNI AL dan juara III TNI AU; Kelompok Pama, juara I TNI AD, juara II TNI AL dan juara III TNI AU; Kelompok Prestasi, juara I TNI AD, juara II TNI AU dan juara III AL dan Kelompok Wanita juara I TNI AU, juara II TNI AD dan juara III TNI AL.

Hadir dalam upacara penutupan pertandingan olahraga piala Panglima TNI tahun 2010 diantaranya adalah Kasau, Ketua Umum Dharma Pertiwi, Kasum TNI, Wakasal, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI, Kabalakpus TNI dan pejabat TNI lainnya. (puspen/syamsir)

Ditolak Rujuk, Oknum TNI Bakar Isteri Muda

28/07/2010 - 09:50

INILAH.COM, Jakarta - Oknum anggota TNI tega membakar isteri mudanya, karena ditolak rujuk. Selain membakar sang isteri, api juga membakar ibu mertua yang berupaya menolong putrinya.

Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Ali, Kavling DKI, Cipayung, Jaktim, Selasa malam. Dewi Nur Rahmawati, 24, dan ibu kandungnya Ny. Fini, 45, dilarikan ke RS Tugu Ibu, Depok. Namun karena lukanya cukup berat, Ny Fini dirujuk ke RS UKI Cawang, sedang Dewi yang luka bakar di tangan dan wajah setelah diobati diijinkan pulang .

Arifin, 48, kakak kandung Ny Fini, mengatakan kasus yang menghebohkan warga ini terjadi pukul 18.30. Malam itu, suami Dewi, MS datang menjumpai istri keduanya mengajak rujuk. “Mereka sudah pisah ranjang sejak 1,5 bulan lalu,” katanya. “Suaminya itu tentara berpangkat serda yang dinas di Mabes TNI.”

Namun permintaan itu ditolak Dewi. Wanita itu kesal karena merasa dibohongi. Saat menikah tiga tahun lalu, MS mengaku masih bujangan. Padahal, ia sudah menikah dan mempunyai dua anak yang tinggal di Jawa Tengah. Pasangan Dewi dan MS belum dikaruniai anak. "Kesal karena permintaannya ditolak, dia marah-marah,” kata Arifin.

Tiba-tiba byur… MS menyiram sebotol bensin yang dibawanya ke tubuh Dewi lalu menyundutnya dengan api. Kaget melihat api, Ny Fini berupaya menolong anak perempuannya. Tapi ia juga ikut terbakar.

Dewi yang mengalami luka bakar, berlari ke mesjid. Di rumah ibadah itu, banyak warga yang baru selesai salat maghrib. Melihat itu, warga bergegas memberi pertolongan dengan memadamkan api di tubuh ibu dan anak itu. Mereka juga memadamkan api yang mengenai kasur dan televisi. Sebagian warga berupaya mencari MS. Namun pria itu sudah melarikan diri. [wdh]

TNI AL Kejasama AL Amerika, Australia dan Singapura Bangun Maluku

Rabu, 28 Juli 2010 - 20:58 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – TNI Angkatan Laut bekerjasama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), Angkatan Laut Singapura (Republic Singapore Navy/RSN) dan Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN) membangun Maluku melalui kegiatan Bakti Sosial Surya Bhaskara Jaya Sail Banda 2010.

Demikian diungkapkan Kadispenal di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/7). “Kegiatan bakti sosial ini berlangsung secara apik dan harmonis dilakukan oleh personel militer dari TNI AL, US Navy, RSN dan RAN. Sejak kedatangan kapal rumah sakit USNS Mercy dan RSS Endevour pada tanggal 26 Juli 2010, rangkaian kegiatan dilaksanakan secara paralel”, kata Laksma TNI Herry Setianegara, S.Sos., S.H., M.M.

Hari Selasa tanggal 27 Juli 2010, Personel Marinir TNI AL bersama 8 orang personel Amerika Serikat dan Australia, dibantu oleh masyarakat melakukan bakti sosial pembangunan Panggung Pukul Sapu di desa Mamala Maluku Tengah. Arena Panggung Pukul Sapu merupakan fasilitas umum tempat berkumpul acara tradisional yang biasanya dilakukan setahun sekali saat sore hari sekitar hari raya Idul Fitri. Sebelum bergabung untuk bekerja memperbaiki Panggung Pukul Sapu, para personel Amerika Serikat dan Australia mengamati terlebih dahulu kegiatan yang sedang dilakukan oleh personel Marinir TNI AL dan masyarakat Mamala, sambil menanyakan pekerjaan apa saja yang perlu dilakukan.

Sedangkan ditempat yang lain, tepatnya di Waihong kota Ambon, dilakukan bakti sosial kesehatan yang dilakukan oleh tim kesehatan dari TNI AL, US Navy, dan RSN. Antrian panjang dan berdesakan mewarnai kegiatan bakti sosial tersebut. Untuk pengaturan pengobatan, para pasien ditandai dengan gelang warna merah untuk penyakit mata, oranye untuk pengobatan anak-anak, ungu untuk pengobatan gigi dan kuning untuk pengobatan umum.

Cuaca mendung dan gerimis tidak membuat para pasien mengurungkan niatnya mengikuti pengobatan massal. Menurut Mayor Dokter Chow Weien dari RSN, ada sekitar 12 pasien sedang menjalani operasi di kapal Singapura RSS Endevour yang sedang merapat di dermaga Yos Sudarso Ambon. Beberapa Kowal (Korps Wanita TNI AL) sebagai paramedis terlihat sibuk bekerja membantu para dokter dari negara tetangga, sambil mencoba menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, karena umumnya para dokter tidak dapat mengerti bahasa Indonesia, sedangkan para pasien tidak mengerti bahasa Inggris, bahkan terkadang menggunakan bahasa lokal Ambon.

Pengobatan massal tersebut sempat dikunjungi oleh Atase Laut Singapura Senior Letnan Kolonel Tan Bian dan Komandan kapal RSS Endevour Letkol Kenny Chen, juga dari pihak Amerika Serikat Kolonel Lisa M. Franchetti, serta dari pihak TNI AL adalah Kadiskes Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Tjangeta Liempy S. Sp.An.

Bagi masyarakat Ambon dan sekitarnya yang belum mendapat kesempatan berobat, jadwal pengobatan massal untuk tanggal 28 sampai 29 Juli 2010 akan dilakukan di Puskesmas Amahusu.

Ditengah sibuknya acara, sempat juga diadakan kegiatan ringan berupa olahraga bersama yang diikuti oleh personel TNI AL, TNI AD, TNI AU dan personel militer dari Amerika Serikat. Guna meningkatkan kerjasama dan hubungan yang harmonis, mereka bersama-sama melakukan olahraga sepak bola dan bulu tangkis di lapangan olahraga Halong Lantamal IX Ambon. (dispenal/syamsir)

Mantan Pangkostrad Kemal Idris Berpulang

Wednesday, 28 July 2010

MELAYAT: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanjatkan doa di depan jenazah mantan Pangkostrad Letjen TNI Purn Achmad Kemal Idris di rumah duka, kawasan Pondok Indah, Jakarta, kemarin.

JAKARTA (SI) – Indonesia kembali berduka. Mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Purn Achmad Kemal Idris meninggal dunia pukul 03.30 WIB di RS Abdi Waluyo,Jakarta Pusat,kemarin karena komplikasi dan infeksi paru-paru.

Tokoh yang terkenal vokal pada masa Orde Lama ini meninggal dunia pada umur 87 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Winoer Idris dan tiga orang anak, Ferry Idris, Ade Idris, dan Indra Idris, serta lima orang cucu dan empat orang cicit. Jenazah almarhum Kemal Idris dimakamkan di pemakaman keluarga di Citapen, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Winoer Idris mengatakan,mendiang suaminya semasa hidup memang telah mengatakan kemauannya untuk dikebumikan di Citapen, Bogor.“Dimakamkan di Bogor karena amanat dari almarhum. Beliau tidak ingin dimakamkan di tempat lain,” ujarnya kepada wartawan kemarin.


Sebelum dibawa ke Bogor, dilakukan upacara serah terima jenazah secara militer di rumah duka, Jalan Duta Indah I No 11,Pondok Indah, Jakarta Selatan, pukul 12.00. Sebagai inspektur upacara ialah Letjen TNI M Nur Muis. Upacara berlangsung khidmat selama 30 menit dengan diselimuti suasana haru. Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melayat ke rumah duka sekitar pukul 10.00. Presiden datang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Presiden SBY berada sekitar 15 menit di rumah duka. Setelah memanjatkan doa dan menyalami Winoer Idris,Presiden SBY dan Ibu Negara meninggalkan rumah duka.


Kemal Idris dilahirkan pada 10 Februari 1923 di Singaraja, Bali. Dia dibesarkan di kalangan keluarga elite Minang. Ayahnya seorang pendidik dan pernah menjadi Rektor Universitas Andalas di Padang. Kendati sang ayah berharap agar Kemal mengikuti jejaknya sebagai pendidik dengan menyekolahkannya ke Belanda, Kemal tetap memilih untuk menjadi seorang tentara. Kemal merupakan sosok yang dikenal pemberani dan pantang takut saat berhadapan dengan penguasa saat itu.Potongan kisah semasa hidupnya yang mungkin paling diingat banyak orang adalah saat dia menjabat Pangkostrad pada 1967. Saat itu dia memberikan dukungan kepada mahasiswa menentang kebijakan Orde Lama yang dianggap menyimpang. Pada 1980 dia juga menjadi salah satu tokoh yang menandatangani Petisi 50 memprotes kebijakan Presiden Soeharto.Selain Kemal, petisi tersebut juga ditandatangani oleh AH Nasution dan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. (fajar pratama/ m azhar/wyesnoe m)

REFORMASI MILITER, Salim: Janji Menhan AS Cuma Basa-basi

Rabu, 28 Juli 2010 22:47 WIB Penulis: DWA Editor: made

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer Salim Said menilai pernyataan resmi pemerintah Amerika Serikat (AS), yang akan membuka embargo terhadap korps pasukan elit TNI Angkatan Darat (Kopassus), seperti disampaikan Menteri Pertahanan AS Robert Gates sebelumnya, hanya sekadar basa-basi dan tidak akan mungkin dilakukan.

Menurut Salim, setiap bentuk kerja sama dengan negara lain yang akan digelar pemerintah AS harus mendapat persetujuan dari Kongres AS karena hal itu akan terkait pula dengan kebijakan anggaran untuk membiayainya. Hal itu disampaikan Salim, Rabu (28/7/2010), usai berbicara dalam diskusi tentang reformasi TNI di Harian Sinar Harapan, Jakarta.

"Senator Patrick Leahy di Kongres AS itu masih belum mengubah keputusannya yang keras terhadap Kopassus soal dugaan pelanggaran HAM. Memang Pentagon kepingin sekali perbaiki hubungan dengan Indonesia karena peran strategisnya di kawasan Asia, menghadapi pengaruh kekuatan baru seperti China dan India," ujar Salim.

Akan tetapi niat dan keinginan pemerintah AS tadi tidak akan bisa dengan mudah dilaksanakan karena Kongres AS juga berperan sangat besar dalam pengambilan keputusan di sana. Menurut Salim, kalau pun ada yang dibuka, paling-paling hanya dalam bentuk latihan kecil-kecilan yang pastinya tidak akan bisa dilakukan di AS.

"Sudah lah, enggak akan ada perubahan yang signifikan soal kerjasama dengan Kopassus karena di Kongres AS masih ada hambatan. Saya pernah kesana (Leahy) ikut melobi, angel (sulit) sekali. Gates itu kan wakil pemerintahnya yang memang mau berbaik-baik dengan Indonesia. Dari dahulu pun mereka begitu. Enggak ada yang baru lah itu," ujar Salim.

Dalam kesempatan sama, mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo meminta pemerintah dan TNI melakukan pembenahan ke dalam dan introspeksi diri, terutama terkait dengan nilai-nilai universal macam Hak Asasi Manusia (HAM), sehingga tidak perlu lagi berubah setelah ada tekanan dari luar.

"Sebaiknya kita proaktif menjadikan semua tantangan tadi untuk kemudian melakukan perbaikan diri serta introspeksi. Semua itu demi kebaikan diri kita sendiri," ujar Agus.

Besok Sidang Pembunuhan TNI di Laguna Makassar Digelar

Rabu, 28 Juli 2010 20:52 WITA Laporan: Nasrudin Rudi

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Dua terdakwa yang diduga melakukan pembunuhan Anggota Batalyon Kaveleri (Yongkav) X Serbu, Prajurit Kepala (Praka) Usman Embo, di Pantai Laguna Makassar 4 Mei lalu disidangkan Kamis (29/7/2010) besok di Pengadilan Negeri (PN) Makassar.

Mereka yang akan disidangkan dalam kasus ini adalah Syarif alias Dewa bersama Sukrianto. Keduanya adalah warga Jl Rajawali, Kecamatan Mariso, Makassar.Ketua majelis hakim di persidangan ini adalah Mas'ud dengan anggota Tardi dan Jan Person Sinaga. Sementara yang bertindak menjadi jaksa penuntut umum (JPU) adalah jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar yakni Arifuddin Sakka dan Salahuddin.
Keduanya dijerat dakwaan dengan pasal berlapis, pasal 338 KUHP, pasal 170 ayat 2 dan pasal 351 ayat 3 tentang pembunuhan dan pengeroyokan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.Kepala Seksi Pidana Umum (Pidum) Kejari Makassar, Andi Muldhani Fajrin, mengungkapkan pihaknya akan meminta bantuan pengamanan dari aparat kepolisian dan Polisi Militer (POM).(*)

Keluarga Datangi Kogartap, Minta Izin Pindahkan Makam Kol. HA Mantik

Rabu, 28/07/2010 - 18:57

BANDUNG, (PRLM).- Merasa tidak dihargai sebagai keluarga besar TNI, Hendy, penghuni rumah dinas TNI di Jln. Patrakomala No. 47, bersama tetangga dan keluarganya, ber-long march dari rumahnya ke Markas Komando Garnisun Tetap (Kogartap) II Bandung, Jln. Sumatera, Rabu (28/7) siang. Hendy bermaksud meminta ijin untuk memindahkan makam mertuanya, Kolonel Purn. Hans Albert Mantik, dari Taman Makam Pahlawan Cikutra ke Taman Pemakaman Umum.

Long march yang diikuti 30 orang itu, dimulai dari Jln. Patrakomala sembari membawa sejumlah poster. Begitu tiba di depan markas Kogartap II Bandung, Hendy berorasi tentang ketidakadilan TNI terhadap keluarga pejuang Kol. Purn. Hans Albert Mantik. "Kami ke sini bukan untuk protes. Kami hanya ingin tahu prosedur tentang tata cara pemindahan makam dari TMP ke TPU. Kami, sebagai keluarga pejuang, merasa sudah tidak dihargai oleh institusi TNI,” kata Hendy.

Hendy sekeluarga merasa telah dilecehkan TNI seiring pengusiran ia dan istrinya Evy Pancanita (putri kelima Kol. Purn. Hans Albert Mantik) dari rumah dinas Hans di Jln. Patrakomala No. 47. Hendy menerangkan, almarhum ayahnya itu, telah mengantongi 15 bintang tanda jasa. Namun, hal itu sepertinya tak dianggap dengan eksekusi yang dilakukan pada Selasa (27/7) lalu. "Soal dipindah ke mana, kami akan memastikannya jika sudah dapat ijin dari Kasgartap. Lokasinya akan didiskusikan duludengan keluarga besar," katanya.

Sementara itu, Kasgar Tap II Bandung, Laksma Wahyudin K, akan memberikan izin jika memang keluarga almarhum menginginkannya demikian. "Jika perlu, kami akan membantu mulai dari penggalian, membungkus jasadnya, dan diantar memakai mobil jenazah ke tempat pemakaman yang diminta keluarga," katanya, di hadapan massa.

Mengenai waktunya, Kogartap II Bandung menyerahkan kepada keluarga almarhum. "Kapan saja waktunya, kami siap. Asalkan keluarga memberitahu kepada kami beberapa hari sebelumnya sehingga kami bisa mempersiapkan segalanya. Kapan mau dibongkar, petugasnya ada, kami siap bantu,” ucapnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Kodam III/Siliwangi mengerahkan sekitar 100 prajuritnya saat mengeksekusi rumah di Jln. Patrokomala No. 47, Kota Bandung, Selasa (27/7) siang. Para prajurit itu mengeluarkan barang-barang penghuni rumah, Evy Pancanita. Evy adalah putri kelima almarhum Kolonel Purn. Hans Albert Mantik yang telahbertahun-tahun mendiami rumah tersebut.

Ratusan prajurit tersebut sudah siaga sejak di depan rumah Patrakomala No. 47. Ruas jalan dari arah Jln. Menado ke Patrakomala pun dijaga Provost TNI. Tidak sembaran orang bisa melintas. Sterilisasi diberlakukan hingga radius 300 meter.

Selama proses eksekusi, Evy terus berteriak-teriak mengeluarkan kalimat-kalimat soal ketidakadilan TNI terhadap keluarganya. Teriakan Evy tersebut dianggap angin lalu. Para tentara terus mengeluarkan barang-barang di dalam rumah dan disimpan ke 10 truk yang sudah disediakan. (A-128/das)***

Sopir Tewas, Dianiaya Oknum TNI

29 Juli 2010 BP Singaraja (Bali Post)

Sopir truk, Kadek Oka (35), warga Dusun Galiran Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuh dan kepalanya. Sopir ini tewas setelah dipukul secara bertubi-tubi oleh seorang oknum anggota TNI, Kopda Dresno, yang sehari-hari bertugas di Koramil Sawan.

Kadek Oka meninggal di RSUD Buleleng, Selasa (27/7) pukul 17.15 wita. Peristiwa pemukulan itu terjadi Sabtu (10/7) lalu pukul 17.00 wita.

Saat itu Oka bersama kernet Kadek Yogi mengendarai truk untuk dikembalikan ke gudang tempatnya bekerja. Begitu tiba di ujung Jalan Pattimura, Singaraja, Oka secara tidak sengaja mengambil haluan terlalu ke kiri sehingga menyerempet Kopda Dresno yang sedang mengendarai sepeda motor. Oknum anggota TNI itu pun marah dan langsung menarik Oka dari dalam truk. Oka kemudian dipukul bertubi-tubi ke arah wajah dan badan.

Karena mengalami sejumlah luka parah di tubuh dan kepalanya, Oka dilarikan ke RSUD Buleleng. Ia sempat mendapat perawatan selama tiga hari, kemudian diizinkan pulang untuk rawat jalan. Beberapa hari di rumah, ternyata sakitnya makin parah, sehingga pada Minggu (18/7) ia kembali dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Di rumah sakit kondisi kesehatannya ternyata terus menurun. Sampai akhirnya pada Jumat (23/7) kondisinya benar-benar kritis. Hari Minggu (25/7) Oka tak sadarkan diri sampai akhirnya meninggal Selasa (27/7) sore.

Sejumlah pejabat di lingkungan Kodim 1609 Buleleng mulai Selasa malam hingga Rabu (28/7) kemarin datang ke rumah duka di Dusun Galiran Desa Baktiseraga untuk menyampaikan belasungkawa. Pada Selasa malam Koramil Kota Singaraja Kapten Suyono bersama sejumlah anggotanya sempat melakukan pembicaraan secara kekeluargaan di rumah duka. Lalu, Rabu kemarin, Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Suhardi bersama jajarannya juga langsung ke rumah duka untuk menengok keluarga korban.

Suhardi menyatakan sangat menyesal dan meminta maaf atas ulah anggotanya yang main hakim sendiri dan menyebabkan seorang warga meninggal. Menurutnya, Kopda Dresno yang menjadi pelaku pemukulan itu sudah diserahkan ke Subdenpon untuk diproses sesuai hukum. ''Kami sudah laporkan kasus ini secara berjenjang dan kini sudah ditangani Subdenpon,'' katanya.
Menurut Suhardi, setelah terjadi peristiwa kecelakaan yang berbuntut pada pemukulan, sudah mengambil tindakan terhadap pelaku Dresno. Pelaku sempat ditahan di Kodim Buleleng untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat itu juga pihak Kodim dan pihak keluarga korban sudah sempat membuat kesepakatan agar kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan. ''Karena korban meninggal akhirnya kasus itu dilanjutkan ke Subdenpon,'' ujar Suhardi yang sempat menjabat sebagai Komanda Raider 900 dan Komandan Scata Singaraja.Pihak keluarga korban tetap meminta agar kasus itu diselesaikan secara hukum, dan pelaku dihukum sesuai perbuatannya. Untuk penanganan kasus itu, pihak keluarga sudah sempat diperiksa oleh penyidik di Subdenpom. Keluarga juga mempersilakan untuk dilakukan visum atau otopsi terhadap mayat Oka. Karena masih harus menunggu divisum itu, hingga kemarin pihak keluarga belum menentukan jadwal penguburan jenazah Oka. ''Kami masih menunggu untuk divisum terlebih dahulu, mungkin besok. Setelah divisum baru kami tentukan jadwal penguburannya,'' kata Putu Selamat, ayah Oka, kemarin.

Rabu, 28 Juli 2010

DAFTAR ISI KLIPING TGL 28 JULI 2010

1. Tahun Depan, Kapal Patroli Operasi di Kuta
2. Histeris Warnai Pengosongan Rumah Purnawirawan
3. Belum Jelas, Keterlibatan TNI di BNPT
4. Varia TNI, Indobatt dan Spanbatt Latihan Menembak ...
5. Menhan Bantah Ada Syarat AS
6. Aturan Main BNPT Akan Dibahas
7. Pemeriksaan Rukyat Tunggu Izin Presiden
8. Terima Ganti Rugi atau Digusur?

Tahun Depan, Kapal Patroli Operasi di Kuta

Mangupura, Nusa Bali – Tahun 2011 mendatang, Kuta akan dilengkapi dengan kapal patroli yang beroperasi di kawasan sepanjang perairan Kuta. Sekarang ini pihak pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memberikan lampu hijau terkait proyek ini. Pengajuan pengadaan kapal dengan harga mencapai Rp 4 miliar yang bersumber dari Bank Dunia atau Internasional Foundation of Agriculture (IFAD) ini tinggal menunggu kepastian pencairan saja.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan (Disnakanlut) Badung I Made Badra, Selasa (27/7). Menurut Badra, pengadaan kapal patroli ini juga sebagai rentetan proyek penanganan masalah perairan yang anggarannya mencapai Rp 40 miliar.

“Ini sangat penting dan sangat dibutuhkan, untuk pengawasan di perairan Kuta, Kuta Selatan dan Canggu,Kuta Utara,” kata Badra. Badra mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat proses realisasi dari kapal patroli ini yang rencananya akan dioperasikan langsung oleh patroli Perairan dan TNI AL. Badra menambahkan, anggaran ini merupakan dana hibah dari pusat. Proyek seperti di Kuta ini juga dilakukan di 15 Kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jumlah anggaran total sebesar Rp 500 miliar.

Badra menjelaskan adanya kapal patroli ini juga membantu pengawasan terhadap terjadinya kecelakaan laut seperti peristiwa beberapa waktu lalu. Selain itu juga mempercepat penanganan musibah di perairan Pantai Kuta. Semisal pencarian korban tenggelam dan terseret air laut.

“Tentu yang mengoperasikan dari Pol Air dan TNI AL, karena kami tidak mempunyai nakhoda mengoperasikan kapal ini. Kami hanya melakukan pengawasan terhadap asetnya saja,” tandas Badra.


Histeris Warnai Pengosongan Rumah Purnawirawan

Selasa, 27 Juli 2010 - 12:15 wib Gin Gin Tigin Ginulur - Okezone

BANDUNG - Kodam III Siliwangi mengeksekusi sebuah rumah dinas yang ditinggali keluarga purnawirawan TNI, Kol (alm) Albert Mantik di Jalan Patrakomala Nomor 47 Bandung, Selasa (27/7/2010). Proses eksekusi sempat diwarnai aksi protes pihak keluarga yang mengaku tidak terima dengan keputusan Kodam III Siliwangi terkait pengosongan rumah tersebut.

Seorang anak almarhum yang selama ini menempati rumah tersebut bersama suaminya, Evy Pancanita (43) sempat berteriak histeris sambil menangis. Meski begitu, pengosongan rumah tetap saja dilaksanakan dengan mengerahkan tujuh truk TNI.

Sejak pagi hari, ratusan prajurit Kodam III Siliwangi terlihat mengeluarkan barang-barang dari rumah tersebut. Sementara pihak keluarga tampak berdiri di depan pagar rumah menyaksikan, sambil berteriak-teriak memprotes eksekusi tersebut.

"Kami keluarga pahlawan. Saya tidak minta rumah ini. Tapi tolong, ada sisi manusiawi. Saat ini, kami tidak diperlakukan seperti keluarga," teriak Evy di hadapan wartawan sambil menangis. Di tengah proses eksekusi, Evy terus berteriak. Menurutnya, selama ini tidak pernah ada pemberitahuan mengenai pengosongan rumah. Tiba-tiba, lanjutnya, keluarganya disuruh keluar dari rumah tersebut.

"Ayah kami meninggal 31 Desember 2009. Baru tujuh bulan orang tua kami meninggal, kami disuruh keluar dari rumah ini tanpa pemberitahuan pengosongan," kata Evy. Dia juga mengaku sudah membayar rumah tersebut seharga Rp150 juta. Selain itu, kata dia, selama 21 tahun tinggal di rumah itu, keluarganya membayar sendiri pajak bumi dan bangunan (PBB) serta telepon rumah.

Kepala Hukum Kodam III Siliwangi Letkol Chk Markoni menegaskan, proses eksekusi rumah tersebut sudah sesuai aturan. Rumah dinas, kata dia, diperuntukkan bagi anggota TNI yang masih aktif. "Kalau sudah pensiun kan seharusnya keluar. Kita sudah memberikan toleransi kepada mereka," kata Markoni saat ditemui wartawan di lokasi eksekusi.

Sebelum eksekusi, kata dia, pihaknya juga sudah melayangkan surat peringatan sebanyak tiga kali. Surat pertama dilayangkan pada Februari 2010, sementara dua surat peringatan terakhir disampaikan pada Maret 2010. "Kita sudah melakukan negosiasi dan melayangkan tiga kali surat peringatan. Mereka sempat minta kompensasi Rp400 juta, tapi tidak kami kabulkan," kata Markoni.

Sementara itu, Kadispen Kodam III Siliwangi Letkol Isa Haryanto, sesuai instruksi KASAD, pihaknya menghormati keluarga purnawirawan, hingga anak cucunya. "Namun jika orang tua yang menjadi purnawirawan tersebut sudah meninggal dunia, maka rumah akan kita ambil alih, untuk rumah tinggal para prajurit TNI AD di Jawa Barat," kata Isa. (teb)

Belum Jelas, Keterlibatan TNI di BNPT

Selasa, 27 Juli 2010 11:30 WIB Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw

JAKARTA, KOMPAS.com — Peran Tentara Nasional Indonesia pada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang baru dibentuk dua minggu lalu berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 belum ditentukan.

Ketika ditanya peran militer pada BNPT, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, hal tersebut belum diatur. "Ya, nantilah dirumuskan," ujarnya kepada para wartawan, Selasa (27/6/2010) di sela-sela simposium nasional "Mumutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Dikatakan Djoko, BNPT bukan badan baru, melainkan peningkatan kapasitas desk antiteror di jajaran Kementerian Polhukam. "Dulu lingkup (desk antiteror) adalah politik, hukum, keamanan, dan menonjolkan represifnya. Dua tahun terakhir, berkembang wacana bahwa terorisme bukan hanya pemberantasan dalam aspek penegakan hukum dan tindakan represif. Setelah mendalami anatominya, ada ide bahwa pemberantasan terorisme harus melibatkan stakeholder lain," kata Djoko.

Beberapa stakeholder tersebut, misalnya, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Ketika ditanya deskripsi kewenangan masing-masing kementerian, Djoko belum dapat menjelaskannya. "Ini, kan, badan baru terbentuk. Job description nanti disusun oleh mereka," kata Djoko.

Meski demikian, Djoko menegaskan, kewenangan penindakan tetap berada pada institusi kepolisian. Sementara itu, ketika ditanya institusi mana yang memimpin lembaga tersebut, lagi-lagi Djoko mengatakan, hal tersebut belum diputuskan. "Belum, lagi dicari orang yang tepat, memiliki komitmen dan pengetahuan tentang penanggulangan terorisme," tuturnya.

Sebelumnya, lembaga swadaya masyarakat The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) menilai tugas BNPT tidak jelas dan mengambang sehingga berpotensi mengakibatkan tumpang tindih kewenangan dan tugas operasional

Varia TNI, Indobatt dan Spanbatt Latihan Menembak Bersama


Rabu, 28 Juli 2010

JAKARTA - Indonesia Battalion bersama Spain Battalion (The Spanish Contingent Libre Hidalgo XI dan The Salvadorian Contingent) melaksanakan latihan menembak bersama di lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, di desa Ebel El-Saqi Marjayoun, Lebanon.

Beberapa anggota mewakili Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) memenuhi undangan yang dilayangkan oleh Spain Battalion untuk kegiatan menembak ini.

"Selain bertujuan untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan meningkatkan rasa kebersamaan sebagai sesama Peacekeeper di Unifil, khususnya di Sektor Timur Unifil, namun juga bertujuan saling berbagi wawasan dan pengetahuan tentang alat utama senjata yang menjadi andalan prajurit perorangan, baik dari pihak Indobatt maupun Spanbatt," ujar Wakil Komandan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda 23-D/ Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) Letkol TNI Guslin Kamase.

Dia menyampaikan hal itu mewakili Komandan Satgas Letkol TNI Andi Perdana Kahar saat melepas keberangkatan rombongan Indobatt ke lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2 di desa Ebel El-Saqi Marjayoun. (Feber Sianturi)

Reuni 20 Tahun Alumni Akabri Angkatan 90

JAKARTA - Dalam rangka memperingati ke-20 tahun Akabri lulusan tahun 1990, diadakan acara Bakti Sosial berupa Donor Darah, penanaman pohon dan Anjangsana ke Yayasan Veteran Seroja Bekasi pada tanggal 24 Juli 2010.

Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Abituren Akabri '90 terhadap sesama, disamping itu anjangsana ke yayasan veteran Seroja Bekasi merupakan sebagai wujud penghargaan kepada senior dan para pejuang yang telah melaksanakan tugas negara tanpa pamrih walaupun saat ini Timor Timur sudah bukan merupakan bagian dari NKRI.

Ketua Panitia Letkol TNI Irman Jaya, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Kodim Jakarta Utara menambahkan bahwa pertemuan ke-20 Tahun ini sebagai ajang silaturahmi dan intropeksi bagi perwira lulusan Akabri '90. "Diharapkan Lulusan Akabri 90 dapat mengevaluasi diri apa yang sudah dilakukan setelah 20 tahun berdinas dan apa yang akan diperbuat kedepan," ujarnya. (Feber Sianturi)

Wingdikum Selenggarakan Pendidikan Suskeslap Paskhasau

JAKARTA - Pendidikan Khusus Matra Kesehatan Lapangan Paskhasau angkatan ke-10, resmi dibuka Komandan Wing Pendidikan Umum (Danwingdikum) Kolonel TNI Toto Boedihardjo di ruang serba guna Skadik 504 Wingdikum, Jakarta, Selasa (27/7). Acara pembukaan pendidikan ini ditandai dengan penyematan tanda siswa oleh Danwingdikum Kolonel Nav Toto Boedihardjo SH kepada salah seorang perwakilan siswa.

Pendidikan tersebut diikuti 25 orang personel Paskhasau dari berbagai satuan, sembilan orang di antaranya berpangkat Bintara dan enam belas orang berpangkat Tamtama. pendidikannya akan dilaksanakan selama dua bulan di Skadron Pendidikan 504, Halim Perdanakusuma, Jakarta. Hadir pada acara ini para undangan dari Mabesau, Kodikau, Wing I Paskhas, Lanud Halim. P, para Komandan Skadik, dan para perwira staf. (Feber Sianturi)

Menhan Bantah Ada Syarat AS

Selasa, 27 Juli 2010 23:03 WIB Penulis: DWA Editor: made

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah bahwa Pemerintah Amerika Serikat menerapkan syarat atau permintaan tertentu terkait langkah kebijakan mereka mencabut embargo kerja sama antarmiliter kedua negara, khususnya dengan korps pasukan elite TNI Angkatan Darat atau Kopassus.

Menurut Purnomo, kebijakan itu sepenuhnya kemauan pihak AS dan mereka sendiri yang datang ke Indonesia dan menyatakan akan mencabut embargo. Purnomo membantah ada permintaan khusus agar TNI memindahkan sejumlah nama prajurit Kopassus dari kesatuan itu lantaran diduga kuat pernah terlibat sejumlah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Hal itu disampaikan Purnomo, Selasa (27/7/2010), di sela-sela rapat pembahasan dan pengesahan rancangan undang-undang ratifikasi kerja sama pertahanan dan teknis militer antara Indonesia dan Brunei Darussalam serta Rusia.

Dia mengaku tidak tahu-menahu soal daftar nama prajurit Kopassus yang diminta untuk pindah dan tidak lagi berada di dalam Kopassus.

"Selama ini saya tidak pernah mendapat laporan ada permintaan me-remove prajurit Kopassus dalam jabatan mana pun lantaran ada proses HAM atau karena ada negosiasi. Tidak ada. Saya juga tidak tahu kalau ada Danjen Kopassus dan perwakilan pemerintah, termasuk Kementerian Pertahanan ke AS melobi soal (pencabutan embargo) itu. Bukan kewenangan dia (Danjen Kopassus) untuk itu," ujar Purnomo.

Menurut Purnomo, kalaupun ada pergeseran atau rotasi di tubuh TNI, termasuk Kopassus, hal itu menurutnya hal biasa. Pergeseran dan rotasi di tubuh TNI menurutnya bahkan jauh lebih cepat daripada di instansi sipil. Bahkan, untuk jabatan Panglima TNI, paling lama sekitar 2,5 tahun.Seperti diwartakan sebelumnya, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio membenarkan adanya perwakilan Kemhan, Direktur Analisa Lingkungan Strategis Brigjen Subekti, yang Maret kemarin ikut dalam kunjungan bersama Danjen Kopassus Mayjen Lodewijk Paulus.

Bantahan senada dengan Purnomo juga disuarakan Wakil Menteri Pertahanan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin yang juga hadir dalam rapat pembahasan dengan Komisi I tersebut.

Menurutnya tidak pernah ada arahan, upaya memengaruhi, atau tekanan dari pihak mana pun, termasuk pihak AS, untuk memindah-mindah penugasan prajurit TNI, apalagi dikait-kaitkan dengan kebijakan pencabutan embargo AS terhadap Kopassus.

"Jadi memang cuma dipas-paskan saja, ada pencabutan embargo lalu ada personel (Kopassus) yang dipindah-pindah. Padahal biasa saja itu, jangan dikira kalau dipindah keluar dari Kopassus mereka sedih. Justru bagus untuk tour of duty dan karier mereka. Saya sudah 20 tahun di Kopassus dan tahu benar soal itu," ujar Sjafrie.

“Selama ini saya tidak pernah mendapat laporan ada permintaan me-remove prajurit Kopassus”.
-- Purnomo Yusgiantoro

Aturan Main BNPT Akan Dibahas

Selasa, 27 Juli 2010 19:21 WIB Penulis: DWA Editor: made

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan pemosisian dan pembagian tugas antar instansi, khususnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan tata cara pelibatannya dalam penanganan kasus terorisme, menyusul keluarnya Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), masih akan dibahas lebih lanjut.

“Ya, kan Perpresnya baru keluar. Nanti soal bagaimana tindak lanjutnya tentu harus dibicarakan lagi bersama. “
-- Purnomo Yusgiantoro

Hal itu disampaikan Menhan Purnomo, Selasa (27/7/2010), usai menghadiri rapat pembahasan ratifikasi kesepakatan kerja sama pertahanan dan teknis militer antara Indonesia dengan dua negara, Brunei Darussalam dan Rusia, bersama Komisi I DPR.

Menhan juga sekaligus menjawab keraguan sejumlah kalangan soal posisi TNI dalam BNPT sekaligus koordinasinya dengan berbagai instansi terkait lain terutama Kepolisian RI. Sebelumnya sejumlah lembaga swadaya masyarakat mempertanyakan isi Perpres Nomor 46 Tahun 2010.

"Ya, kan Perpresnya baru keluar. Nanti soal bagaimana tindak lanjutnya tentu harus dibicarakan lagi bersama. Jadi saya belum bisa beri kepastian posisinya sekarang karena hal itu menyangkut koordinasi kita dengan Menko Polhukam, Polri, Mendagri, dan instansi lain," ujar Purnomo.

Menhan menambahkan, Perpres tentang BNPT itu mengatur empat macam kegiatan dalam menanggulangi terorisme mulai dari pencegahan, perlindungan, eksekusi, dan deradikalisasi. Kementerian Pertahanan akan mempelajari keempat kegiatan tadi untuk kemudian menentukan posisinya dan TNI.

Lebih lanjut Purnomo juga menegaskan Perpres tentang BNPT tadi tidak perlu menunggu aturan perundang-undangan tentang Keamanan Nasional (Kamnas) kelar disusun dan disahkan.
Selain karena Perpres bisa bersifat fleksibel untuk perubahan, pelaksanaan penanggulangan teroris selama ini pun dinilainya tidak masalah dilakukan tanpa menunggu RUU Kamnas selesai dibuat dan disahkan.

"Kalau soal implementasi, pengorganisasian, siapa lakukan apa, dan siapa yang akan memegang BNPT, semua itu akan dibicarakan nanti. Yang jelas akan ada koordinasi dan pembicaraan di tingkat Menko Polhukam secara lebih rinci. Begitu juga soal siapa berperan dalam tugas deradikalisasi atau siapa yang akan pegang komandonya," ujar Purnomo.

Pemeriksaan Rukyat Tunggu Izin Presiden

Selasa, 27 Juli 2010 19:35 WIB Penulis: RTS Editor: made

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Kejaksaan Negeri Bogor Andi Muhammad Taufik memastikan tim penyidiknya baru akan memanggil dan menyidik Achmad Ruyat jika sudah ada izin dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan penyidikan terhadap lima mantan DPRD Kota Bogor dari unsur TNI dan Polri, baru akan dilaksanakan jika perkara 21 mantan angota DPRD rekan mereka sudah vonis dan berkuatan hukum.

"Sampai saat ini kami belum menerima surat dari Presiden yang mengizinkan kami memanggil dan menyidik Achmad Ruyat. Kalau surat izin Presiden sudah ada, kami akan langsung memanggil yang bersangkutan. Walaupun, perkara 21 rekannya belum inkraah," kata Taufik, Selasa (27/7/2010).

Saat ini persidangan dugaan korupsi dana APBD Kota Bogor tahun anggaran 2002 dengan terdakwa 21 orang mantan anggota Dewan-nya, tinggal menuggu persidanganan pembacaan putusan majelis hakim. Majelis hakim Pengadilan Negeri Bogor menjadwalkan sidang tersebut 2 Agustus mendatang.

Taufik mengungkapkan, surat permohon an izin pemeriksaan itu dikirim melalui Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung pada Agustus 2009 dan surat permohonan keduanya para April 2010. Pokoknya kalau sudah ada izin, langsung kami panggil, katanya.

Sedangkan untuk penyidikan terhadap lima orang mantan Angota Dewan lainnya, mengatakan, pihaknya akan membentuk tim penyidik koneksitas dengan POM Bogor, sebab kelima orang tersebut berasal dari unsur TNI dan Polri. Pembentukan tim koneksitas itu juga baru akan dilaksanakan jika perkara atas 21 mantan anggota Dewan itu sudah berkekuatan hukum.

Ditanya hal tersebut berari akan memakan waktu yang sangat lama, karena ada kemungkinan proses hukum lanjutan seperti naik banding dan kasasi, Andi Muhammad Taufik menjawab, "Kami memang menunggu perkara 21 mantan anggota dewan bekekuatan hukum tetap, sehingga ketika proses penyidikan lima orang itu berlangusung sudah matang."

Kelima mantan anggota Dewan dari unsur TNI dan Polri tersebut adalah Siti Aminah, Sony Sondiamond, Sumarno, Isman Rachman, dan Wawar Miftahudin. Seorang lagi anggota dewan dari unsur TNI, yakni Djok Mulyono, sudah meninggal dunia.

Terima Ganti Rugi atau Digusur?

Selasa, 27 Juli 2010 22:05 WIB Editor: made Sumber :ANTARA

MEDAN, KOMPAS.com - Pemprov Sumatera Utara mengimbau masyarakat yang masih bertahan di lokasi proyek pembangunan Bandara Kualanamu dan revitalisasi Sungai Ular untuk bersedia menerima ganti rugi.

Dalam rapat koordinasi dengan unsur muspida Sumut dan instansi terkait di Medan, Selasa (27/7/2010), Gubernur Sumut Syamsul Arifin mengatakan, pemerintah terpaksa akan menempuh upaya hukum, termasuk penggusuran jika masyarakat masih bersikukuh bertahan di dua lokasi itu.

Hal itu dilakukan karena pemerintah berkeinginan agar proyek pembangunan Bandara Kualanamu dan revitalisasi Sungai Ular dapat diselesaikan tepat waktu. "(Langkah hukum) itu sudah pasti dilakukan jika warga terus menolak dan bertahan, karena sikap warga tersebut akan menyebabkan realisasi dua proyek menjadi terhambat," kata Gubernur.

Syamsul Arifin menyampaikan imbauan itu di hadapan Wakil Gubernur Gatot Pudjo Nugroho, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno, Pangdam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers, Danlantamal I Belawan Laksma TNI Syarif Husin, Pangkosekhanudnas II Marsma TNI Chairuddin Ray, Kajati Sumut Sution Usman Adji.

Hadir juga Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun, Ketua Pengadilan Tinggi Sumut Rivai Rasyad, Bupati Serdang Bedagai HT Erry Nuradi, Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumut II Sulani Sulastri.

Menurut catatan, sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK) masih bertahan di lokasi proyek pembangunan Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang dan 95 KK di proyek revitalisasi Sei Ular di Kabupaten Serdang Bedagai.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers mengatakan, langkah hukum memang perlu dilakukan jika berkeinginan pembangunan Bandara Kualanamu dan revitalisasi Sungai Ular selesai tepat waktu. "Jika diminta, Jajaran Kodam I Bukit Barisan siap memberi dukungan kepada pihak kepolisian untuk mengamankan dua proyek itu," kata Pangdam.

Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars mengatakan, terhambatnya realisasi pembangunan Bandara Kualanamu bukan hanya terkait masih adanya warga yang berdomisili di lokasi pembangunan infrastruktur pengganti Bandara Polonia Medan itu.

Permasalahan lain adalah adanya upaya penghadangan terhadap truk pengangkut material bangunan Bandara Kualanamu yang dilakukan warga merasa keberatan karena banyaknya jalan yang rusak.

Pemblokiran itu sudah berlangsung sekitar satu minggu akibat banyaknya truk yang melintas melebihi tonase. "Ironisnya, pihak kontraktor mengaku tidak memiliki dana memperbaiki jalan yang rusak. Kami berharap, hal itu juga diperhatikan karena berpotensi menghambat realisasi proyek," kata Zainuddin.

Selasa, 27 Juli 2010

DAFTAR ISI KLIPING TGL 27 JULI 2010

1. Puluhan ABK Bentrok di Tengah Laut
2. Diterbitkan, Perpres Badan Antiteror
3. Karateka Pelatnas Berjaya
4. Menhan: Pergeseran di TNI tidak Terpengaruh Asing
5. KRI Boiga Terbakar, Lantas Tenggelam
6. Kapal Patroli TNI AL Terbalik, Satu Anggota Hilang...
7. Mayjen TNI Moeldoko, Garda Perbatasan NKRI
8. DPD RI SEPAKAT JIKA PANGLIMA TNI DIGILIR DARI 3 AN...
9. Pengemudi Honda City adalah Sopir TNI AU
10. Kronologi Tertabraknya Dimas Versi Keluarga

Puluhan ABK Bentrok di Tengah Laut

Denpasar, Nusa Bali-Puluhan anak buah kapal (ABK) Benoa terlibat bentrok fisik di tengah laut, pemicunya adalah banyaknya rompon liar yang terpasang di tengah laut. Untungnya bentrok dengan saling lempar batu dan pisau ini tidak sampai meluas hingga di darat. Hanya saja beberapa perkumpulan nelayan di Benoa hingga saat ini masih siaga jika sedang melaut.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu perkumpulan ABK di Benoa yang tergabung dalam Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI). Menurutnya bentrok fisik itu terjadi saat ada kapal STS 5 dengan kapal Bintang Bahagia. Mendadak karena dipicu banyaknya rumpon bertebaran, beberapa ABK terpancing emosi hingga akhirnya terjadi saling serang dengan lempar-lempar benda membahayakan, seperti tombak, pisau, batu , balok kayu dan lainnya. “Nahoda kami ada yang terluka karena kena benda di bagian kepalanya. “kata Ketua Umum ATLI Kasdi Taman, Senin (26/7). Merasa kalah jumlah Bintang Bahagia yang tergabung dalam Longline kabur ke daratan dan meminta bantuan Kapal-kapal lainnya.

Setidaknya dalam kejadian yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu ini ada 50 kapal yang tanpa dikomando mencari keberadaan kapal penyerang tersebut di tengah laut. Untung saat dicari kapal yang bersangkutan sudah menyelamatkan diri, tidak ingin dibuat kecewa ratusan ABK itu kemudian melakukan perusakan jaring di tengah laut.

“Ini yang kita khawatirkan, potensi terjadinya bentrok secara fisik sangat besar, ini karena banyaknya rumpon illegal di laut kita. “jelasnya” Jika rumpon tradisional pihaknya mendukung, namun yang ada saat ini adalah rumpon besar yang dinilai tidak ada izinnya. “Kita juga sudah meminta kepada TNI AL untuk melakukan sidak di laut, “urainya. Pasalnya jika yang melakukan sweeping adalah kapal patroli kepolisian, maka secara fisik kata dia kapal polisi kalah kuat dan kalah besar. “Mereka yang memakai rumpon ini memakai kapal besi,”ungkapnya.
Ketergantungan TNI Pada Amerika

Kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Robert Michael Gates ke Indonesia dan pertemuannya dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan reformasi TNI berjalan sesua dengan petunjuk AS. Dalam kesempatan itu, misalnya, SBY mengatakan Indonesia sudah menjalankan reformasi di tubuh TNI dan menjamin bakal mengawal jalannya reformasi di tubuh militer Indonesia. Buah dari manutnya Indonesia kepada AS itulah , Indonesia dan AS , pasca kedatangan Gates, terjadi babak baru hubungan militer kedua Negara.

Namun, paparan di atas menunjukkan adanya sebuah ketergantungan yang tinggi Indonesia kepada AS dalam masalah militer. Seolah-olah bila tanpa bantuan militer AS, Kopassus tidak bias mendapat latihan yang berarti. Lihat saja Panglima TNI Djoko Santoso sampai mengatakan berterima kasih kepada AS yang bersedia melakukan normalisasi hubungan dengan Kopassus.

Dipulihkannya kerja sama militer antara AS dan Kopassus TNI AD menimbulkan reaksi bagi penggiat HAM. Menurut mereka, maksih banyak pelanggaran yang belum terungkap dan kelak akan semakin menguburkan masalah-masalah masa lalu.

Dua belas tahun sudah tragedy 1998 berlalu. Sebuah tragedy ketika empat mahasiswa Universitas Tri Sakti-Hary Hartono, Hendriawan, Hafidin Royan dan Elang Mulia Lesmana tertembak mati dalam sebuah aksi demonstrasi menuntut turunnya Soeharto. Meski sudah dua belas tahun , kasus tersebut hingga saat ini masih terkatung-katung. Tak heran bila setiap tahun pihak keluarga korban peristiwa itu selalu menuntut keadilan. Tragedi 12 Mei sendiri merupakan rentetan dari peristiwa-peristiwa sebelum dan sesudah jatuhnya Presiden Soeharto, seperti Tragedi Semanggi I, Semanggi II dan kasus penculikan aktivis.

Tidak tuntasnya kasus-kasus tersebut bisa terjadi karena, pertama adanya siasa-sisa orde baru yang masih bercokol kuat di dalam pemerintaha. Kedua tidak sepakatnya DPR bahwa kasus itu sebagai pelanggaran berat. Ketiga, tidak seriusnya sebagian pihak dalam kasus itu.

Diterbitkan, Perpres Badan Antiteror

Jakarta (Bali Post) – Pemerintah akhirnya mengeluarkan Peraturan Presiden (Prepres) Badan Antiteror dan akan segera beroperasi melakukan penanganan terhadap setiap aksi terorisme. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (26/7) kemarin mengatakan, pemerintah kini tengah mempersiapkan semua hal yang berkaitan dengan Badan Antiteroris tersebut di Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan. ”Pembentukan Badan Antiteroris sudah keluar perpres dan tengah dibahas Menkopolhukam,” katanya.

Kepala Desk Antiteror Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan Ansyaad Mbai mengatakan, Prepres Badan Antiteroris dikeluarkan pekan lalu. ”Saat ini kami tengah membahas segala hal yang berkaitan dengan keberadaan badan tersebut, seperti pengisian personel dan proses administrasi lainnya,” ungkapnya.

Tentang kemungkinan pembentukan badan tersebut di daerah, Ansyaad mengemukakan, hingga kini pemerintah tidak berencana untuk mengadakan badan serupa di daerah.

”Memang betul, para teroris kerap mempersiapkan aksinya di daerah, tetapi saat ini pemerintah tidak berencana untuk membentuk badan anteroris di daerah,” ujarnya.

Ansyaad mengatakan, unsur-unsur pertahanan dan keamanan, intelijen di daerah telah berjalan efektif selama ini. ”Fungsi-fungsi itu akan tetap kita berdayakan dan maksimalkan dan akses kepada Badan Antiteroris itu sudah ada dan terbuka. Jadi, tidak perlu ada badan antiteroris di daerah,” katanya.

Karateka Pelatnas Berjaya

Jakarta, Jawa Post – Karateka Pelatnas proyeksi Asian Games XVI/2010 menguasai Seleknas Karate 2010 kemarin (26/7). Pada ajang yang digunakan sebagai seleksi untuk memilih karateka yang akan diterjunkan ke Indonesia Open II itu, hanya seorang karateka pelatnas yang jadi runner up. Tujuh lainnya jadi juara semua.

Wajar bila Donny Dharmawan dkk mampu berada di peringkat teratas nomor mereka masing-masing. Sebab, mereka berstatus sebagai karateka terbaik di Indonesia. Apalagi, sejak awal bulan lalu, mereka dipoles pelatih asing asal Jepang Hideto Tsuchiya.

”Anak-anak pelatnas Asian Games sudah bisa tampil konsisten. Mereka juga mengalami banyak kemajuan,” ujar Hendarman Soepandji, Ketua PB Forki, seusai menyaksikan even yang dihelat di Hall C, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta itu.

Satu-satunya karateka pelatnas yang tidak jadi juara adalah Telly Melinda. Dia hanya menjadi runner up kelas kumite 50 kg. Namun, hal itu cukup dimaklumi PB Forki. Sebab yang mengalahkan dia adalah juara Piala Kasad 2010.

Dengan performa yang ditunjukkan Donny dkk, Hendardji yakin mereka bisa memenuhi target di Asian Games. Yaitu merebut satu emas dalam even yang diselenggarakan di Guangzhau itu.

Total, pada even sehari itu, 78 karateka berpartisipasi. yang terdiri atas 8 atlet pelatnas Asian Games XVI/2010, 24 atlet pelatnas SEA Games XXVII/2011, 33 atlet peringkat pertama sampai ketiga Piala Kasad X/2010, 7 atlet nasional potensial, serta atlet juara Piala Mendagri XIV/2010 dibawah usia 21 tahun.

Sementara itu, Hideto menyatakan bakal terus memperbaiki performa anak-anak didiknya. ”Masih ada sisa waktu untuk menggenjot latihan tehnil dan fisik sebelum Asian Games. Lebih baik capek sekarang daripada nanti waktu pertandingan sesungguhnya,” ucapnya dalam Bahasa Jepang yang diterjemahkan Sekjen Forki PB Forki Djafar E. Djantang.

Sedangkan, Tantri Widyasari yang menjuarai kumite 61 kg wanita menyatakan masih belum puas dengan penampilannya. Dia mengatakan, ingin terus berlatih keras demi hasil maksimal pada Asian Games nanti.

”Sampai sejauh ini, saya sudah turun tiga kali di turnamen (Korea Open, Piala Kasad, dan Seleknas). Tapi, saya masih harus lebih baik lagi,”papar karateka asal Sumatera Utara (Sumut) tersebut.

Sebelum terjun di Indonesia Open, mereka akan mengikuti training center di tokyo pada 12 – 30 Agustus mendatang.

Menhan: Pergeseran di TNI tidak Terpengaruh Asing

Senin, 26 Juli 2010 20:07 WIB Penulis : Nurulia Juwita Sari

JAKARTA--MI: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah tudingan adanya pengaruh asing dalam pergeseran perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hal itu ditegaskan Menhan usai membuka The Future Defense Leader Workshop 2010, di Jakarta, Senin (26/7). Anggapan itu menguat pasca pulihnya kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

"Kerja sama yang dilakukan ini dengan kesetaraan. Tidak ada karena alasan ini dan itu. Tidak ada letkol atau perwira yang diganti karena ini (kerja sama)," tegas Purnomo.
Ia menjelaskan lebih lanjut, kalaupun terjadi pergeseran posisi di tubuh TNI, sepenuhnya menjadi tanggungjawab dan wewenang Mabes TNI.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan menteri pertahanan. Saya memberikan jaminan, tidak ada tekanan dari Amerika," imbuhnya.

Ia menampik adanya beberapa perwira TNI yang masuk dalam blacklist pemerintah AS.

"Pergantian pejabat di sana memang sangat cepat. Memang mekanismenya seperti itu. Kerjasama antara Indonesia dan AS dilakukan saling menghormati satu sama lain," tutup Purnomo. (NJ/OL-9)

Arsip Blog