Jumat, 21 Mei 2010
BATAM (Suara Karya): Istri Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Yusrizal, masih belum ditemukan dalam peristiwa tenggelamnya kapal patroli keamanan laut Kalbaruk milik TNI AL di Perairan Anambas, Kamis (20/5), sekitar pukul 11.00 WIB. Ny Yusrizal merupakan satu di antara tiga penumpang yang dilaporkan hilang, namun kemudian satu di antaranya ditemukan. "Seluruh penumpang berjumlah 15 orang ditambah tujuh awak kapal. Dari 22 orang itu, sembilan korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Tarempa dan Palmatak," kata Kapolres Natuna AKBP Dwi Yulistiono di Natuna, Kamis.
Selain Ny Yusrizal, dua penumpang lain yang hilang adalah seorang anggota TNI AL Hartono dan seorang staf Humas Pemkab Kepulauan Anambas Yuda. Belakangan, pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, petugas Kapal Patroli Kemananan Laut-Pangkalan TNI AL Tarempa, berhasil menyelamatkan Hartono. Korban yang masih dicari adalah Yuda dan istri Plt Bupati Kabuten Anambas.
"Mohon doanya agar ibu bisa segera ditemukan," kata Plt Bupati Anambas Yusrizal, yang juga ikut melakukan pencarian pada Kamis petang. Sampai pukul 15.30 WIB, istri Plt Bupati Bupati Kepulauan Anambas belum juga ditemukan. Sang Bupati tidak bisa banyak berbicara dan hanya mengharapkan doa agar istrinya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Sebagian penumpang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Para korban yang masih dirawat kebanyakan mengalami luka bakar. Seluruh penumpang adalah anggota PKK Kabupaten Anambas yang hendak berkunjung ke Kecamatan Jemaga.
"Kapal tenggelam di koordinat 03.512 LU dan 106.05.401 BT," kata Kapolres. Dituturkannya, berdasarkan penyelidikan awal, kapal tenggelam akibat arus pendek yang terjadi di dalam kapal. Arus pendek itu menyebabkan kebakaran, sehingga badan kapal oleng, sebelum tenggelam. Untuk mencari korban yang hilang, Kapolres mengatakan seluruh pihak, mulai dari aparat kepolisian, nelayan dan operator "boat pancung" telah dikerahkan. "Sampai saat ini, pencarian terus dilaksanakan," kata Kapolres, yang bertugas di dua kabupaten Natuna dan Anambas itu.
Terkait penanganan para korban, dikabarkan dua orang korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. "Dua orang sudah dibawa ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut," kata Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Anambas Heri, Kamis.
Tanpa menyebutkan nama kedua korban, ia mengatakan, korban dalam kondisi luka bakar serius, setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami hubungan pendek lalu terbakar hingga tenggelam di tengah laut. Ditanya mengenai penggunaan kapal milik TNI AL untuk kegiatan muspida, ia menolak menjawabnya. "Saya tidak bisa menjawabnya. Jangan sekarang," kata dia. (Ant/Budi Seno)
BATAM (Suara Karya): Istri Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Yusrizal, masih belum ditemukan dalam peristiwa tenggelamnya kapal patroli keamanan laut Kalbaruk milik TNI AL di Perairan Anambas, Kamis (20/5), sekitar pukul 11.00 WIB. Ny Yusrizal merupakan satu di antara tiga penumpang yang dilaporkan hilang, namun kemudian satu di antaranya ditemukan. "Seluruh penumpang berjumlah 15 orang ditambah tujuh awak kapal. Dari 22 orang itu, sembilan korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Tarempa dan Palmatak," kata Kapolres Natuna AKBP Dwi Yulistiono di Natuna, Kamis.
Selain Ny Yusrizal, dua penumpang lain yang hilang adalah seorang anggota TNI AL Hartono dan seorang staf Humas Pemkab Kepulauan Anambas Yuda. Belakangan, pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, petugas Kapal Patroli Kemananan Laut-Pangkalan TNI AL Tarempa, berhasil menyelamatkan Hartono. Korban yang masih dicari adalah Yuda dan istri Plt Bupati Kabuten Anambas.
"Mohon doanya agar ibu bisa segera ditemukan," kata Plt Bupati Anambas Yusrizal, yang juga ikut melakukan pencarian pada Kamis petang. Sampai pukul 15.30 WIB, istri Plt Bupati Bupati Kepulauan Anambas belum juga ditemukan. Sang Bupati tidak bisa banyak berbicara dan hanya mengharapkan doa agar istrinya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Sebagian penumpang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Para korban yang masih dirawat kebanyakan mengalami luka bakar. Seluruh penumpang adalah anggota PKK Kabupaten Anambas yang hendak berkunjung ke Kecamatan Jemaga.
"Kapal tenggelam di koordinat 03.512 LU dan 106.05.401 BT," kata Kapolres. Dituturkannya, berdasarkan penyelidikan awal, kapal tenggelam akibat arus pendek yang terjadi di dalam kapal. Arus pendek itu menyebabkan kebakaran, sehingga badan kapal oleng, sebelum tenggelam. Untuk mencari korban yang hilang, Kapolres mengatakan seluruh pihak, mulai dari aparat kepolisian, nelayan dan operator "boat pancung" telah dikerahkan. "Sampai saat ini, pencarian terus dilaksanakan," kata Kapolres, yang bertugas di dua kabupaten Natuna dan Anambas itu.
Terkait penanganan para korban, dikabarkan dua orang korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. "Dua orang sudah dibawa ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut," kata Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Anambas Heri, Kamis.
Tanpa menyebutkan nama kedua korban, ia mengatakan, korban dalam kondisi luka bakar serius, setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami hubungan pendek lalu terbakar hingga tenggelam di tengah laut. Ditanya mengenai penggunaan kapal milik TNI AL untuk kegiatan muspida, ia menolak menjawabnya. "Saya tidak bisa menjawabnya. Jangan sekarang," kata dia. (Ant/Budi Seno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar