Senin, 31 Mei 2010
JAKARTA (Suara Karya): Panglima Angakatan bersenjata Republik Demokratik Timor Leste Mayjen Taur Mantan mengharapkan TNI maupun pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama antarangkatan bersenjata (militer) kedua negara yang lebih luas. Paling substantif, adalah kerjasama pendidikan melalui Akademi Militer dan Sesko Angkatan/TNI, keamanan maritim dan keamanan perbatasan.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung dalam siaran persnya yang diterima Suara Karya di Jakarta. Aslizar mengatakan, permintaan peningkatan kerja sama militer dari Timor Leste itu disampaikan dalam pertemuan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dengan Panglima ABRD Timor Leste di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (26/5).
Selain didampingi Kapuspen TNI Djoko juga didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo. Sedangkan, Taur Mantan sendiri didampingi didampingi Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Manuel Serrano.
Taur, seperti dikutip Kapuspen TNI mengakui, kerja sama antarmiliter Indonesia dengan Timor Leste yang terjalin selama ini, telah membawa nilai positif terhadap perkembangan angkatan bersenjata Timor Leste. Negara yang pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, telah mengirimkan para perwira militernya untuk menimba ilmu di sekolah-sekolah komando dan staf yang dimiliki TNI.
"Pada pertemuan tersebut, Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan pemerintah Indonesia, khususnya TNI dalam bidang pendidikan sumber daya manusia tentara Timor Leste," ujar Aslizar. Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI mengatakan, keinginan peningkatan kerjasama dari Angkatan Bersenjata Timor Leste akan dibahas kembali bersama Kementerian Pertahanan.
Djoko mengimbau, kerja sama antarmiliter Indonesia dan Timor Leste tidak sebatas kerja sama pendidikan. Melainkan, kerjasama itu juga mencakup kerjasama pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) Timor Leste, khususnya pengadaan kapal perang yang diproduksi PT PAL.
Sebelumnya, Panglima TNI kembali melakukan mutasi terhadap 13 perwira tinggi di jajaran TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Mutasi yang mulai berlaku sejak 17 Mei 2010 ini, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor : Kep/332/V/2010, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. (Feber Sianturi)
JAKARTA (Suara Karya): Panglima Angakatan bersenjata Republik Demokratik Timor Leste Mayjen Taur Mantan mengharapkan TNI maupun pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama antarangkatan bersenjata (militer) kedua negara yang lebih luas. Paling substantif, adalah kerjasama pendidikan melalui Akademi Militer dan Sesko Angkatan/TNI, keamanan maritim dan keamanan perbatasan.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung dalam siaran persnya yang diterima Suara Karya di Jakarta. Aslizar mengatakan, permintaan peningkatan kerja sama militer dari Timor Leste itu disampaikan dalam pertemuan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dengan Panglima ABRD Timor Leste di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (26/5).
Selain didampingi Kapuspen TNI Djoko juga didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo. Sedangkan, Taur Mantan sendiri didampingi didampingi Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Manuel Serrano.
Taur, seperti dikutip Kapuspen TNI mengakui, kerja sama antarmiliter Indonesia dengan Timor Leste yang terjalin selama ini, telah membawa nilai positif terhadap perkembangan angkatan bersenjata Timor Leste. Negara yang pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, telah mengirimkan para perwira militernya untuk menimba ilmu di sekolah-sekolah komando dan staf yang dimiliki TNI.
"Pada pertemuan tersebut, Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan pemerintah Indonesia, khususnya TNI dalam bidang pendidikan sumber daya manusia tentara Timor Leste," ujar Aslizar. Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI mengatakan, keinginan peningkatan kerjasama dari Angkatan Bersenjata Timor Leste akan dibahas kembali bersama Kementerian Pertahanan.
Djoko mengimbau, kerja sama antarmiliter Indonesia dan Timor Leste tidak sebatas kerja sama pendidikan. Melainkan, kerjasama itu juga mencakup kerjasama pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) Timor Leste, khususnya pengadaan kapal perang yang diproduksi PT PAL.
Sebelumnya, Panglima TNI kembali melakukan mutasi terhadap 13 perwira tinggi di jajaran TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Mutasi yang mulai berlaku sejak 17 Mei 2010 ini, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor : Kep/332/V/2010, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar