Rabu, 26 Mei 2010 23:01 WIB
Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala Kantor "Search and Rescue" atau SAR Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Bambang Subagyo, menyatakan pihaknya sudah menghentikan pencarian terhadap bangkai kapal patroli milik TNI AL dan tiga korban hilang di perairan Lingai, Kepulauan Anambas.
Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala Kantor "Search and Rescue" atau SAR Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Bambang Subagyo, menyatakan pihaknya sudah menghentikan pencarian terhadap bangkai kapal patroli milik TNI AL dan tiga korban hilang di perairan Lingai, Kepulauan Anambas.
"Hari ini kami sudah mulai menghentikan proses pencarian terhadap bangkai kapal patroli milik TNI AL dan tiga korban yang masih dinyatakan hilang di perairan Lingai, Kepulauan Anambas," kata Bambang di Tanjungpinang, Rabu malam.Kapal patroli milik TNI AL dinyatakan terbakar dan tenggelam di perairan Lingai, Kepulauan Anambas pada Kamis (20/5) sekitar pukul 09.30 WIB. Kapal tersebut membawa 22 orang penumpang yang sebagian besar merupakan pengurus PKK Kabupaten Kepulauan Anambas yang sedang dalam perjalanan untuk melakukan kunjungan kerja ke Pulau Jemaja dari Tarempa.
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 19 orang dinyatakan selamat dengan luka bakar dan patah tulang. Tiga orang lainnya sampai saat ini dinyatakan hilang. Bambang mengatakan, sesuai dengan standar operasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas), pencarian terhadap bangkai kapal dan korban yang masih dinyatakan hilang tersebut dilakukan selama tujuh hari.
"Waktu tujuh hari tersebut merupakan waktu efektif dalam pencarian bangkai kapal dan korban hilang," ujarnya. Seluruh tim gabungan menurut dia sudah ditarik kembali ke pos masing-masing, namun tetap berkomunikasi melalui stasiun radio pantai jika sewaktu-waktu ada ditemukan korban atau mayat yang mengapung diperairan Lingai. "Komunikasi tetap berlangsung, terutama dengan nelayan atau kapal-kapal yang berlayar disekitar lokasi kejadian," ujarnya.
Selama tujuh hari pencarian, menurut Bambang tidak ditemukan adanya tanda-tanda bangkai kapal maupun korban hilang. Kedalaman laut yang mencapai 62 meter sampai 65 meter menurut dia juga menjadi kendala bagi penyelam untuk mencari bangkai kapal maupun korban hilang. "Lautnya cukup dalam serta memiliki arus bawah laut yang cukup kuat," ujarnya.Akibat arus yang kuat tersebut, menurut Bambang, posisi bangkai kapal juga diperkirakan sudah bergeser jauh dari titik tempat tenggelam.
Sebanyak tiga orang korban yang dinyatakan hilang tersebut adalah Mauli Yulianty (istri Yusrizal, Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Anambas), Serka Hartono (anggota TNI AL) dan Dodi Harayudha (staf Humas Pemkab Kepulauan Anambas).(Ant/R009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar