Yogyakarta (Bali Post)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap mmbantu tugas aparat kepolisian, khususnya Detasemen Khusus 88, dalam memerangi teroris, kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. ”TNI yang juga memiliki detasemen khusus antiteror di semua angkatan baik laut, udara maupun darat sewaktu-waktu siap diperbantukan jika dibutuhkan,” katanya di Yogyakarta, Rabu (19/5) kemarin.
Usai melantik Pengurus Provinsi (Pemprov) PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ia mengatakan, TNI sudah lama mempunyai detasemen khusus, baik di angkatan laut, udara maupun darat. TNI siap membantu jika diminta Polri. ”Detasemen khusus milik TNI tidak hanya ada di semua angkatan, tetapi juga di tingkat Kodam di seluruh Indonesia. Keberadaan detasemen khusus TNI itu masih cukup efektif untuk pengamanan hingga pemberantasan terorisme,” katanya.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap mmbantu tugas aparat kepolisian, khususnya Detasemen Khusus 88, dalam memerangi teroris, kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. ”TNI yang juga memiliki detasemen khusus antiteror di semua angkatan baik laut, udara maupun darat sewaktu-waktu siap diperbantukan jika dibutuhkan,” katanya di Yogyakarta, Rabu (19/5) kemarin.
Usai melantik Pengurus Provinsi (Pemprov) PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ia mengatakan, TNI sudah lama mempunyai detasemen khusus, baik di angkatan laut, udara maupun darat. TNI siap membantu jika diminta Polri. ”Detasemen khusus milik TNI tidak hanya ada di semua angkatan, tetapi juga di tingkat Kodam di seluruh Indonesia. Keberadaan detasemen khusus TNI itu masih cukup efektif untuk pengamanan hingga pemberantasan terorisme,” katanya.
Menyinggung munculnya ancaman aksi terorisme terhadap para pejabat tinggi negara, termasuk presiden, ia mengatakan, TNI telah melakukan berbagai langkah antisipasi secara optimal dalam mengamankan presiden dan pejabat tinggi negara. ”Antisipasi secara optimal untuk melakukan langkah pengamanan presiden dan pejabat tinggi negara telah kami siapkan. Namun, untuk kongkretnya tidak perlu saya jelaskan karena hal itu termasuk rahasia militer,” kata Djoko yang juga Ketua Umum PB PBSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar