Jumat, 30 April 2010 - 21:22 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Azan Ashar berkumandang tepat pada saat dilaksanakannya upacara pemakaman secara militer terhadap mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) Republik Indonesia Almarhum Jenderal (Purn) Poniman,83, yang wafat pada Jumat pukul 01.10 WIB di kediamannya karena sakit. Upacara pemakaman tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso sebagai Inspektur Upacara mewakili Pemerintah Republik Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada Jumat (30/4) pukul 15.10 WIB.
JAKARTA (Pos Kota) – Azan Ashar berkumandang tepat pada saat dilaksanakannya upacara pemakaman secara militer terhadap mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) Republik Indonesia Almarhum Jenderal (Purn) Poniman,83, yang wafat pada Jumat pukul 01.10 WIB di kediamannya karena sakit. Upacara pemakaman tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso sebagai Inspektur Upacara mewakili Pemerintah Republik Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada Jumat (30/4) pukul 15.10 WIB.
Upacara berlangsung dengan hikmat dengan Komandan Batalyon Arhanudse-10/Dam Jaya Letkol Arh Candra Wijaya sebagai Komandan Upacara. Dalam sambutannya, Jenderal TNI Djoko Santoso menyampaikan bahwa upacara pemakaman secara militer ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan Pemerintah Republik Indonesia terhadap jasa-jasa dan pengabdian Almarhum Jenderal (Purn) Poniman kepada bangsa dan negara.
Lebih lanjut, Panglima menyampaikan bahwa almarhum adalah sosok teladan yang harus menjadi panutan bagi seluruh Keluarga Besar TNI, terutama yang masih berdinas aktif agar meneruskan semangat dan cita-cita almarhum. Menutup sambutannya, Panglima TNI juga menghimbau kepada seluruh rekan, kerabat dan handai taulan lainnya agar berkenan memaafkan segala kekhilafan dan kealpaan semasa beliau masih hidup.
Almarhum Jenderal (Purn) Poniman lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 18 Juli 1926 dan wafat pada usia 83 tahun, meninggalkan seorang istri dan lima orang anak. Almarhum menjalani pendidikannya di HIS, MULO, Kambu Kyoiku Tai, SSKAD V, dan Seskoad. Semasa hidupnya, almarhum memperoleh 14 bintang kehormatan antara lain Bintang Mahaputra Adi Pradana, Bintang Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Yudha Dharma Utama.
Dan Bintang Sewindu serta 9 tanda jasa diantaranya Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satya Lencana GOM I s.d V serta Satya Lencana Kesetiaan 8, 16 dan 24 tahun. Selain itu, almarhum juga mendapatkan tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat seperti Belanda, Belgia, Republik Korea, Malaysia, Perancis dan Yordania. Jabatan terakhir almarhum adalah Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia periode 19 Maret 1983 sampai dengan 21 Maret 1988.
Turut hadir dalam upacara pemakaman tersebut, KSAD Jenderal TNI George Toisuta, KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono, dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat. Selain itu hadir pula Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dan para petinggi TNI lainnya. Dari sesepuh TNI nampak mantan Wapres RI Jenderal (Purn) Try Soetrisno, Jenderal (Purn) R. Hartono, Jenderal (Purn) Soerjadi Soedirdja dan Letjen (Purn) Wiyogo Atmodarminto. (puspen/syamsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar