05 Mei 2010 22:49 wib Daerah
Rembang, CyberNews. 14 dari 31 ranjau yang terdeteksi tim Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim TNI AL berhasil diledakan dalam operasi sapu bersih (Saber) ranjau, pembersihan areal lokasi Pelabuhan Umum Nasional (PUN) di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Rabu (5/5).
Rembang, CyberNews. 14 dari 31 ranjau yang terdeteksi tim Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim TNI AL berhasil diledakan dalam operasi sapu bersih (Saber) ranjau, pembersihan areal lokasi Pelabuhan Umum Nasional (PUN) di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Rabu (5/5).
Ranjau ke-14 berhasil diledakan Rabu sore pukul 15.00 WIB.
Netralisasi (peledakan – Red) ranjau jenis konvensional sisa Perang Dunia (PD) II yang dimulai pukul 08.00 WIB itu, sempat terganggu cuaca buruk, hujan dan angin kencang. Baru setelah cuaca membaik, tim Satran yang melibatkan Kapal Buru Ranjau KRI Pulau Rupat 712 itu kembali meledakan ranjau, yang berada di kedalaman 1ima hingga 18 meter.
"Peledakan ranjau yang terdeteksi kami lakukan dalam tiga tahap, hingga Jum’at (7/5) mendatang. Rencananya besok kami akan meledakan ranjau yang berada di kedalaman hingga 27 meter," terang Letkol Laut (P) Benny Sukandari S.E, Komandan Satran Koarmatim.
Ia yang menjadi Komandan Satgaslat pembersihan ranjau di PUN Rembang menuturkan, rata-rata ranjau anti kapal pendarat peninggalan semasa penjajahan Jepang itu terbenam di bawah lumpur dasar laut sedalam 1,5m hingga 3m, atau 5,6m hingga 27,3m di bawah permukaan air laut.
Ranjau terjauh yang terdeteksi berjarak 5.443,6 mill laut dari darataan. Sedangkan yang terdekat berada 195 mill laut dari daratan. "Pembersihan ranjau di mulai yang terjauh, baru yang terdekat dengan daratan," jelasnya.
Dia menambahkan, di sepanjang pantai utara Jawa (Pantura) diperkirakan memang masih banyak tersebar ranjau konvensional serupa. Ranjau tersebut, lanjut dia, tersebar mulai dari Kabupaten Rembang di Jawa Tengah hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Rembang, Djamin SE yang menyaksikan jalannya pembersihan ranjau berharap proses pembersihan ranjau bisa berjalan lancar. “Pasalnya masih banyak kegiatan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan pelabuhan umum nasional ini,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar