Senin, 03 Mei 2010 17:57 WIB
Penulis : Sulistiono
YOGYAKARTA--MI: Fotografer Koran Tempo Arif Wibowo menjadi korban tindakan kasar salah satu anggota TNI ketika meliput kehadiran Wakil Presiden Boediono di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (3/5).
Penulis : Sulistiono
YOGYAKARTA--MI: Fotografer Koran Tempo Arif Wibowo menjadi korban tindakan kasar salah satu anggota TNI ketika meliput kehadiran Wakil Presiden Boediono di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (3/5).
Peristiwa terjadi saat aktivis Pewarta Foto Indonesia (FPI) Yogyakarta itu mengabadikan situasi pengamanan di halaman dalam gedung pusat UGM. Pada saat ia beraktivitas, tiba-tiba kerah bajunya ditarik oleh anggota TNI dan dimaki-maki dengan kata-kata 'bajingan'. Arif juga dipaksa untuk menghapus hasil fotonya. Padahal, yang diabadikannya adalah dua unit panser yang parkir di halaman dalam gedung pusat.
"Saya diteriki dan dibilang bajingan. Kerah baju saya juga ditarik. Oknum TNI itu berulah seperti preman dan memaksa untuk menghapus hasil jepretan kamera saya," kata Arif. Kejadian yang menimpa salah satu fotografer itu langsung mendapat perhatian dari seluruh kalangan wartawan di Yogyakarta.
Kasus itu juga telah menjadi catatan tersendiri bagi kalangan aktivis pers yang tergabung dalam PFI Yogyakarta, Forum Wartawan Kampus Gadjah Mada Yogyakarta, Paguyuban Wartawan Kota Yogyakarta (Pawarta), dan Politbiro DPRD DIY.
"Kami mengutuk setiap tindakan dan perlakukan kasar kepada wartawan yang sedang menjalankan tugas,? kata Sekretaris PFI Yogyakarta Syaifullah. (SO/OL-01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar