Selasa, 11 Mei 2010

Bentengi Rakyat dari Pengaruh Terorisme

11 Mei 2010 Bali Post
Pasca tewasnya gembong teroris seperti Dr. Azhari, Noordin M Top dan Dulmatin serta tertangkapnya sejumlah pelaku teroris di tanah air, belum menjamin bahwa Indonesia akan terbebas dari aksi terorisme. Aksi-aksi terorisme tampaknya masih berlanjut dan terus menghantui kehidupan kita. Karena, para teroris tidak akan berhenti melakukan aksi kekerasan.
Selain, melakukan aksi kekerasan, mereka juga melakukan penyebaran paham terorisme kepada masyarakat secara tersembunyi yang merusak dan destruktif.Untuk menghindarkan diri dari upaya perekrutan kita harus mampu memutus rantai pengkaderan yang dibangun jaringaan teroris, dengan menjauhkan generasi muda dari pengaruh mereka. Karena generasi muda yang dalam masa transisi merupakan sasaran empuk bagi pengkaderan teroris. Di sinilah peran penting semua pihak mulai dari pemerintah, lingkungan dan bahkan orangtua untuk membentengi masyarakat dari paham terorisme yang sesat. Orangtua perlu memberikan pendidikan agama secara benar kepada anak-anaknya. Tokoh agama juga harus mampu meluruskan kembali pemahaman yang melenceng tentang agama, mengingat terorisme selalu dikaitkan dengan agama.
Seluruh rakyat Indonesia harus bersatu melawan aksi terorisme, berpartisipasi aktif dalam menangkal, mencegah dan menindak teroris serta melindungi warga dan anak-anak muda dari pikiran sesat dan ekstrim, yang akan mengarahkan mereka pada tindakan terorisme. Menjadi tanggung jawab kita semua untuk memerangi aksi terorisme dan menghilangkan faktor-faktor korelatif penyebab yang dapat diekploitasi menjadi alasan pembenaran aksi terorisme.Mengingat terorisme menjadi ancaman yang sangat serius, maka kita mengharapkan agar aparat keamanan (TNI/Polri) senantiasa bersinergi dalam mencegah dan menanggulangi ancaman teror di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog