Senin, 17 Mei 2010

Bukan Pistol TNI

Probolinggo (Surabaya Post). Meski penyelidikan mengarah pada motif asmara, namun polisi juga terus menyelidiki teka-teki keberadaan sepucuk pistol FN, 11 butir peluru, dua utas tali dari kain doreng yang semuanya bercirikan militer. Kapolres tidak habis pikir mengapa pelaku meninggalkan atribut militer di antara potongan tubuh Hartono.

Serma Niman, pemilik kebun kopi tempat mayat Hartono ditemukan sudah diperiksa Kodim 0820. “Kami sudah memeriksa Serma Niman yang menggarap lahan Perhutani untuk ditanami kopi di Desa Andungsari,” ujar Pasi Intel Kodim, Kapten Inf. Matali kepada wartawan. Pasi Intel juga menanyakan aktivitas Serma Niman pada 9-13 Mei lalu. Hasilnya, tidak dijumpai aktivitas mencurigakan yang dilakukan Serma Niman. Saat diperiksa, Serma Niman juga mengaku tidak mempunyai musuh di desanya. "Termasuk dengan korban (Hartono, Red.) yang memang masih tetangga di Dusun Kongsi,” ujar Kapten Matali.

Soal pistol FN berkaliber 4,5 mm, Kapten Matali memastikan itu bukan milik anggota TNI. ”Pistol anggota TNI berkaliber 9 milimeter, bukan 4,5 milimeter,” ujarnya. Pasi Intel menambahkan, pistol anggota TNI juga dilengkapi nomor indeks. Padahal, pistol FN 4,5 mm yang ditemukan di antara potongan jasad Hartono tidak disertai nomor indeks di bagian luarnya.
Kapten Matali pun menduga, ada pihak yang sengaja menjatuhkan korps TNI terkait dengan kasus mutilasi itu. ”Untuk mengungkap kasus ini, kami akan bekerja sama dengan Polres,” ujarnya. Isa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog