Jakarta, Jawa Post
Di Mata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Prajurit harus selalu siap mengemban tugas maupun membantu orang lain yang membutuhkan. Karena itulah, pengganti Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto tersebut ”melarang keras” tentang anak buahnya sakit. Hal itu disinggung Djoko Santoso saat membuka konferensi lintas negara bertajuk Asia Facific Military Medicine Conference (APMMC) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kemarin (3/5).
”Bagaimana kita (Tentara) bisa membantu orang lain jika diri kita sakit, ” Tutur pria kelahiran solo, 8 September 1952, tersebut. Djoko berharap agar tentara Indonesia bisa belajar dari negara lain dalam hal pengetahuan ilmiah dan teknis kesehatan militer. Konferesi itu diikuti 450 peserta dari 38 negara Asia Pasifik. ”Semuanya punya kemampuan di bidang medis militer ” tutur Djoko.
Menurut mantan KSAD tersebut, tentara juga harus menjadi garda depan dalam memerangi penyakit. ”Tugas militer tidak hanya menembak musuh tapi, juga ada operasi selain perang seperti melawan penyakit, bencana alam dan kondisi gawat darurat,” ujar alumnus Akmil 1974 itu.
Di Mata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Prajurit harus selalu siap mengemban tugas maupun membantu orang lain yang membutuhkan. Karena itulah, pengganti Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto tersebut ”melarang keras” tentang anak buahnya sakit. Hal itu disinggung Djoko Santoso saat membuka konferensi lintas negara bertajuk Asia Facific Military Medicine Conference (APMMC) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kemarin (3/5).
”Bagaimana kita (Tentara) bisa membantu orang lain jika diri kita sakit, ” Tutur pria kelahiran solo, 8 September 1952, tersebut. Djoko berharap agar tentara Indonesia bisa belajar dari negara lain dalam hal pengetahuan ilmiah dan teknis kesehatan militer. Konferesi itu diikuti 450 peserta dari 38 negara Asia Pasifik. ”Semuanya punya kemampuan di bidang medis militer ” tutur Djoko.
Menurut mantan KSAD tersebut, tentara juga harus menjadi garda depan dalam memerangi penyakit. ”Tugas militer tidak hanya menembak musuh tapi, juga ada operasi selain perang seperti melawan penyakit, bencana alam dan kondisi gawat darurat,” ujar alumnus Akmil 1974 itu.
Djoko menyebut, selama ini TNI melalui satuan kecilnya di kecamatan sudah melakukan operasi tersebut. Misalnya memberikan bantuan pengobatan untuk warga tidak mampu dan membersihkan lingkungan bersama warga. Sebagai tuan rumah konferensi, terang Djoko, Indonesia ingin ilmu medis para dokter tentara itu aplikatif dan bisa dicontoh anggota TNI. ”Seorang personel militer harus menjaga kesehatan mulai pribadi, keluarga, hingga lingkungan,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar