Sabtu, 01 Mei 2010 17:04 WIB
MATARAM--MI: Politikus yang juga tokoh militer Indonesia Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengatakan infiltrasi (penyusupan) asing kembali mengancam Blok Ambalat di Kalimantan Timur. "Ambalat kembali terancam infiltrasi asing dan hal itu tidak boleh dibiarkan karena berkaitan dengan perlindungan bangsa," kata Wiranto seusai membuka Musyawarah Daerah (Musda) I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu (1/5).
MATARAM--MI: Politikus yang juga tokoh militer Indonesia Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengatakan infiltrasi (penyusupan) asing kembali mengancam Blok Ambalat di Kalimantan Timur. "Ambalat kembali terancam infiltrasi asing dan hal itu tidak boleh dibiarkan karena berkaitan dengan perlindungan bangsa," kata Wiranto seusai membuka Musyawarah Daerah (Musda) I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu (1/5).
Ia diminta penegasannya soal Ambalat karena sempat menyinggung masalah itu saat menyampaikan pidato politik di hadapan ratusan kader Partai Hanura NTB. Dalam pidato politiknya Wiranto mengemukakan bahwa rakyat Indonesia harus selalu terlindungi. Demikian pula harta kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, termasuk Blok Ambalat yang menurutnya kini kembali terancam infiltrasi asing.
"Sekarang Ambalat diincar lagi, sehingga kita (Indonesia) harus menyikapinya secera tegas," ujarnya. Ketika ditemui usai Pembukaan Musda DPD Partai Hanura NTB itu, Wiranto kembali menegaskan bahwa masalah Ambalat merupakan persoalan bangsa sehingga cara menyikapinya pun harus secara kebangsaan.
"Bukan hanya kader-kader Hanura yang ikut memikirkan persoalan bangsa ini, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Apa pun itu, semua yang dimiliki bangsa harus tetap terlindungi," ujarnya. Konflik di Blok Ambalat terjadi setelah Malaysia mengklaim wilayah itu. Malaysia melalui perusahaan migasnya, Petronas, bahkan pada 16 Februari lalu telah memberikan konsesi blok kaya migas itu kepada The Royal Dutch/Shell Group (perusahaan patungan Inggris-Belanda).
Berdasarkan data Ditjen Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, kawasan Ambalat mempunyai kandungan minyak yang sangat besar, diperkirakan mencapai 700 juta hingga satu miliar barel. Sedangkan kandungan gasnya diperkirakan lebih dari 40 triliun kaki kubik. (Ant/OL-01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar