Gianyar,Bali Post
Kasus penganiayaan yang terjadi di kafe Romeo dengan korban I Wayan Nukana alias Mangku (38) warga Lingkungan Kelod Kangin Kelurahan Beng, Gianyar, Sabtu dini hari, diduga dilakukan oknum TNI dari Jakarta. Dua orang pelaku yang sempat dilaporkan ke polres Gianyar merupakan oknum TNI yang sedang mengikuti training center (TC) di Satlak Judo Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar, dalam rangka persiapan pertarungan Sea Games.
Pasca kejadian penganiayaan, pihak Polres Gianyar yang berulang kali dimintai konfirmasi enggan menjelaskan kelanjutan dari penganiayaan di hiburan malam tersebut. Hingga akhirnya pada Selasa (4/5) kemarin pelaku yang melakukan penganiayaan di tempat hiburan malam itu merupakan anggota TNi.
Saya sempat ditelpon Dandim Gianyar yang menyatakan bahwa dua orang pelaku penganiayaan sudah ditangani oleh Denpom, katanya.
Dari ke tengan tersbut, Kapolres mengatakan bahwa laporan penganiayaan itu sudah dihentikan pemeriksaannya. Sehingga soal identitas pelakunya sama sekali tidak diketahui. Mungkin sudah dari TNI yang menangani kasus tersebut kepada pelapor dan korban, katanya.
Sementara sejumlah informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kedua pelaku penganiayaan yang merupakan oknum TNI sempat diamankan oleh pihak Dandim 1616 Gianyar. Hanya, pihak Dandim yang dimintai konfirmasi melalui telepon seluler belum bisa memberikan jawaban. Kedua pelaku yang sempat diinterogasi di Satlak Judo di Desa Buruan itu, Minggu pagi, langsung dijemput oleh PM dibawa ke Denpasar untuk diperiksa.
Kejadian penganiayaan itu berawal dari kegiatan bakar ikan yang dilakukan di arena Satlak karena ada perpisahan rekannya yang akan pulang ke Jawa. Kegiatan itu berlanjut hingga akhirnya masuk ke tempat hiburan di Jalan Dharma Giri (Kafe Romeo). Mesti tak banyak minum, setelah sempat berjoged dan berjumpa dengan korban yang saat itu juga berjoged menimbulkan kesalahpahaman. Hingga akhirnya kesalahpahaman itu berbuntut pada penganiayaan di luar area kafe.
Kasus penganiayaan yang terjadi di kafe Romeo dengan korban I Wayan Nukana alias Mangku (38) warga Lingkungan Kelod Kangin Kelurahan Beng, Gianyar, Sabtu dini hari, diduga dilakukan oknum TNI dari Jakarta. Dua orang pelaku yang sempat dilaporkan ke polres Gianyar merupakan oknum TNI yang sedang mengikuti training center (TC) di Satlak Judo Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar, dalam rangka persiapan pertarungan Sea Games.
Pasca kejadian penganiayaan, pihak Polres Gianyar yang berulang kali dimintai konfirmasi enggan menjelaskan kelanjutan dari penganiayaan di hiburan malam tersebut. Hingga akhirnya pada Selasa (4/5) kemarin pelaku yang melakukan penganiayaan di tempat hiburan malam itu merupakan anggota TNi.
Saya sempat ditelpon Dandim Gianyar yang menyatakan bahwa dua orang pelaku penganiayaan sudah ditangani oleh Denpom, katanya.
Dari ke tengan tersbut, Kapolres mengatakan bahwa laporan penganiayaan itu sudah dihentikan pemeriksaannya. Sehingga soal identitas pelakunya sama sekali tidak diketahui. Mungkin sudah dari TNI yang menangani kasus tersebut kepada pelapor dan korban, katanya.
Sementara sejumlah informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kedua pelaku penganiayaan yang merupakan oknum TNI sempat diamankan oleh pihak Dandim 1616 Gianyar. Hanya, pihak Dandim yang dimintai konfirmasi melalui telepon seluler belum bisa memberikan jawaban. Kedua pelaku yang sempat diinterogasi di Satlak Judo di Desa Buruan itu, Minggu pagi, langsung dijemput oleh PM dibawa ke Denpasar untuk diperiksa.
Kejadian penganiayaan itu berawal dari kegiatan bakar ikan yang dilakukan di arena Satlak karena ada perpisahan rekannya yang akan pulang ke Jawa. Kegiatan itu berlanjut hingga akhirnya masuk ke tempat hiburan di Jalan Dharma Giri (Kafe Romeo). Mesti tak banyak minum, setelah sempat berjoged dan berjumpa dengan korban yang saat itu juga berjoged menimbulkan kesalahpahaman. Hingga akhirnya kesalahpahaman itu berbuntut pada penganiayaan di luar area kafe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar