Minggu, 9 Mei 2010 - 19:40 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH., meresmikan kembali pemasangan Monumen Marsda (Anumerta) Prof. dr. Abdul Rachman Saleh di FKUI, Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Minggu (9/5).Patung Marsda (Anumerta) Prof. dr. Abdulrachman Saleh di pasang di FKUI Salemba atas gagasan ILUNI FKUI untuk menghormati alumni seniornya yang member teladan dengan dimensi profesionalisme, kepemimpinan dan kejuangan dalam kepribadiannya.
JAKARTA (Pos Kota) – Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH., meresmikan kembali pemasangan Monumen Marsda (Anumerta) Prof. dr. Abdul Rachman Saleh di FKUI, Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Minggu (9/5).Patung Marsda (Anumerta) Prof. dr. Abdulrachman Saleh di pasang di FKUI Salemba atas gagasan ILUNI FKUI untuk menghormati alumni seniornya yang member teladan dengan dimensi profesionalisme, kepemimpinan dan kejuangan dalam kepribadiannya.
Ketua ILUNI FKUI dr. Doddy P. Partomohardjo, SpM, sangat prihatin atas raibnya patung Marsda (Anumerta) Prof. dr. Abdulrachman Saleh dicuri orang tidak bertanggung jawab dua bulan lalu merupakan peristiwa memalukan, ujarnya. Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., dalam sambutannya yang dibacakan Wakasau Marsdya TNI Sukirno, S.IP, M.M., menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ILUNI FKUI atas keinginan luhur dan gagasan terhadap pemasangan kembali Monumen salah satu pahlawan nasional, tokoh RRI, Bapak Fisiologi Kedokteran Indonesia Marsda (Anumerta) Prof. Dr. Abdulrachman Saleh.
Dikatakan, diusia 38 tahun Marsda (Anumerta) Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, bagi bangsa Indonesia dikenal sebagai tokoh yang multi talenta dan serba bisa, kemampuan ini didukung oleh dedikasi perjuangan yang tidak diragukan lagi pada masa kemerdekaan serta lintas sektoral di tiga instansi. Sosok yang juga dikenal dengan nama Pak Karbol ini, di dunia kedokteran Indonesia merupakan salah satu pelopor bidang Ilmu Faal dan pada tahun 1944 menjadi Guru Besar serta pada tahun 1958 diangkat menjadi Bapak Ilmu Faal Indonesia.
Di masa perjuangan Prof. Dr. Abdulrachman Saleh berhasil mendirikan studio radio dengan nama Radio Indonesia Merdeka, dimana pada 11 september 1945 menetapkan dasar-dasar RRI. Beliau menjadi pencetus semboyan RRI “Sekali di Udara Tetap di Udara” yang kita kenal saat ini, jelas Kasau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar