Rabu, 5 Mei 2010 03:35 WIB
Makassar (ANTARA News) - Salah seorang anggota Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Serbu wilayah Kodam VII/Wirabuana, Prajurit Kepala (Praka) Usman tewas setelah ditikam pada punggung bagian belakang yang diduga dilakukan oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya. Kapolwiltabes Makassar Kombes Pol Chaerul Anwar yang dikonfirmasi mengatakan, korban yang diketahui salah satu anggota TNI itu ditemukan bersimbah darah di Pantai Laguna Makassar sebelum dibawa ke Rumah Sakit (RS) Stella Maris Makassar, Selasa.
Makassar (ANTARA News) - Salah seorang anggota Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Serbu wilayah Kodam VII/Wirabuana, Prajurit Kepala (Praka) Usman tewas setelah ditikam pada punggung bagian belakang yang diduga dilakukan oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya. Kapolwiltabes Makassar Kombes Pol Chaerul Anwar yang dikonfirmasi mengatakan, korban yang diketahui salah satu anggota TNI itu ditemukan bersimbah darah di Pantai Laguna Makassar sebelum dibawa ke Rumah Sakit (RS) Stella Maris Makassar, Selasa.
Informasi yang dhimpun di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan jika korban sebelum tewas sempat cekcok dengan beberapa pemuda. Korban yang hanya berpakaian sipil terlibat perkelahian dengan beberapa pemuda hingga akhirnya anggota TNI tersebut tewas ditikam oleh salah satu dari pemuda tersebut. "Korban sebelum tewas diduga terlibat perkelahian dengan beberapa warga sipil hingga akhirnya salah seorang pemuda menikam korban," ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana, Mayor Inf Rustam Effendy yang dikonfirmasi membenarkan jika anggota yang tewas itu adalah salah satu dari prajurit Batalyon Kavaleri. "Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan hasil penyelidikan sementara jika anggota tewas tertikam oleh warga sipil," katanya.
Saat disinggung mengenai kepentingan prajurit TNI berada di luar dari Batalyon saat jam kerja, Rustam mengaku jika hal tersebut belum diketahuinya dan akan segera melakukan koordinasi dengan Komandan Batalyon Kavaleri. Dalam mengungkap pelaku penikaman itu, kata perwira menengah (pamen) TNI, pihak kepolisian sudah membentuk tim penyelidikan yang melibatkan unsur TNI dari Polisi Militer Kodam (Pomdam).
"Kita berharap saja dengan tim penyelidikan bentukan polisi yang melibatkan unsur POM TNI AD itu bisa segera mengungkap pelakunya dan menghukumnya sesuai dengan peraturan yang berlaku," katanya. (MH/K004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar