Selasa, 12 Oktober 2010 , 06:46:00
JAKARTA, JPNN - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan dua batalyon zeni untuk membantu tanggap darurat bencana banjir di Kecamatan Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TNI juga segera mengirimkan KRI Soeharso untuk mengangkut bantuan logistik.
“Itu akan membangun supaya cepat selesai ya pembangunannya," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/10). Selain pencarian korban, TNI juga akan membantu membangun hunian sementara dan bhakti kesehatan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan akan berangkat ke Wasior Rabu (13/10). Presiden akan berada di sana selama dua malam. "Pada saat saya datang nanti malamnya sudah bisa berlayar dengan kapal perang, sarana yang paling tepat sekaligus membawa bantuan. Dengan demikian tidak tergantung cuaca dan saya bisa lebih lama untuk ada di sana sambil lihat langsung suasana di sana," tukasnya.
Selain melihat kemungkinan adanya pembalakan liar, relokasi penduduk juga akan menjadi pertimbangan untuk diputuskan. "Kalau saya dengarkan laporannya memang tempat hunian itu kawasan yang tipis, langsung ke laut dan berhadapan dengan lereng kecuramanan 60 derajat. Ini tentu dengan curah hujan yang tinggi ini perlu kita tealaah secara sungguh-sungguh untuk pembangunan kembali," kata SBY.
Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri setuju dengan usulan relokasi penduduk. "Saya pikir itu yang tepat. Kalau di situ juga akan terulang lagi," kata Salim. Model pembangunan kembali rumah, akan diputuskan setelah masa tanggap darurat yang berakhir pada 18 Oktober mendatang.
Mengenai dugaan adanya pembalakan liar di sekitar lokasi bencana, Salim membantah. Menurut Salim, kawasan di sekitar lokasi bencana merupakan cagar alam. Salim mengatakan, hampir sepekan hujan deras mengguyur hingga mengakibatkan banjir bandang. (sof)
JAKARTA, JPNN - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan dua batalyon zeni untuk membantu tanggap darurat bencana banjir di Kecamatan Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TNI juga segera mengirimkan KRI Soeharso untuk mengangkut bantuan logistik.
“Itu akan membangun supaya cepat selesai ya pembangunannya," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/10). Selain pencarian korban, TNI juga akan membantu membangun hunian sementara dan bhakti kesehatan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan akan berangkat ke Wasior Rabu (13/10). Presiden akan berada di sana selama dua malam. "Pada saat saya datang nanti malamnya sudah bisa berlayar dengan kapal perang, sarana yang paling tepat sekaligus membawa bantuan. Dengan demikian tidak tergantung cuaca dan saya bisa lebih lama untuk ada di sana sambil lihat langsung suasana di sana," tukasnya.
Selain melihat kemungkinan adanya pembalakan liar, relokasi penduduk juga akan menjadi pertimbangan untuk diputuskan. "Kalau saya dengarkan laporannya memang tempat hunian itu kawasan yang tipis, langsung ke laut dan berhadapan dengan lereng kecuramanan 60 derajat. Ini tentu dengan curah hujan yang tinggi ini perlu kita tealaah secara sungguh-sungguh untuk pembangunan kembali," kata SBY.
Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri setuju dengan usulan relokasi penduduk. "Saya pikir itu yang tepat. Kalau di situ juga akan terulang lagi," kata Salim. Model pembangunan kembali rumah, akan diputuskan setelah masa tanggap darurat yang berakhir pada 18 Oktober mendatang.
Mengenai dugaan adanya pembalakan liar di sekitar lokasi bencana, Salim membantah. Menurut Salim, kawasan di sekitar lokasi bencana merupakan cagar alam. Salim mengatakan, hampir sepekan hujan deras mengguyur hingga mengakibatkan banjir bandang. (sof)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar