Rabu, 13 Oktober 2010 Suara karya
Pria kelahiran Banda Aceh, 22 Juni 1957, dan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1980, Laksma TNI Iskandar Sitompul, siap menjadi ujung tombak penerangan TNI. Artinya, pria yang masih menjabat Komandan Lantamal III Jakarta ini akan menyatukan misi dan visi penerangan TNI dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, hingga Angkatan Udara dalam satu kesatuan pandangan melayani bangsa dan rakyat Indonesia.
"Kita kompak, tidak usah ada perbedaan. Saya paling senang dengan kebersamaan," ujar Iskandar yang telah menerima penghargaan Satyalancana Kesetiaan XXIV dan Dwidya Sistha.
Moto mantan Sekretaris Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI AL ini bersama adalah awal. "Bilamana kita bisa tetap bersama adalah kemajuan, dan bilamana kita bisa bekerja sama, itu adalah keberhasilan," katanya.
Nilai-nilai kebersamaan itu akan dijunjung lulusan Sesko TNI tahun 2002 ini dalam setiap melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI. Kebersamaan untuk mewujudkan kerja sama yang baik di internal penerangan TNI maupun eksternal TNI juga menjadi kunci keberhasilan melayani bangsa dan rakyat Indonesia dalam bingkai NKRI.
Bergelut dalam bidang penerangan bukanlah dunia baru bagi pria ramah dan bertitel sarjana ekonomi ini. Sebelum menjabat Danlantamal III Jakarta, ia memegang komando penerangan TNI AL sebagai Kadispenal. Misi dan visi penerangan AL berhasil dilaksanakannya berkat kerja sama yang baik, seperti yang dijalinnya antarstaf penerangan TNI AL maupun dengan media massa.
"Dukungan dan kerja sama dari teman-teman media massa juga sangat memengaruhi tersosialisasinya program TNI dan citra baik TNI. Untuk itu, saya siap online dikonfirmasi 24 jam," ujarnya. (Feber Sianturi)
Pria kelahiran Banda Aceh, 22 Juni 1957, dan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1980, Laksma TNI Iskandar Sitompul, siap menjadi ujung tombak penerangan TNI. Artinya, pria yang masih menjabat Komandan Lantamal III Jakarta ini akan menyatukan misi dan visi penerangan TNI dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, hingga Angkatan Udara dalam satu kesatuan pandangan melayani bangsa dan rakyat Indonesia.
"Kita kompak, tidak usah ada perbedaan. Saya paling senang dengan kebersamaan," ujar Iskandar yang telah menerima penghargaan Satyalancana Kesetiaan XXIV dan Dwidya Sistha.
Moto mantan Sekretaris Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI AL ini bersama adalah awal. "Bilamana kita bisa tetap bersama adalah kemajuan, dan bilamana kita bisa bekerja sama, itu adalah keberhasilan," katanya.
Nilai-nilai kebersamaan itu akan dijunjung lulusan Sesko TNI tahun 2002 ini dalam setiap melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI. Kebersamaan untuk mewujudkan kerja sama yang baik di internal penerangan TNI maupun eksternal TNI juga menjadi kunci keberhasilan melayani bangsa dan rakyat Indonesia dalam bingkai NKRI.
Bergelut dalam bidang penerangan bukanlah dunia baru bagi pria ramah dan bertitel sarjana ekonomi ini. Sebelum menjabat Danlantamal III Jakarta, ia memegang komando penerangan TNI AL sebagai Kadispenal. Misi dan visi penerangan AL berhasil dilaksanakannya berkat kerja sama yang baik, seperti yang dijalinnya antarstaf penerangan TNI AL maupun dengan media massa.
"Dukungan dan kerja sama dari teman-teman media massa juga sangat memengaruhi tersosialisasinya program TNI dan citra baik TNI. Untuk itu, saya siap online dikonfirmasi 24 jam," ujarnya. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar