Selasa, 12/10/2010 - 22:34
BANDUNG, (PRLM).- Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi, Letkol Isa Haryanto menyatakan tidak menemukan adanya keterlibatan anggota TNI dalam kasus penyerangan tiga pos polisi pada Minggu (10/10) dinihari. Jadi adanya informasi yang menyatakan adanya keterlibatan oknum anggota TNI dalam penyerangan tersebut, tidak benar adanya dan merupakan isu belaka.
“Setelah berhembus isu itu, kami langsung melakukan kroscek ke Denpom dari keterangan pihak Denpom disebutkan tidak ada anggota yang diamankan dalam kasus tersebut. Jadi informasi itu hanya isapan jempol belaka,” kata Isa ketika dihubungi wartawan, Selasa (12/10).
Isa menjelaskan, sejauh ini pihaknya meyakini bahwa anggotanya tidak ada yang terlibat dalam kasus penyerangan tersebut. “Tetapi kami tetap terus melakukan penyelidikan dengan berkoodinasi bersama pihak kepolisian,” ujarnya. Ditegaskannya, penyelidikan tersebut pihak TNI akan melalui Denpom III/Siliwangi.
Lebih lanjut dijelaskan Isa, pihaknya juga akan melakukan razia gabungan bersama pihak kepolisian yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Kita akan koordinasi dulu dengan Polda Jabar, agar razia tersebut bisa dilaksanakan secara bersama-sama,” ujarnya.
Menurut dia razia tersebut perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban di Kota Bandung. “Kota Bandung ini kota jasa, kalau kota tidak aman maka para wisatawan atau pelancong tidak akan datang lagi ke Bandung. Kalau seperti itu, maka akan terjadi kerugian bagi Kota Bandung,” ujarnya. Untuk itu, dia meminta kepada semua pihak untuk menjaga situasi kondusif agar keamanan dan kenyamanan kota Bandung tetap terjaga.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subrianto mengaku akan terus melakukan koordinasi terkait penyerangan pospol ini dengan TNI. “Kita sudah koordinasi, langsung saja nanya ke sana (Denpom-red),” kata Jaya saat ditemui wartawan di Mapolrestabes Bandung, Selasa siang.
Seperti pemberitaan sebelumnya, sekelompok massa bermotor, Minggu dini hari merusak tiga pos polisi di Kota Bandung. Dari ketiga pospol yang diserang, Pospol ITC Kebonkalapa mengalami kerusakan terparah. Selain merusak pospol, para pelaku yang jumlahnya puluhan orang itu, juga menyerang seorang petugas jaga di Pospol ITC Kebonkalapa yaitu Ajun Inspektur Dua I Made Mirastha.
Saat itu, Mirastha yang merupakan anggota Polsektabes Regol, sedang berjaga sendirian karena rekan-rekan lainnya sedang berpatroli. Sekitar pukul 2.00 WIB, ia melihat sepuluh sepeda motor melintas di depan Pospol ITC Kebonkalapa dan meluncur ke perempatan Jln. Pungkur-Jln. Dewi Sartika.
Dari rombongan itu, ada dua orang yang berbalik ke pospol lalu kembali lagi ke rombongan. Beberapa menit kemudian, seluruh rombongan kembali ke pospol dan melempari pospol dengan batu. Tidak hanya itu, pelaku juga mengejar dan menyerang Mirastha. Mirastha melarikan diri ke arah tempat parkir ITC. Saat terdesak, Mirastha mengeluarkan senjata apinya sehingga para pelaku kabur. (A-113/das)
BANDUNG, (PRLM).- Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi, Letkol Isa Haryanto menyatakan tidak menemukan adanya keterlibatan anggota TNI dalam kasus penyerangan tiga pos polisi pada Minggu (10/10) dinihari. Jadi adanya informasi yang menyatakan adanya keterlibatan oknum anggota TNI dalam penyerangan tersebut, tidak benar adanya dan merupakan isu belaka.
“Setelah berhembus isu itu, kami langsung melakukan kroscek ke Denpom dari keterangan pihak Denpom disebutkan tidak ada anggota yang diamankan dalam kasus tersebut. Jadi informasi itu hanya isapan jempol belaka,” kata Isa ketika dihubungi wartawan, Selasa (12/10).
Isa menjelaskan, sejauh ini pihaknya meyakini bahwa anggotanya tidak ada yang terlibat dalam kasus penyerangan tersebut. “Tetapi kami tetap terus melakukan penyelidikan dengan berkoodinasi bersama pihak kepolisian,” ujarnya. Ditegaskannya, penyelidikan tersebut pihak TNI akan melalui Denpom III/Siliwangi.
Lebih lanjut dijelaskan Isa, pihaknya juga akan melakukan razia gabungan bersama pihak kepolisian yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Kita akan koordinasi dulu dengan Polda Jabar, agar razia tersebut bisa dilaksanakan secara bersama-sama,” ujarnya.
Menurut dia razia tersebut perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban di Kota Bandung. “Kota Bandung ini kota jasa, kalau kota tidak aman maka para wisatawan atau pelancong tidak akan datang lagi ke Bandung. Kalau seperti itu, maka akan terjadi kerugian bagi Kota Bandung,” ujarnya. Untuk itu, dia meminta kepada semua pihak untuk menjaga situasi kondusif agar keamanan dan kenyamanan kota Bandung tetap terjaga.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subrianto mengaku akan terus melakukan koordinasi terkait penyerangan pospol ini dengan TNI. “Kita sudah koordinasi, langsung saja nanya ke sana (Denpom-red),” kata Jaya saat ditemui wartawan di Mapolrestabes Bandung, Selasa siang.
Seperti pemberitaan sebelumnya, sekelompok massa bermotor, Minggu dini hari merusak tiga pos polisi di Kota Bandung. Dari ketiga pospol yang diserang, Pospol ITC Kebonkalapa mengalami kerusakan terparah. Selain merusak pospol, para pelaku yang jumlahnya puluhan orang itu, juga menyerang seorang petugas jaga di Pospol ITC Kebonkalapa yaitu Ajun Inspektur Dua I Made Mirastha.
Saat itu, Mirastha yang merupakan anggota Polsektabes Regol, sedang berjaga sendirian karena rekan-rekan lainnya sedang berpatroli. Sekitar pukul 2.00 WIB, ia melihat sepuluh sepeda motor melintas di depan Pospol ITC Kebonkalapa dan meluncur ke perempatan Jln. Pungkur-Jln. Dewi Sartika.
Dari rombongan itu, ada dua orang yang berbalik ke pospol lalu kembali lagi ke rombongan. Beberapa menit kemudian, seluruh rombongan kembali ke pospol dan melempari pospol dengan batu. Tidak hanya itu, pelaku juga mengejar dan menyerang Mirastha. Mirastha melarikan diri ke arah tempat parkir ITC. Saat terdesak, Mirastha mengeluarkan senjata apinya sehingga para pelaku kabur. (A-113/das)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar