Jakarta, 19/10/2010 (Kominfo-Newsroom) Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro minta Menteri Kesehatan agar rumahsakit (RS) di lingkungan TNI dan Kementerian Pertahanan statusnya dijadikan Badan Layanan Umum (BLU) sebagai RS publik atau umum.
Selama ini, RS di lingkungan TNI maupun Kemhan, selain melakukan tugas pelayanan kesehatan untuk prajurit TNI, juga melayani umum. "Selama ini, RS di lingkup TNI dan Kemhan menggunakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dimana penerimaan RS harus diserahkan ke kas negara yang kemudian dikembalikan ke RS untuk biaya operasional. Ini kan lama prosesnya," katanya kepada wartawan usai Rakor Kesehatan Kemhan dan TNI, di Jakarta, Selasa (19/10).
Oleh karena itu, lanjut Menhan, pihaknya meminta Menkes agar RS di lingkungan TNI dan Kemhan ditetapkan sebagai RS BLU. Sesuai UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan pendapatan RS publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah digunakan seluruhnya secara langsung untuk biaya operasional RS dan tidak dapat dijadikan pendapatan negara atau daerah.
Menurut Purnomo, jika RS di lingkup TNI dan Kemhan ditetapkan sebagai BLU, untuk biaya operasional, terutama untuk pelayanan kesehatan masyarakat, dapat dengan cepat diwujudkan seperti yang dilakukan RS di lingkungan Polri sekarang ini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan perubahan status RS di lingkup Kemhan dan TNI itu adalah bagian dari pengembangan kerjasama antara Kemhan dan Kemkes. “Jadi dengan adanya MoU sudah dilaksanakan, seperti RS Suharso. Beasiswa untuk dokter spesialis juga bisa dimanfaatkan oleh dokter militer,” katanya.
Selain itu, lanjut Endang, ada kerjasama yang perlu dikembangkan, yaitu pelayanan kesehatan di perbatasan. “Jadi di beberapa tempat strategis wilayah perbatasan akan kita berikan RS bergerak. Kita baru punya RS bergerak di Raja Ampat, sedangkan tenaganya kita tempatkan dari tenaga medik TNI di perbatasan,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga akan melakukan kerjasama penelitian dengan RS di lingkup Kemhan dan TNI terkait ada penyakit yang sering dihadapi prajurit, seperti malaria atau diare.(yr/dry)
Selama ini, RS di lingkungan TNI maupun Kemhan, selain melakukan tugas pelayanan kesehatan untuk prajurit TNI, juga melayani umum. "Selama ini, RS di lingkup TNI dan Kemhan menggunakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dimana penerimaan RS harus diserahkan ke kas negara yang kemudian dikembalikan ke RS untuk biaya operasional. Ini kan lama prosesnya," katanya kepada wartawan usai Rakor Kesehatan Kemhan dan TNI, di Jakarta, Selasa (19/10).
Oleh karena itu, lanjut Menhan, pihaknya meminta Menkes agar RS di lingkungan TNI dan Kemhan ditetapkan sebagai RS BLU. Sesuai UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan pendapatan RS publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah digunakan seluruhnya secara langsung untuk biaya operasional RS dan tidak dapat dijadikan pendapatan negara atau daerah.
Menurut Purnomo, jika RS di lingkup TNI dan Kemhan ditetapkan sebagai BLU, untuk biaya operasional, terutama untuk pelayanan kesehatan masyarakat, dapat dengan cepat diwujudkan seperti yang dilakukan RS di lingkungan Polri sekarang ini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan perubahan status RS di lingkup Kemhan dan TNI itu adalah bagian dari pengembangan kerjasama antara Kemhan dan Kemkes. “Jadi dengan adanya MoU sudah dilaksanakan, seperti RS Suharso. Beasiswa untuk dokter spesialis juga bisa dimanfaatkan oleh dokter militer,” katanya.
Selain itu, lanjut Endang, ada kerjasama yang perlu dikembangkan, yaitu pelayanan kesehatan di perbatasan. “Jadi di beberapa tempat strategis wilayah perbatasan akan kita berikan RS bergerak. Kita baru punya RS bergerak di Raja Ampat, sedangkan tenaganya kita tempatkan dari tenaga medik TNI di perbatasan,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga akan melakukan kerjasama penelitian dengan RS di lingkup Kemhan dan TNI terkait ada penyakit yang sering dihadapi prajurit, seperti malaria atau diare.(yr/dry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar