Rabu, 27 Oktober 2010

Di Sangatta, Penerjun TNI AU Hindari Habitat Buaya

Selasa, 26 Oktober 2010 | 11:53 WITA

SANGATTA, tribunkaltim.co.id - Seluruh penerjun dari Den Bravo dan Pengendali Tempur (Dalpur) mendarat mulus di bumi Sangatta. 12 anggota Den Bravo mendarat pada Senin (25/10) dinihari, dan 13 anggota tim Dalpur mendarat Minggu (24/10) menjelang tengah malam. Seluruh penerjun mendarat di dataran sekitar bangunan RSUD di Jalan Soekarno Hatta.

Den Bravo diterjunkan sebagai pasukan pionir yang menyusup dan mempelajari kekuatan lawan. Sedangkan Dalpur bertugas untuk membuka jalur komunikasi dan perlindungan pasukan. Secara teknis, Dalpur bertugas membuka komunikasi dengan kolat (komando latihan). Hal ini sebagai penentu kelanjutan misi latihan.

Dua penerjunan sengaja dilakukan saat gelap guna menambah kemampuan personel. Setiap pasukan Dalpur dilengkapi dengan sub-machine gun Daewoo, radio, teropong, panel, serta pakaian sipil. Usai mendarat, mereka langsung ganti pakaian sipil untuk memantau keadaan di sekitar sasaran.

Komandan Lanud Adi Sumarmo, Kolonel (PNB) Hadi Cahyanto, mengatakan usai kedua tim mendarat mulus, Den Bravo dan Dalpur langsung berkoordinasi. ”Saat ini mereka terus melakukan pengintaian bersenjata dan semakin dekat dengan drop zone,” kata Hadi, Senin (25/10).

Drop zone direncanakan di sekitar Jalan Pendidikan, Sangatta. Informasi ini sekaligus meralat pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan lokasi penerjunan dan penembakan adalah di sekitar Mako Latgab di Kecamatan Bengalon.

Den Bravo dan Dalpur akan menentukan drop zone bagi 125 orang anggota tim Satuan Tempur (Satpur) yang terjun setelah dilakukan penembakan oleh beberapa pesawat tempur pada saat latihan puncak, Rabu (27/10) pagi. Yang menarik, para penerjun diupayakan untuk tidak jatuh pada rawa-rawa yang menjadi habitat buaya.

”Kami mengetahui adanya habitat buaya di sekitar sungai dan rawa di Jalan Pendidikan. Karena itu penerjun diupayakan untuk tidak jatuh di kawasan tersebut,” kata Hadi. Selain itu, jatuhnya penerjun di sungai bisa membahayakan jiwa penerjun. Besar kemungkinan parasut akan membelit tubuh penerjun ketika terkena tekanan dan hempasan air.

Hadi menjelaskan, Selasa (26/10), dijadwalkan seluruh pesawat tempur melakukan pengintaian bersenjata. Namun pesawat tidak akan melepaskan tembakan. Penembakan baru akan dilaksanakan Rabu (27/10).

Saat ini beberapa sasaran tembak sudah terpasang di sekitar Jalan Pendidikan. Perangkat radio komunikasi juga telah terpasang di bukit tinjau yang akan menjadi titik pemantauan latihan di kompleks perkantoran Bukit Pelangi. Sosialisasi tentang kegiatan ini juga mulai disampaikan ke warga Sangatta.

Latihan di Sangatta tahun ini serupa dengan latihan TNI AU yang dilaksanakan bulan Agustus tahun 2009 lalu. Saat itu dilakukan penggabungan antara Operasi Trisula Perkasa yang dilaksanakan Korps Pasukan Khas TNI AU dan latihan puncak TNI AU. Seluruh kegiatan berjalan lancar.

Sementara itu, lima pesawat F-5 E/F Tiger dari Lanud Iswahyudi Madiun mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan, Senin (25/10). Pesawat dari Skadron Udara 14 ini tiba dalam dua gelombang. Yang pertama tiba pukul 14.16. Sedangkan sisanya 11.44. Kelima pesawat tempur ini datang untuk ambil bagian dalam latihan puncak TNI AU "Angkasa Yudha" di Sangatta, Kaltim.


Turut dalam rombongan F5 E/F Tiger, Danlanud Iswahyudi, Marsma TNI Ismono. Perwira bintang satu ini terbang bersama pesawat F5 F yang dipiloti Mayor Pnb Arwani. Ismono hadir sekaligus sebagai komandan satuan pelaksana operasi latihan (Dansatlakops) Angkasa Yudha.

Turut mendarat hari ini, lima pesawat Herkules TNI AU. Kelimanya mengangkut personel dan peralatan dalam latihan Angkasa Yudha. Selain itu masih ada 10 pesawat Hawk 100/200 dari Lanud Pontianak dan Pekanbaru yang mengisi Avtur di Sepinggan. Selanjutnya, kesepuluh Hawk, Puma dan Hercules akan disiagakan di Lanud Tarakan.

Angkasa Yudha merupakan puncak latihan TNI AU. Sebelumnya di masing-masing komando operasi dilaksanakan latihan awal. Di Koopsau I digelar latihan dengan sandi "Jalak Sakti." Sedangkan di Koopsau II digelar latihan bersandi "Sikatan Daya."
"Angkasa Yudha merupakan gabungan antara "Jalak Sakti" dan "Sikatan Daya." Tujuannya adalah melatih profesionalitas prajurit dan kesiapan TNI AU dalam mempertahankan wilayah NKRI," tutur Ismono.

Dikatakan Ismono, TNI AU sebagai pelaku serangan udara merupakan ujung tombak dalam kondisi perang. Sehingga setiap saat harus siap siaga. Kali ini, di Angkasa Yudha 2010, TNI AU menyertakan pesawat tempur terbaiknya.

Sebut saja Hawk 100/200, F 16 Fighting Falcon, F5 E/F Tiger, dan Sukhoi Su 27/30. Kecuali Hawk, lainnya merupakan pesawat tempur multirole. Ketiganya mampu melakukan intersep sekaligus berperan sebagai penembak.

Danlanud Balikpapan, Letkol Pnb Riva Yanto menuturkan, agenda Selasa (26/10/2010) ini adalah Combat Air Patrol (CAP) atau patroli udara. Pesawat-pesawat tempur ini akan melakukan patroli di Sangatta dan sekitarnya. Sementara puncak latihan akan digelar Rabu (27/10) besok. pukul 08.00 di Sangatta.

Mendarat di Tarakan
Sebanyak 10 pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skuadron Udara I Subandio dan Skuadron 12 Pekan Baru, serta tiga pesawat Hercules dan 1 heli Puma mendarat di Bandara Juwata Tarakan, pukul 15.00 Senin (25/10). Kedatangan pesawat tempur dan helikpoter ini untuk mengikuti Latihan Angkasa Yudha yang akan digelar di Sanggata, Kutai Timur.

Dalam pesawat tempur Hercules dan heli Puma mengangkut 180 personel TNI AU. Mereka terdiri dari penerbang, teknisi, briganji, tim SAR, pengawas dan pengendalian (wasdal), video dan konfrens (vikon) serta petugas pelengkapan persenjatan.

Kegiatan latihan tempur melibatkan semua satuan TNI AU. Untuk kru Hawk termasuk penerbang dan tim teknisi, dan brigaji, berasal dari Skuadron 1 Subadio dan Skuadron 12 Pekan Baru. Kru vikon dan wasdal beradal dari Mabes TNI AU, sedangkan tim SAR berasal dari 465 Paskas Subandio.

Para personel yang terlibat dalam latihan Angksa Yudha 2010 akan berada di Tarakan selama empat hari mulai 25 hingga 28 Oktober. Mereka selama di Tarakan menginap di Mess TNI AU, Mess Pertamina dan Mess Kodim.

Menurut Danlanud Tarakan Letkol Penerbang Erwan Ardian, Selasa (26/10) ini pesawat-pesawat tempur akan melakukan latihan di udara dan juga foto bareng dengan unsur Muspida Kota Tarakan. "Rencananya setelah latihan, dijadwalkan akan ada foto bareng dengan unsur Muspida dengan para kru pesawat Hawk," ujarnya.

Sementara itu, Rabu (27/10) besok akan dilakukan Static Show bagi pelajar dan masyarakat umum. Dalam Static Show masyarakat boleh melihat langsung dan mengambil gambar pesawat tempur dan helikopter yang di parkir di Bandara Juwata Tarakan. (khc/joe/jnh/ami- tribunkaltim cetak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog