Sabtu, 30 Oktober 2010 - 17:56 WIB
ADSHIT AL QUSAYR (Pos Kota) – Prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan Indonesian Battalion (Indobatt) atas inisiatif Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar, menggelar ‘Doa Bersama’ bagi keselamatan saudara-saudara se-Tanah-Air yang terkena bencana alam banjir bandang Wasior di Papua, letusan Gunung Merapi di DIY dan Tsunami di Mentawai, Sumbar.
Kegiatan dilaksanakan d Musola Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) UN Position 7-1, desa Adshit Al-Qusayr Lebanon Selatan.
Salat Maghrib berjamaah, sekaligus Salat Ghaib, dan membacakan surat Yasin serta menyampaikan doa bersama merupakan satu hal yang dapat dilakukan oleh prajurit TNI yang tergabung di dalam Kontingen ‘Garuda’ Indonesia 2010 dan yang sedang melaksanakan tugas pengabdian sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian dibawah organisasi dunia PBB atau UNIFIL. Doa bersama ini adalah bagi keselamatan para pengungsi korban bencana alam banjir bandang Wasior di Papua, letusan Gunung Merapi di DIY dan Tsunami di Mentawai-Sumatera Barat. Demikian dijelaskan oleh Komandan Indobatt.
Ikatan kekeluargaan sebagai satu bangsa dan satu Tanah-Air telah menggerakkan hati prajurit TNI Indonesian Battalion untuk turut berempati dengan apa yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah saat ini. “Semoga doa yang kita panjatkan, di dengar oleh Allah SWT dan bagi saudara-saudara kita yang terkena musibah Wasior, letusan Gunung Merapi dan Tsunami, tetap dikarunia ketabahan dan kesabaran”, kata Letkol Inf Andi Perdana Kahar dihadapan jemaah Indobatt.
Doa bersama ini sebagai bentuk kepedulian Indobatt bagi para korban bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Sama seperti prinsip utama yang selalu diemban oleh setiap Peacekeepers dimanapun berada dan ditugaskan, seperti itu pulalah perhatian dan kepedulian masyarakat dunia (UNICEF) bagi perempuan dan anak-anak, bahwa mereka merupakan prioritas utama. Sebab anak-anak dan perempuan merupakan kelompok yang paling rentan dan yang dianggap paling lemah di dalam bencana apapun, baik di dalam bencana perang maupun bencana alam.
Harapan dari seluruh pasukan TNI dalam penugasan Kontingen ‘Garuda’ Indonesia sebagai Pemelihara Perdamaian (UNIFIL) di negeri Lebanon, berada jauh dari Tanah-Air Indonesia; berharap para pengungsi korban bencana khususnya anak-anak dan perempuan dapat memulihkan kembali semangat hidup mereka dan dapat sembuh dari rasa traumanya akibat bencana yang tak terduga ini. Serta dapat terpenuhi segala kebutuhan dasarnya di daerah-daerah pengungsian. “Serta kita berdoa bagi pemerintah Indonesia, diberikan hikmat untuk menangani pelaksanaan masa tanggap darurat saat ini. Bekerjasama dengan pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan dan juga dunia swasta ”, ujar Komandan Indobatt simpatik.
Berita bencana alam yang terjadi diberbagai wilayah di Indonesia ini telah menyentak setiap hati prajurit Kontingen Garuda Indonesia di Lebanon, dimana saat ini ada seribu empat ratus dua puluh enam prajurit TNI mengabdikan dirinya. Demikian juga, ungkapan keprihatinan datang dari berbagai negara kontingen Bangladesh, Belgium, Brunei, China, Croatia, Cyprus, Denmark, El-Salvador, France, FYROM, Germany, Ghana, Greece, Guatemala, Hungary, India, Ireland, Italy, Korea, Luxembourg, Malaysia, Nepal, Nigeria, Portugal, Qatar, Sierra Leone, Slovenia, Spain, Tanzania dan Turkey yang tergabung dalam misi UNIFIL di Lebanon.
Demikian kabar dari Lebanon.
ADSHIT AL QUSAYR (Pos Kota) – Prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan Indonesian Battalion (Indobatt) atas inisiatif Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar, menggelar ‘Doa Bersama’ bagi keselamatan saudara-saudara se-Tanah-Air yang terkena bencana alam banjir bandang Wasior di Papua, letusan Gunung Merapi di DIY dan Tsunami di Mentawai, Sumbar.
Kegiatan dilaksanakan d Musola Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) UN Position 7-1, desa Adshit Al-Qusayr Lebanon Selatan.
Salat Maghrib berjamaah, sekaligus Salat Ghaib, dan membacakan surat Yasin serta menyampaikan doa bersama merupakan satu hal yang dapat dilakukan oleh prajurit TNI yang tergabung di dalam Kontingen ‘Garuda’ Indonesia 2010 dan yang sedang melaksanakan tugas pengabdian sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian dibawah organisasi dunia PBB atau UNIFIL. Doa bersama ini adalah bagi keselamatan para pengungsi korban bencana alam banjir bandang Wasior di Papua, letusan Gunung Merapi di DIY dan Tsunami di Mentawai-Sumatera Barat. Demikian dijelaskan oleh Komandan Indobatt.
Ikatan kekeluargaan sebagai satu bangsa dan satu Tanah-Air telah menggerakkan hati prajurit TNI Indonesian Battalion untuk turut berempati dengan apa yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah saat ini. “Semoga doa yang kita panjatkan, di dengar oleh Allah SWT dan bagi saudara-saudara kita yang terkena musibah Wasior, letusan Gunung Merapi dan Tsunami, tetap dikarunia ketabahan dan kesabaran”, kata Letkol Inf Andi Perdana Kahar dihadapan jemaah Indobatt.
Doa bersama ini sebagai bentuk kepedulian Indobatt bagi para korban bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Sama seperti prinsip utama yang selalu diemban oleh setiap Peacekeepers dimanapun berada dan ditugaskan, seperti itu pulalah perhatian dan kepedulian masyarakat dunia (UNICEF) bagi perempuan dan anak-anak, bahwa mereka merupakan prioritas utama. Sebab anak-anak dan perempuan merupakan kelompok yang paling rentan dan yang dianggap paling lemah di dalam bencana apapun, baik di dalam bencana perang maupun bencana alam.
Harapan dari seluruh pasukan TNI dalam penugasan Kontingen ‘Garuda’ Indonesia sebagai Pemelihara Perdamaian (UNIFIL) di negeri Lebanon, berada jauh dari Tanah-Air Indonesia; berharap para pengungsi korban bencana khususnya anak-anak dan perempuan dapat memulihkan kembali semangat hidup mereka dan dapat sembuh dari rasa traumanya akibat bencana yang tak terduga ini. Serta dapat terpenuhi segala kebutuhan dasarnya di daerah-daerah pengungsian. “Serta kita berdoa bagi pemerintah Indonesia, diberikan hikmat untuk menangani pelaksanaan masa tanggap darurat saat ini. Bekerjasama dengan pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan dan juga dunia swasta ”, ujar Komandan Indobatt simpatik.
Berita bencana alam yang terjadi diberbagai wilayah di Indonesia ini telah menyentak setiap hati prajurit Kontingen Garuda Indonesia di Lebanon, dimana saat ini ada seribu empat ratus dua puluh enam prajurit TNI mengabdikan dirinya. Demikian juga, ungkapan keprihatinan datang dari berbagai negara kontingen Bangladesh, Belgium, Brunei, China, Croatia, Cyprus, Denmark, El-Salvador, France, FYROM, Germany, Ghana, Greece, Guatemala, Hungary, India, Ireland, Italy, Korea, Luxembourg, Malaysia, Nepal, Nigeria, Portugal, Qatar, Sierra Leone, Slovenia, Spain, Tanzania dan Turkey yang tergabung dalam misi UNIFIL di Lebanon.
Demikian kabar dari Lebanon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar