Rabu, 13 Oktober 2010
SUBANG,(GM)- Untuk mempersempit ruang gerak pelaku teroris, tim dari Subdenpom III/3-2, POM TNI AU dan Pelayanan, Penegakan, Pengaduan, dan Disiplin (P3D) serta Satlantas Polres Subang, menggelar operasi gabungan di sejumlah wilayah di Kota Subang, Selasa (12/10).
Sasaran operasi tersebut selain mempersempit pergerakan para teroris, juga menertibkan anggota TNI/Polri dalam berlalu lintas, termasuk kepada masyarakat umum.
Operasi yang berawal di jalur Subang-Pagaden, sejumlah anggota TNI/Polri yang kebetulan melintas sempat diperiksa dan ditilang, termasuk terhadap kendaraan milik masyarakat yang dicurigai. Bahkan, angkutan barang dan bus pun tak luput dari pemeriksaan petugas gabungan.
"Kita sengaja menggelar operasi ini secara gabungan. Selain untuk menerapkan disiplin, juga mempersempit ruang gerak para teroris karena wilayah Kab. Subang merupakan daerah perlintasan kota-kota besar di Pulau Jawa," kata Komandan Subdenpom III/3-2 Subang, Kapten CPM Dedy Haryanto yang ditemui di lokasi jalur Subang-Kalijati.
Disebutkan, operasi gabungan ini memang jarang dilakukan. Tetapi akan dilaksanakan secara rutin, jangan sampai terjadi ada oknum yang mengaku anggota TNI AD, AU atau Polri. Termasuk menggunakan atribut-atribut TNI/Polri yang digunakan bukan pada tempatnya.
"Kita juga terpaksa mengamankan beberapa pakaian dan menilang anggota yang keluar tanpa membawa surat," kata Dedy.
Sementara itu, menurut Kabag Operasi Polres Subang, Kompol Purwito, S.H., M.H., saat ini pihaknya masih memonitor orang-orang yang dicurigai sebagi teroris dan mantan terduga teroris, yang berada di wilayah Kab. Subang.
Hal tersebut dilakukan agar pihak keamanan tidak kecolongan saat mereka kembali berniat menebar teror. "Yang pasti kami selalu meningkatkan kewaspadaan. Apalagi wilayah Kab. Subang sempat disinggahi terduga teroris," kata Purwito.
Ia juga mengatakan, operasi tertib berlalu-lintas akan rutin dilakukan bila masyarakat pengguna kendaraan tidak berdisiplin dan mematuhi aturan yang berlaku. "Kemungkinan akan kita lakukan kembali Operasi Patuh atau sejenisnya, karena tadi hanya sekadar mengingatkan kalau sepeda motor harus menyalakan lampu besar, ternyata banyak yang tidak," katanya. (B.76)**
SUBANG,(GM)- Untuk mempersempit ruang gerak pelaku teroris, tim dari Subdenpom III/3-2, POM TNI AU dan Pelayanan, Penegakan, Pengaduan, dan Disiplin (P3D) serta Satlantas Polres Subang, menggelar operasi gabungan di sejumlah wilayah di Kota Subang, Selasa (12/10).
Sasaran operasi tersebut selain mempersempit pergerakan para teroris, juga menertibkan anggota TNI/Polri dalam berlalu lintas, termasuk kepada masyarakat umum.
Operasi yang berawal di jalur Subang-Pagaden, sejumlah anggota TNI/Polri yang kebetulan melintas sempat diperiksa dan ditilang, termasuk terhadap kendaraan milik masyarakat yang dicurigai. Bahkan, angkutan barang dan bus pun tak luput dari pemeriksaan petugas gabungan.
"Kita sengaja menggelar operasi ini secara gabungan. Selain untuk menerapkan disiplin, juga mempersempit ruang gerak para teroris karena wilayah Kab. Subang merupakan daerah perlintasan kota-kota besar di Pulau Jawa," kata Komandan Subdenpom III/3-2 Subang, Kapten CPM Dedy Haryanto yang ditemui di lokasi jalur Subang-Kalijati.
Disebutkan, operasi gabungan ini memang jarang dilakukan. Tetapi akan dilaksanakan secara rutin, jangan sampai terjadi ada oknum yang mengaku anggota TNI AD, AU atau Polri. Termasuk menggunakan atribut-atribut TNI/Polri yang digunakan bukan pada tempatnya.
"Kita juga terpaksa mengamankan beberapa pakaian dan menilang anggota yang keluar tanpa membawa surat," kata Dedy.
Sementara itu, menurut Kabag Operasi Polres Subang, Kompol Purwito, S.H., M.H., saat ini pihaknya masih memonitor orang-orang yang dicurigai sebagi teroris dan mantan terduga teroris, yang berada di wilayah Kab. Subang.
Hal tersebut dilakukan agar pihak keamanan tidak kecolongan saat mereka kembali berniat menebar teror. "Yang pasti kami selalu meningkatkan kewaspadaan. Apalagi wilayah Kab. Subang sempat disinggahi terduga teroris," kata Purwito.
Ia juga mengatakan, operasi tertib berlalu-lintas akan rutin dilakukan bila masyarakat pengguna kendaraan tidak berdisiplin dan mematuhi aturan yang berlaku. "Kemungkinan akan kita lakukan kembali Operasi Patuh atau sejenisnya, karena tadi hanya sekadar mengingatkan kalau sepeda motor harus menyalakan lampu besar, ternyata banyak yang tidak," katanya. (B.76)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar