Kompas.com/Kristianto Purnomo
Anggota TNI mempersiapkan evakuasi warga di Pakem, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, saat terjadi letusan Gunung Merapi, Sabtu (30/10/2010) dini hari. Letusan dini hari tadi menimbulkan hujan abu hingga kota Yogyakarta. Ribuan warga mengungsi ke posko pengungsian serta terjadi kemacetan lalu lintas di Jalan Kaliurang karena kepanikan warga.
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan, anggota TNI dari satuan Kopassus melakukan penjagaan di beberapa posko untuk mengamankan setiap dusun yang kosong karena ditinggalkan warga yang mengungsi pascaletusan Gunung Merapi.
"Penjarahan kemungkinan ada karena semua warga dusun dari Umbulharjo sampai Pelem Sari mengungsi ke posko pengungsian," kata Sarbini, warga Ngarkah, Sabtu (30/10/2010), yang saat ditemui tengah menjaga 22 sapi milik sejumlah warga di Umbulharjo, Cangkringan.
Makanya, lanjut dia, dari Umbulharjo, masih ada 5 posko penjagaan lagi. Ada tentara yang dibantu warga setempat. Warga sengaja dilibatkan untuk mengecek siapa saja yang kembali ke dusun dan menanyakan keperluannya.
"Kan banyak warga yang kembali ke dusun dan mengambil barang-barangnya. Warga yang ikut menjaga bersama tentara itu kan mengenal warga lainnya di dusun. Jadi, bisa mengantisipasi penjarahan," ungkapnya. Menurut Serda Dwi Andi selaku anggota dari satuan Kopassus, hingga saat ini tidak ada penjarahan. Pasalnya, setiap malam, Kopassus terus melakukan patroli hingga ring satu di Dusun Pelem Sari. Penjagaan secara swadaya juga dilakukan pada siang hari. (Wilem Jonata)
Anggota TNI mempersiapkan evakuasi warga di Pakem, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, saat terjadi letusan Gunung Merapi, Sabtu (30/10/2010) dini hari. Letusan dini hari tadi menimbulkan hujan abu hingga kota Yogyakarta. Ribuan warga mengungsi ke posko pengungsian serta terjadi kemacetan lalu lintas di Jalan Kaliurang karena kepanikan warga.
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan, anggota TNI dari satuan Kopassus melakukan penjagaan di beberapa posko untuk mengamankan setiap dusun yang kosong karena ditinggalkan warga yang mengungsi pascaletusan Gunung Merapi.
"Penjarahan kemungkinan ada karena semua warga dusun dari Umbulharjo sampai Pelem Sari mengungsi ke posko pengungsian," kata Sarbini, warga Ngarkah, Sabtu (30/10/2010), yang saat ditemui tengah menjaga 22 sapi milik sejumlah warga di Umbulharjo, Cangkringan.
Makanya, lanjut dia, dari Umbulharjo, masih ada 5 posko penjagaan lagi. Ada tentara yang dibantu warga setempat. Warga sengaja dilibatkan untuk mengecek siapa saja yang kembali ke dusun dan menanyakan keperluannya.
"Kan banyak warga yang kembali ke dusun dan mengambil barang-barangnya. Warga yang ikut menjaga bersama tentara itu kan mengenal warga lainnya di dusun. Jadi, bisa mengantisipasi penjarahan," ungkapnya. Menurut Serda Dwi Andi selaku anggota dari satuan Kopassus, hingga saat ini tidak ada penjarahan. Pasalnya, setiap malam, Kopassus terus melakukan patroli hingga ring satu di Dusun Pelem Sari. Penjagaan secara swadaya juga dilakukan pada siang hari. (Wilem Jonata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar