Selasa, 12 Oktober 2010
PEKANBARU (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat menyatakan, TNI Angkatan Udara masih berkomitmen mewujudkan keselamatan terbang (zero accident) dalam setiap menjalankan misinya sebagai penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Zero accident harus dilihat dari semua aspek, mulai dari personel, pesawat dan lainnya. Kita harus cek semuanya," kata Imam Sufaat saat berkunjung Lanud Pekanbaru, Riau, kemarin.
Ia mengatakan, jika seluruh komponen berkaitan dengan keselamatan terbang sudah dijalankan dengan baik, maka tingkat kecelakaan pesawat dapat ditekan seminimal mungkin. "Zero accident telah menjadi komitmen TNI AU sejak lama tidak saja TNI AU bahkan dunia penerbangan dimana pun," ujarnya.
Selain itu, tutur Imam, zero accident dapat ditekan seminimal mungkin dengan pelaksanaan misi secara cermat dan teliti mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi.
"Jika semua tahapan dapat dilakukan dengan baik, maka kecelakaan pesawat dapat diminimalisasi. Tetapi adanya zero accident bukan berarti kita menurunkan tingkat/derajat misi atau latihan kita. Misalnya, kita akan melakukan operasi dengan pola X, agar aman kita laksanakan X minus. Itu tidak bisa," ucapnya.
TNI AU hanya dapat berupaya agar tingkat kecelakaan dapat ditekan semaksimal mungkin melalui berbagai tahapan prosedur yang telah ditetapkan. Karena, hal itu juga menyangkut efisiensi.
PEKANBARU (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat menyatakan, TNI Angkatan Udara masih berkomitmen mewujudkan keselamatan terbang (zero accident) dalam setiap menjalankan misinya sebagai penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Zero accident harus dilihat dari semua aspek, mulai dari personel, pesawat dan lainnya. Kita harus cek semuanya," kata Imam Sufaat saat berkunjung Lanud Pekanbaru, Riau, kemarin.
Ia mengatakan, jika seluruh komponen berkaitan dengan keselamatan terbang sudah dijalankan dengan baik, maka tingkat kecelakaan pesawat dapat ditekan seminimal mungkin. "Zero accident telah menjadi komitmen TNI AU sejak lama tidak saja TNI AU bahkan dunia penerbangan dimana pun," ujarnya.
Selain itu, tutur Imam, zero accident dapat ditekan seminimal mungkin dengan pelaksanaan misi secara cermat dan teliti mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi.
"Jika semua tahapan dapat dilakukan dengan baik, maka kecelakaan pesawat dapat diminimalisasi. Tetapi adanya zero accident bukan berarti kita menurunkan tingkat/derajat misi atau latihan kita. Misalnya, kita akan melakukan operasi dengan pola X, agar aman kita laksanakan X minus. Itu tidak bisa," ucapnya.
TNI AU hanya dapat berupaya agar tingkat kecelakaan dapat ditekan semaksimal mungkin melalui berbagai tahapan prosedur yang telah ditetapkan. Karena, hal itu juga menyangkut efisiensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar