Jumat, 25 Juni 2010

Bati TNI Akan Ikuti Latihan Tempur di AS

Jumat, 25 Juni 2010
JAKARTA (Suara Karya): Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, TNI akan mengirim para bintara tinggi (bati) terlatih yang dimiliki TNI untuk mengikuti latihan di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

"TNI akan mengirimkan Bintara Tinggi terlatih dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara untuk dilatih di Amerika Serikat," ungkap Djoko saat menerima kunjungan kehormatan Commanding General Of The United States Army Pacific Command (USARPAC) Letnan Jenderal Benjamin R Mixon, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta (23/6).

Menurut Djoko, kerja sama militer antarnegara punya arti penting di dalam menjaga hubungan baik sesama negara sahabat. Tidak hanya di bidang tempur ataupun pertukaran informasi dan pendidikan, namun, kerjasama itu telah mencakup pada penanganan keamanan, pertahanan dan penanggulangan bencana alam.

Karena itu, Djoko menilai, bahwa fungsi, peran dan tanggungjawab yang dilakukan Military Community Outreach (MCO) baru-baru ini sangatlah penting dan positif. Kepala Dinas Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel TNI Prakoso kepada Suara Karya di Jakarta, Kamis (24/6), kerjasama TNI dengan US Army telah terjalin cukup baik. Kedua negara saling bertukar informasi serta melaksanakan latihan tempur bersama.

Seperti dilakukan baru-baru ini di Cipatat, Bandung, latihan bersama Garuda Shield IV itu juga menyertakan angkatan darat dari tujuh negara. Selain TNI dan US Army, juga menyertakan angkatan darat Brunai Darussalam, Bangladesh, Nepal, Thailand dan Philipina.

Terkait keamanan maritim, Djoko menambahkan, Indonesia telah melakukan patroli keamanan terkoordinasi di sepanjang Selat Malaka. Sementara untuk wilayah Timur Indonesia, TNI AL melakukan kerjasama dengan Australia. "Saat ini, Indonesia sedang melakukan Patroli Keamanan bersama dengan Filipina," ujarnya.

Sekarang ini, menurut Benjamin, ancaman terhadap suatu negara tidak hanya datang dari agresi militer ataupun kekuatan angkatan bersenjata (peralatan). Melainkan, ancaman bisa datang dari kecanggihan teknologi (cyber) dan perang asimetris. "Amerika Serikat memandang bahwa ancaman yang datang tidak hanya dari peralatan, tetapi juga Cyber dan perang Asimetris," ujarnya.

Benjamin mengapresiasi TNI yang turut menanggulangi bencana alam yang terjadi di Indonesia, pemasangan radar Integrated Maritime Surveilance System (IMSS) di sepanjang Pantai Sumatera dan Sulawesi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog