Minggu, 20 Juni 2010 22:44 WIB
Penulis : Dinny Mutiah
JAKARTA--MI: Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengaku setuju dengan wacana pemberian hak pilih pada TNI di pemilu 2014. Ia memandang TNI sudah cukup merestrukturisasi diri dari dwifungsi ABRI yang pernah berlaku pada masa Orde Baru.
Penulis : Dinny Mutiah
JAKARTA--MI: Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengaku setuju dengan wacana pemberian hak pilih pada TNI di pemilu 2014. Ia memandang TNI sudah cukup merestrukturisasi diri dari dwifungsi ABRI yang pernah berlaku pada masa Orde Baru.
"Saya secara pribadi mendukung, pada pemilu 2014, TNI sudah ikut memilih. Sejak 1999, kan mereka tidak ikut memilih. Tapi, dulu persoalannya dwifungsi mau dihilangkan. Sekarang dwifungsinya sudah dihilangkan. Tapi nanti pemilu 2014, sudah 17 tahun. saya kira situasi nanti sudah normal," ujar Anis kepada wartawan di Jakarta, Minggu (20/6).
Ia tak mengkhawatirkan jika hak itu diberikan hanya akan menguntungkan calon incumbent. Menurutnya, TNI sekarang tak ada bedanya dengan PNS. Bahkan, ia menilai reformasi di tubuh TNI lebih berhasil dibandingkan institusi birokrasi lainnya.
"Reformasi di tubuh TNI berjalan cukup bagus, bahkan relatif lebih bagus dibanding institusi lainnya. Misalnya, birokrasi. Mereka sudah tidak berbisnis," ujarnya. Ia juga menilai tak ada yang perlu ditakutkan pemulihan hak itu mengganggu target PKS meraih tiga besar pada pemilu 2014. Ia dengan percaya diri menyebutkan bahwa sudah banyak tentara yang berada di belakang PKS.
"Kalau yang mendukung kami dari kalangan tentara sudah banyak. Jadi kami tidak ada masalah soal itu. Kami tidak khawatir," tukasnya. Sebelumnya, mantan Menhan Juwono Sudarsono mengusulkan agar pemberian hak pilih pada tentara harus memperhatikan kesejahteraan tentara. Tanpa tentara yang sejahtera, politik uang akan mudah masuk ke prajurit level bawah dan akhirnya merusak struktur TNI sendiri. (Din/OL-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar