Jumat, 23 April 2010
JAKARTA (Suara Karya): Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso mengharapkan, prajurit wanita TNI menjadi prajurit yang kuat dan tangguh menjalankan peran gandanya sebagai prajurit dan ibu rumah tangga. "Tipe wanita yang ideal bagi Bangsa Indonesia adalah wanita yang senantiasa sadar dan bangga akan kodratnya, sekaligus mampu memainkan tugas dan peran gandanya secara profesional dan proporsional," ujar Djoko saat memimpin Apel Bersama Wanita TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (22/4), dalam rangka memeringati Hari Kartini.
Ia mengatakan, pembinaan personel TNI tidak mengenal perbedaan antara prajurit pria dengan wanita. Meskipun begitu, prajurit wanita tetap mendapatkan hak sesuai kodrat, seperti cuti melahirkan. Mengingat prajurit wanita TNI juga memiliki peran sebagai isteri dan ibu. Yang penting, kata Djoko, tugas kedinasan dan rumah tangga harus selaras.
"Peran sebagai isteri atau ibu rumah tangga tidak boleh larut ke dalam peran sebagai wanita karir sebagai prajurit wanita TNI, sebaliknya peran atau karier sebagai prajurit wanita TNI tidak boleh menyerap habis peran sebagai isteri atau ibu rumah tangga," ujarnya. Menurut Panglima TNI, wanita TNI harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan tugas yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama serta keluhuran norma budaya bangsa. Dengan demikian, katanya, di mana pun wanita TNI bertugas dan berada selalu memberikan manfaat dan kontribusinya kepada negara dan keluarga.
"Sangat dihargai dan diharapkannya serta dihormati eksistensinya. Para wanita TNI harus bangga dan mau menteladani sikap perjuangan RA Kartini dalam menanamkan dan membangun kesadaran kaum perempuan, tentang hak dan kewajibannya sebagai mitra sejajar dan kawan seperjuangan kaum pria, dalam setiap episode dan derap pergerakan kemerdekaan Indonesia," ujarnya. (Feber Sianturi)
JAKARTA (Suara Karya): Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso mengharapkan, prajurit wanita TNI menjadi prajurit yang kuat dan tangguh menjalankan peran gandanya sebagai prajurit dan ibu rumah tangga. "Tipe wanita yang ideal bagi Bangsa Indonesia adalah wanita yang senantiasa sadar dan bangga akan kodratnya, sekaligus mampu memainkan tugas dan peran gandanya secara profesional dan proporsional," ujar Djoko saat memimpin Apel Bersama Wanita TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (22/4), dalam rangka memeringati Hari Kartini.
Ia mengatakan, pembinaan personel TNI tidak mengenal perbedaan antara prajurit pria dengan wanita. Meskipun begitu, prajurit wanita tetap mendapatkan hak sesuai kodrat, seperti cuti melahirkan. Mengingat prajurit wanita TNI juga memiliki peran sebagai isteri dan ibu. Yang penting, kata Djoko, tugas kedinasan dan rumah tangga harus selaras.
"Peran sebagai isteri atau ibu rumah tangga tidak boleh larut ke dalam peran sebagai wanita karir sebagai prajurit wanita TNI, sebaliknya peran atau karier sebagai prajurit wanita TNI tidak boleh menyerap habis peran sebagai isteri atau ibu rumah tangga," ujarnya. Menurut Panglima TNI, wanita TNI harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan tugas yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama serta keluhuran norma budaya bangsa. Dengan demikian, katanya, di mana pun wanita TNI bertugas dan berada selalu memberikan manfaat dan kontribusinya kepada negara dan keluarga.
"Sangat dihargai dan diharapkannya serta dihormati eksistensinya. Para wanita TNI harus bangga dan mau menteladani sikap perjuangan RA Kartini dalam menanamkan dan membangun kesadaran kaum perempuan, tentang hak dan kewajibannya sebagai mitra sejajar dan kawan seperjuangan kaum pria, dalam setiap episode dan derap pergerakan kemerdekaan Indonesia," ujarnya. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar