Rabu, 21 April 2010

Kowad Danramil Pertama di Luar Jawa

Rabu, 21 April 2010 03:14 WITA
(Tribun Timur). RAUT gembira terpancar di wajah Letnan Satu (Lettu) Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Nurrahmi Zaenab. Perwita pertana TNI AD ini akan mencarar rekor sebagai wanita Kowad pertama yang akan menjabat Komandan Rayon Militer (Danramil) di luar Pulau Jawa atau yang kedua di Indonesia.

Rencananya, Nurrahmi akan dilantik sebagai Danramil 1408BS/06 Mamajang, Makassar, Selasa (21/4). Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Hari Krisnomo akan melantik langsung Nurrahmi di lapangan parkir Mall Ratu Indah.

Selain dilantik langsung oleh pangdam, momen tersebut juga bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, tokoh yang kemudian disebut sebagai pejuang emanisipasi wanita."Terima kasih kepada Bapak Pangdam VII Wirabuana dan pimpinan TNI AD yang telah memberikan kepercayaan ini kepada saya," ujar Nurrahmi saat ditemui di Gedung Balai Prajurit Jenderal M Jusuf, Makassar, Selasa (20/4).

Nurrahmi masuk ke jajaran TNI AD dengan sejumlah prestasi nasional dan internasional di bidang olahraga beladiri karate. Sebelum berkarier di TNI AD, wanita kelahiran 1980 ini juga , sempat menjadi karyawati Bank Mandiri Cabang Kartini selama satu tahun. Namun dia kemudian memutskan mendaftar menjadi Kowad.

"Alhamdulillah, pada 2007 lalu saya lulus Pendidikan Perwira Prajurit Karier TNI dan selanjutnya bertugas di Kodam VII Wirabuana pada urusan peradilan agama dan umum (paurdilum)," jelas anak kedelapan dari sembilan bersaudara ini. Danramil wanita pertama dijabat oleh Kapten CBA Lilu Febrianty yang bertugas sebagai Danramil 0505/01 Jatinegara, Jakarta Timur, Kodam Jaya.

BabinsaDitanya soal asmara, Nurrahmi sempat tersipu. Dia mengaku saat ini sedang menjalani hubungan dengan seorang pria yang juga berkarie di di Mabes TNI. "Awalnya kami dijodohkan, namun akhirnya kami saling suka," ujarnya tersenyum. Hanya saja Nurrahmi enggan membeberkan siapa pria tersebut."Doakan sajalah dalam waktu dekat jodoh kami dipertemukan," lanjut.

Diakhir pertemuan tersebut, Nurrahmi mengaku diawal tugasnya, dia akan membuka ruang komunikasi dengan 14 bintara pembina masyarakat (babinsa) yang bertugas bersamanya."Saya mau mengubah padangan masyarakat, bahwa hanya kaum laki-laki yang bisa memimpin dengan baik. Insyaallah saya akan memperlihatkan wanita juga bisa memimpin. Mohon doanya ya," ujar karateka ini.

Sebagai karateka, Nurrahmi sudah menorehkan preastai nasional dan internasional. Dia menyumbangkan medali emas untuk Sulsel pada kelas bebas putri di PON 2004 di Palembang, Sumatera Selatan Kemudian di Vietnam, dia mencatat juara II kategori bela diri kelas minimum 60 kilogram. Di ajang Women Islamic Games di Iran, Nurrahmi juga mencatat prestasi sebagai juara ketiga dan menyumbangkan emas pada SEA Games di Manila, Filpina.

OrangtuaRaut wajah Nurrahmi sempat terlihat berubah saat ditanya perihal kedua orangtuanya."Orangtua saya sudah meninggal semua. Mereka tidak sempat melihat anaknya meraih kesuksesan," ujarnya lirih. "Ibu saya bernama Zaenab, meninggal tahun 1997. Sementara ayah saya bernama Abd Kadir meninggal satu bulan lalu," jelas Zaenab.

Dia juga kakak kandungnya, Mayor (CHK) Sudirman, yang banyak memberikan dorongan kepadanya sehingga bisa mencapai prestasi di bidang olahraga dan karier di militer. "Kakak saya sekarang bertugas di Markas Komando Kostrad. Dia yang banyak mewarnai kehidupan saya dan saya tak bisa melupakannya," tambahnya.(achwan ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog