Rabu, 28 April 2010

Keluarga TNI Diculik

Sriwijaya Post - Selasa, 27 April 2010 21:47 WIB
KAYUAGUNG, - Desi Maharani alias Suratmi binti Sukono (19) warga Desa Lebuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diduga diculik oleh orang tak dikenal. Pasalnya, korban sempat menghubungi Anggota TNI yang tak lain keluarganya dan bertugas di wilayah Kecamatan Lempuing yang menyebutkan dirinya diculik sekarang di hutan belantara, Selasa (27/4) dini hari.

Menurut pengakuan, Serka Salman di hadapan petugas Sentral Pelayanan Kemasyarakatan (SPK) Polres mendapat informasi tadi dari korban yang sempat menghubungi dirinya mengatakan bahwa dirinya diculik dan kini berada di hutan belantara dan tampak pantai. Mendapat telepon dari korban lalu, Salman bergegas melaporkan hal tersebut ke polisi.

“Korban menelepon mengaku kalau dirinya diancam hendak dibunuh oleh tak dikenal ketika dirinya menumpang mobil dari Seberuk ke Kayuagung. Sampai di Kayuagung bukannya dihentikan, malahan pelaku mengancam hendak membunuh,” kata Salman.Menurut Salman, terjadinya penculikan itu, karena korban hendak pulang ke Kayuagung malam itu dan menumpang mobil berplat profit dari arah Jakarta-Palembang.

“Saya diculik pak dan saya sekarang berada di hutan belantara dan terdapat pantai di sini,” kata Salman yang meniru perkataan korban melalui telepon. Saat berbicara melalui telepon korban sepertinya ketakutan danminta ditolong karena diancam akan dibunuh.

Lebih lagi, pelaku penculikan tersebut minta uang tebusan agar Desi dapat dibebaskan. “Penculiknya minta uang tebusan satu koper penuh,” katanya. Namun karena binggung dan panik, Salman mengaku tidak mampu memenuhi keinginan penculik sehingga diapun melaporkan kejadian tersebut.

Salaman khawatir dengan kondisi Desi yang berada di sekapan penculik dan perampok tersebut. Sebab, dia mengaku penculik tersebut mengancam dengan serius akan menghabiskan nyawa Desi. Saat ini, jelas Salman HP milik korban tidak bisa dihubungi dan dikhawatirkan korban telah dibunuh. Salman juga mengaku tidak bisa berbuat apa-apa sebab keberadaan korban Desi hingga kini belum jelas berada dimana.

“Dia (desi) cuma bilang ada di hutan-hutan dan ada keliatan pantai-pantai. Tapi belum tahu di daerah mana,” ujar Salman mengingat perkataan Desi. Meskipun baru sehari menghilang, diapun berusaha mencari tahu keberadaan Desi yakni dari teman-temannya, maupun keluarganya. Untuk itu, dia meminta bantuan polisi untuk dapat mendeteksi keberadaan Desi sebenarnya.

Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Drs Cok Bagus Ary Yudayasa melalui Ka SPK C Ipda Eddy Rusmanto membenarkan telah menerima laporan dengan /B/194/IV/2010/Sumsel/Res OKI. Pihaknya pun masih mencari keterangan dari pelapor untuk dikembangkan kasus tersebut. Kita terima laporannya dan pelapor sudah dimintai keterangan secara intensif. Kemungkinan ada titik terang dimana keberadaan korban,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog