Denpasar (Bali Post) -
Komitmen jajaran TNI Angkatan Udara (AU) untuk menjaga keutuhan wilayah kedaulatan NKRI, tidak diragukan lagi. Karena itu, jajaran TNI-AU tidak hentihentinya menggali kembali semangat pengabdian, dedikasi para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang implementasinya sangat relevan untuk keberadaan TNIAU hingga masa kini. Bahkan, saat ini T~'1-AU kembali mencanangkan program
zero accident.
Hal ini diungkapkan Komandan Pangkalan TNI-AU N gurah Rai Letnan Kolonel Penerbang Aldrin P. Mongan yang ditemui di sela-sela upacara peringatan HUT ke-64 TNI-AU di Lapangan Sepak Bola Lanud Ngurah Rai, Tuban, Kamis (15/4) kemarin.
Dalam peringatan HUT ke-64 TNI-AU kemarin, Letkol Penerbang Aldrin P. Mongan bertindak selaku inspektur upacara. Selain digelar upacara, peringatan HUT kali ini juga diisi dengan memperlihatkan ketangkasan para prajurit TNIAU dalam olah kemampuan bela diri. Bukan hanya itu, lima prajurit TNI-AU juga menampilkan kemampuannya terjun payung dan mendarat di lokasi upacara. Juga diselingi dengan atraksi aeromodelling.
Aldrin P. Mongan mengakui saat iniTNI-AU masih memiliki kendala klasik, seperti anggaran terbatas, namun hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas dengan baik. Apa yang diamatkan dalam UUNo. 34 tahun 2004 harus tetap dilaksanakan dengan baik, sehingga program zero accident bisa tercapai.
Pihaknya mengakui selama ini insiden tidak bisa dipungkiri. Bahkan, kasus seperti itu kini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri juga terjadi, sebagaimana informasi yang disiarkan media. "Desainnya pasti ada yang kurang sempurna, dan ini terjadi di semua tempat," jelas AldrinP. Mongan.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP. dalam amanatnya yang dibacakan Aldrin P. Mongan mengatakan, kebijakan strategis yang disepakati tentang postur angkatan udara dan program untuk kekuatan pokok minimum hendaknya menjadi pedoman dalam setiap kegiatan.
Sasaran pembinaanjangka pendek adalah tidak terjadinya accident pada tahun 2010 ini atau year no accident. Sedangkan sasaran jangka panjangnya, yakni menjadikan TNI-AU sebagai the first class air force. (kmb12)
Komitmen jajaran TNI Angkatan Udara (AU) untuk menjaga keutuhan wilayah kedaulatan NKRI, tidak diragukan lagi. Karena itu, jajaran TNI-AU tidak hentihentinya menggali kembali semangat pengabdian, dedikasi para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang implementasinya sangat relevan untuk keberadaan TNIAU hingga masa kini. Bahkan, saat ini T~'1-AU kembali mencanangkan program
zero accident.
Hal ini diungkapkan Komandan Pangkalan TNI-AU N gurah Rai Letnan Kolonel Penerbang Aldrin P. Mongan yang ditemui di sela-sela upacara peringatan HUT ke-64 TNI-AU di Lapangan Sepak Bola Lanud Ngurah Rai, Tuban, Kamis (15/4) kemarin.
Dalam peringatan HUT ke-64 TNI-AU kemarin, Letkol Penerbang Aldrin P. Mongan bertindak selaku inspektur upacara. Selain digelar upacara, peringatan HUT kali ini juga diisi dengan memperlihatkan ketangkasan para prajurit TNIAU dalam olah kemampuan bela diri. Bukan hanya itu, lima prajurit TNI-AU juga menampilkan kemampuannya terjun payung dan mendarat di lokasi upacara. Juga diselingi dengan atraksi aeromodelling.
Aldrin P. Mongan mengakui saat iniTNI-AU masih memiliki kendala klasik, seperti anggaran terbatas, namun hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas dengan baik. Apa yang diamatkan dalam UUNo. 34 tahun 2004 harus tetap dilaksanakan dengan baik, sehingga program zero accident bisa tercapai.
Pihaknya mengakui selama ini insiden tidak bisa dipungkiri. Bahkan, kasus seperti itu kini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri juga terjadi, sebagaimana informasi yang disiarkan media. "Desainnya pasti ada yang kurang sempurna, dan ini terjadi di semua tempat," jelas AldrinP. Mongan.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP. dalam amanatnya yang dibacakan Aldrin P. Mongan mengatakan, kebijakan strategis yang disepakati tentang postur angkatan udara dan program untuk kekuatan pokok minimum hendaknya menjadi pedoman dalam setiap kegiatan.
Sasaran pembinaanjangka pendek adalah tidak terjadinya accident pada tahun 2010 ini atau year no accident. Sedangkan sasaran jangka panjangnya, yakni menjadikan TNI-AU sebagai the first class air force. (kmb12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar