TRIBUNNEWS.COM, MANADO - BONGKAR pasang senjata tak hanya mahir dilakukan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Para istri prajurit yang tergabung dalam Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Candra Kirana, Ranting 5 Kompi Bantuan (Kiban) Paniki, pun tak kalah kemampuannya. Tangan-tangan lembut mereka dengan lihai mampu membongkar-pasang jenis senjata yang biasa digunakan anggota TNI dengan mata tertutup hanya dengan hitungan detik. Tidak main-main, jenis senjata yang mampu mereka bongkar pasang mulai dari pistol Fn, senjata serbu SS-1, bahkan senjata otomatis jenis minimi.
Para anggota Persit melakukan aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 48 Batalyon Yonif (Yonif) 712/Wiratama, di Manado, Sulawesi Utara. Selain itu, diperagakan pula aksi tari-tarian nusantara serta aksi penyergapan terhadap kelompok bersenjata yang menyandera pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dengan meminta tebusan sejumlah uang. Dalam penyergapan tersebut, anggota Yonif 712 setelah mendapatkan laporan adanya penyergapan pejabat, segera melakukan aksi pembebasan menggunakan kendaraan taktis. Setelah mengetahui pejabat tersebut disekap di rumah penduduk, para anggota Yonif 712/Wiratama yang sudah terlatih segera melakukan sterilisasi di lokasi penyekapan. Setelah merasa situasi aman, mereka melakukan penyergapan untuk melumpuhkan kelompok bersenjata tersebut.
Dalam amanatnya, Komandan Korem (Danrem) 131/Santiago Kolonel Inf Robert R Lumempouw mengatakan, peringatan HUT Yonif 712/Wiratama hendaknya tidak seremonial belaka, namun sebagai momen untuk mengevaluasi kinerja satu tahun terakhir. "Karena dengan begitu diharapkan ke depannya akan menjadi lebih baik lagi dalam melangkah," katanya. Para anggota Yonif 712/Wiratama sebaiknya merasa bangga karena telah menjadi patriot bangsa yang menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Satukan tekad untuk terus menerus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," pesan Kol Lumempouw.
Kata dia, Yonif 712/Wiratama merupakan batalyon andalan bagi Korem 131/ Santiago dalam menjaga keamanan, khususnya di daerah perbatasan Sulut dengan negara tetangga. "Batalyon ini mempunyai fungsistrategis dalam mendukung operasi keamanan, karya bakti, serta dalam membangun daerah," katanya. Upacara tersebut juga dihadiri Danlantamal VIII Laksamana Pertama Williem Rampangilei, Danlanud Sri Letkol Pnb Yudi Mandega serta unsur Muspida lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar