Selasa, 15 Juni 2010 - 22:08 WIB
LEBANON (Pos Kota) – Memasuki bulan ketujuh masa penugasan Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL (Indobatt), Indobatt melaksanakan latihan drill teknis senjata bantuan bagi anggota peleton bantuan yang berada di seluruh kompi, baik Kompi Bantuan maupun Kompi Mekanis.
LEBANON (Pos Kota) – Memasuki bulan ketujuh masa penugasan Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL (Indobatt), Indobatt melaksanakan latihan drill teknis senjata bantuan bagi anggota peleton bantuan yang berada di seluruh kompi, baik Kompi Bantuan maupun Kompi Mekanis.
Pelaksanaan latihan didahului dengan apel pembukaan dipimpin Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar, di lapangan upacara Soekarno Base UN Posn 7-1 Adshit Al-Qusayr, Selasa (15/06/2010), dilanjutkan dengan kegiatan Pre Test uji kemampuan teknis awak senjata bantuan dalam mengoperasionalkan alut sista yang menjadi tanggung jawabnya tersebut. Untuk latihan kali ini, Indobatt melibatkan 53 orang prajuritnya yang memiliki jabatan sebagai awak senjata bantuan dari seluruh Kompi Indobatt.
Letkol Inf Andi Perdana Kahar menegaskan kembali, keterampilan dan kemampuan personel senjata bantuan dalam mengoperasionalkan senjata mortir maupun Senjata Mesin Ringan (SMR), katanya, harus senantiasa dipelihara dalam rangka mencapai kesiapan operasional senjata bantuan di daerah operasi yang saat ini sedang dijalankan oleh Indobatt.
Hal ini mengingat bahwa dalam struktur organisasi Batalyon Mekanis TNI yang berada di Lebanon memiliki satu peleton bantuan pada masing-masing Kompi, baik Kompi Bantuan maupun Kompi Mekanis. Karenanya, kesiapan operasional senjata bantuan menentukan berhasil atau tidaknya operasional satuan Indobatt dalam melaksanakan tugas operasi pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan.
Ditegaskannya, setiap prajurit Garuda yang bertanggung jawab atas senjata bantuan telah mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis dasar operasional alutsista tersebut. Latihan kali ini bersifat penyegaran bagi setiap awak senjata bantuan agar lebih memahami kembali tugas dan tanggung jawabnya dalam mengawaki dan mengoperasionalkan alutsista senjata bantuan tersebut.
PERTAMA KALI
Sementara itu, menurut Kasi Operasi Indobatt Kapten Inf Arfan Johan, kegiatan latihan diisi dengan pembekalan singkat teori praktis senjata mortir dan SMR dengan referensi modul yang diterbitkan oleh TNI, meliputi karakteristik senjata MO 60 LR dan 81 serta modul karakteristik SMR/GPMG. Latihan difokuskan pada materi praktek lapangan operasional senjata bantuan. Latihan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di jajaran Indobatt selama berada di daerah tugas operasi Lebanon Selatan.
Di penghujung latihan, Komandan Indobatt menguji langsung keterampilan dan kemampuan prajurit Indobatt dalam mengawaki senjata bantuan. Dari hasil ujian tersebut, setiap awak senjata bantuan telah dapat mengoperasionalkan alutsistanya dengan baik sesuai dengan tujuan latihan yang telah direncanakan. (Dispen/dms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar