Kamis, 03/06/2010 16:19 WIB
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Puluhan pedagang asongan Pasar Sentral mendatangi kantor DPRD Makassar. Para pedagang mengadukan pemukulan yang dilakukan oleh oknum TNI AL, MH dan SG, terhadap rekan mereka.
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Puluhan pedagang asongan Pasar Sentral mendatangi kantor DPRD Makassar. Para pedagang mengadukan pemukulan yang dilakukan oleh oknum TNI AL, MH dan SG, terhadap rekan mereka.
Para pedagang asongan ini didampingi sejumlah aktivis Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI). Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan anti kekerasan terhadap pedagang asongan di Pasar Sentral Makassar.
Ikbal (20), pedagang yang menjadi korban pemukulan, mengatakan peristiwa naas itu dialaminya pada 25 April lalu. MH yang mengaku personel TNI AL menemui Ikbal di tangga Makassar Mall dan langsung meninju perut serta leher Ikbal. "Pak MH menanyakan alasan saya tidak hadir waktu dipanggil pengelola pasar. Setelah memukul saya, Pak MH kembali menantang duel para pedagang asongan," ungkap Ikbal.
Selain Ikbal, tiga pedagang asongan lainnya, yakni Ansar, Akbar dan Yus juga menjadi korban keberingasan MH dan SG di waktu yang berbeda. Para pedagang asongan mengaku mendapat kekerasan dari pengelola pasar yang dibekingi oknum TNI AL karena hendak digusur dari lokasi pasar, tempat ratusan pedagang asongan menggantungkan hidup.
Aktivis SRMI Makassar, Daeng Baji, mengatakan perlakuan kasar pihak pengelola pasar dan bekingnya tidak semestinya terjadi. Daeng Baji juga memaparkan kehidupan para pedagang yang masih jauh dari taraf hidup yang sewajarnya, ditambah tindak kekerasan yang mereka terima dari aparat keamanan. "Mereka kan mencari uang secara halal, kenapa mereka harus diusir-usir segala. Apa mereka tidak peka dengan penderitaan para pedagang asongan yang pontang-panting menghidupi keluarganya," pungkas ibu paruh baya ini.
Para pedagang ditemui anggota Komisi A DPRD Makassar, Imran Mangkona. Kepada pedagang, Imran berjanji akan memanggil pihak pengelola Pasar Sentral untuk mengusut persoalan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar