Kamis, 10 Juni 2010 - 15:46 WIB
BANDUNG (Pos Kota) – Latihan Bersama Garuda Shield 2010, dibuka Komandan Pusat kesenjataan Infanteri, Mayor Jenderal TNI Soenarko, didampingi Mayor Jenderal Robert G.F Lee dari Amerika Serikat, di Pusat Pendidikan Infateri Kodiklatad, Cipatat, Bandung, Kamis (10/6). Latihan bersama ini akan berlangsung sebelas hari, diikuti para prajurit dari Amerika Serikat, Nepal, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam dan Bangladesh.
BANDUNG (Pos Kota) – Latihan Bersama Garuda Shield 2010, dibuka Komandan Pusat kesenjataan Infanteri, Mayor Jenderal TNI Soenarko, didampingi Mayor Jenderal Robert G.F Lee dari Amerika Serikat, di Pusat Pendidikan Infateri Kodiklatad, Cipatat, Bandung, Kamis (10/6). Latihan bersama ini akan berlangsung sebelas hari, diikuti para prajurit dari Amerika Serikat, Nepal, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam dan Bangladesh.
Latihan Bersama Garuda Shield 2010 diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas peserta latihan sesuai standar PBB atau Standard Generic Training Module (SGTM), meningkatkan interoperability diantara peserta latihan, dan menyiapkan sarana capacity building bagi negara pengirim pasukan PBB atau Troop Contributing Countries (TCC), serta meningkatkan hubungan antar negara peserta latihan.
Kasad Jenderal TNI George Toisutta dalam sambutan tertulisnya mengatakan, melalui pelaksanaan latihan bersama Garuda Shield ini, diharapkan koordinasi dan kerjasama antar Angkatan Darat dari beberapa negara akan semakin erat dan kokoh, sehingga terjalin hubungan yang lebih baik dan lebih harmonis antara negara-negara pengirim pasukan PBB, yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan saling menghormati.
Menurut Kasad, pengiriman pasukan di bawah bendera PBB diperlukan untuk memelihara dan menjaga perdamaian dunia, akibat adanya beberapa konflik yang terjadi di beberapa negara. Bagi prajurit TNI, khususnya TNI Angkatan Darat hal itu merupakan tugas mulia, sebagaimana amanah Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 yaitu ”ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Kasad menegaskan, pelaksanaan latihan ini bukan saja untuk memantapkan profesionalisme prajurit, tetapi juga untuk meningkatkan semangat kebersamaan yang pada gilirannya nanti akan tercapai soliditas di antara negara peserta dalam kerangka penyelenggaraan Operasi Perdamaian Dunia. “ Selain itu, para peserta latihan akan memiliki wawasan dan pandangan serta pemahaman yang sama terhadap prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan yang diambil oleh para Komandan beserta Staf dalam merencanakan operasi “, tambah Kasad.
Dalam Garuda Shield ini, untuk kegiatan gladi posko diikuti 137 orang terdiri atas 65 orang dari Indonesia dan 72 orang dari Amerika Serikat. Sedangkan gladi lapang diikuti 252 orang dari Indonesia, 42 orang dari setiap negara peserta dari luar negeri. Sementara itu kegiatan latihan bantuan kemanusian dari Indonesia 106 orang dan dari Amerika Serikat 21 orang. (dispenad/syamsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar