Senin, 07 Juni 2010

Oknum TNI Pukuli Wanita Hamil

Minggu, 6 Juni 2010 16:08 WITA
AMUNTAI, KOMPAS.com - Kopral Kepala (Kopka) Rahmat (42) dari kesatuan Kodim 1001 Amuntai, Kalimantan Selatan, tega-teganya menghajar Farida (21), penjaga pom bensin di Desa Telang, Batang Alai Utara, hanya gara-gara salah paham, Minggu (6/6/2010). Awalnya, Rahmat dan istrinya akan mengisi bahan bakar, tetapi sedang antre panjang. Rahmat pun memotong antrean itu. Farida menegur dia agar pindah jalur khusus mobil agar cepat terlayani.

Saran itu ternyata membuat Rahmat tersinggung. Tiba-tiba istri Rahmat memukul Farida. Melihat hal itu, Rahmat justru menampar muka Farida hingga tersungkur. Sudah jatuh pun, Farida yang diketahui hamil 2 bulan terus itu dihajar hingga babak belur di depan orang ramai. Kejadian ini memicu kemarahan warga. Giliran warga yang menghakimi serdadu itu. "Saat itu pengisian jalur kendaraan sedang antre, dia malah ingin cepat dengan mendahului kendaraan lain," kata pengawas Pom Bensin Telang, Purwadi.

"Farida sudah minta ampun, sementara pelaku terus memukulinya walau ia sudah tersungkur di tanah," tambah Purwadi. Aksi Rahmat terhenti setelah dilerai Kepala Desa Telang yang kebetulan di lokasi itu. "api pelaku masih emosi dan malah juga ingin memukul Pak Kades. Untung Pak Kades cepat lari," kata Purwadi. Usai melampiaskan amarahnya, Rahmat dan istrinya meninggalkan Farida yang luka lebam di sekujur tubuhnya. Sementara, kepala desa yang takut menjadi sasaran amarah Rahmat, melaporkan hal itu ke warganya. "Kami langsung telepon Polsek Batara dan datang dua orang anggota mereka," lanjutnya.

Rupanya, kejadian belum berhenti sampai di situ. Rahmat yang masih emosi kembali mendatangi Pom Bensin Telang. Kali ini, Rahmat ditemani adiknya, Ar Rahmi (32). Keduanya bahkan menenteng parang. "Keduanya berteriak mencari warga yang menantangnya, " sebut Purwadi.

Karena jumlah warga yang datang mencapai ratusan, kedua pelaku ditangkap polisi di dalam kantor SPBU Telang. Selain ditangani polisi, kasus ini juga mengharuskan pihak POM TNI untuk turun tangan. (Khairil Rahim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog