Kamis, 10 Juni 2010

Pangdam: Netralitas TNI Harga Mati

suarasurabaya.net Pemilukada selama bulan Juni 2010 ini, digelar di berbagai wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, kembali ditekankan Pangdam netralitas TNI harga mati. Hal itu disampaikan Mayjend TNI SUWARNO Pangdam V Brawijaya dalam kunjungan sehari di wilayah Kabupaten Lumajang. Ditemui DIDI reporter Sentral FM Lumajang, Pangdam menegaskan, prinsip netralitas itu sesuai penegasan bahwa TNI harus tetap netral dan tidak boleh ikut dalam politik praktis.”Dan, pelaksanaan Pilkada harus berjalan baik dan tenang. Hal itu yang dikedepankan sesuai amanah yang diberikan kepada TNI untuk membantu pengamanannya. Karena itu, TNI tidak akan larut dalam segala bentuk kegiatan politik praktis yang saat ini dilaksanakan,” ungkapnya di sela kunjungan di Lumajang.


Karena prinsip yang saat ini diyakini TNI, adalah siapapun yang menang dalam pelaksanaan Pilkada di wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, adalah masyarakat setempat. Dimana, TNI hanya menekankan situasi Kamtibmas masyarakat, yang tetap tenang tanpa gejolak. Hal inilah yang akan dipastikan untuk dijaga bersama dengan sinergi bersama jajaran Polri, dalam hal ini Polda Jatim. Antisipasi dari TNI, masih kata Mayjend TNI SUWARNO Pangdam V Brawijaya, akan terus mengajak masyarakat agar ada pemahaman bahwa Pilkada adalah untuk memilih pemimpin yang amanah. ”Bahwa ada tanggungjawab yang besar yang harus diemban dalam lima tahun ke depan, sesuai harapan masyarakat pemilih dalam pelaksanaan Pilkada. Tujuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya,” paparnya. Bagi pihak yang menang, ditegaskan Pangdam, memiliki beban yang berat dengan amanah yang diberikan. ”Sedangkan bagi yang kalah, merupakan sesuatu yang biasa. Karena dalam kompetisi, menjadi hal yang biasa. Ada yang menang dan ada yang kalah,” kata Pangdam.

Seputar kekuatan prajurit dari Kodam V Brawijaya yang diterjunkan, membantu pengamanan dan melakukan sinergi dengan unsur Polri dari jajaran Polda Jatim dalam mengamankan Pilkada, disampaikan Pangdam, jumlahnya bervariasi.”Hal itu melihat potensi dan situasi yang dihadapi,” ungkapnya. Dicontohkannya, seperti pelaksanaan Pilkada di Mojokerto yang cukup rumit dengan situasi dan kondisi yang memanas, jumlah prajurit yang diterjunkan cukup banyak.

”Namun, kami bersyukur pelaksanaan Pilkada di Mojokerto berlangsung aman dan tertib. Untuk pelaksanaan Pilkada di wilayah Kabupate/Kota lainnya, jumlahnya juga bervariasi melihat situasi dan kondusifitas daerah setempat. Diantaranya di Kabupaten Kediri, Ngawi, Lamongan, Gresik, Surabaya dan Blitar,” pungkasnya.(her/ipg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog