Senin, 07 Juni 2010

TNI AL Tunggu Penetapan KPU

Minggu, 6 Juni 2010 12:03 WIB
SURABAYA SURYA - Status kedinasan Kolonel Laut Yulius Bustami, cawawali pasangan Fandi Utomo, masih terbuka lebar untuk bisa kembali ke barak. Pasalnya, TNI-AL secara resmi masih menunggu penetapan hasil perhitungan KPU.

Kadispen TNI AL Letkol Toni Syaiful mengatakan, secara resmi dan hingga kini pihak Dinas TNI AL masih menunggu penetapan dari KPU Surabaya, siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam perhitungan Pilwali Surabaya. “Kalau sekarang kan baru perkiraan, siapa yang kalah siapa yang menang, kan belum ada penetapan dari KPU,” jelas Toni saat dikonfimasi tentang jabatan Yulius Bustami pascapilwali Surabaya.

Diterangkan pria dengan dua melati di pundak itu, sesuai aturan, saat hendak mengikuti Pilwali dulu, karena yang bersangkutan masih dinas aktif di TNI AL, maka yang bersangkutan harus mengajukan surat bersedia pensiun dari kedinasan militer. Surat tersebut diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Pilwali. “Jika dikemudian hari katakanlah Pak Yulius ini lolos atau menang, maka pengajuan surat pensiun itu bisa diteruskan,” papar Toni Syaiful.

Tetapi jika yang bersangkutan kalah, maka bisa saja surat pengajuan bersedia pensiun itu dipending. “Karena proses untuk pengajuan pensiun itu sangat panjang dan yang bersangkutan bisa saja kembali ke dinas. Untuk itu kami masih menunggu keputusan dan KPU dan Mabes TNI AL,” jelasnya.

Yang pasti, lanjut Toni Syaiful, jika kembali ke dinas, Yulius Bustami tidak akan menjadi komandan pasukan katak lagi. “Karena jabatan itu sudah diisi oleh orang lain,” lanjutnya. Terkait jabatan apa yang akan diberikan kepada Yulius Bustami, Kadispen juga belum mengetahuinya,”Kalau job apa itu nanti kewenangan Mabes TNI AL,” pungkasnya. Sementara Ketua KPU Surabaya Eko Sasmito, saat dikonfirmasi tentang persyaratan pendaftaran cawawali Yulius Bustami, apakah sudah lengkap ketika mendaftar Pilwali, mengaku lupa.

“Kalau tidak salah itu surat pengunduran diri yang disetujui pimpinannya. Tapi untuk lebih jelasnya coba tanya ke Pak Eko Waluyo (Ketua Pokja Pendaftaran cawali/cawawali) saja, saya agak lupa,” ujar Eko ragu-ragu.Eko Waluyo sendiri dihubungi beberapa kali ponselnya tidak aktif. Mundurnya mantan Dansatpaska ini sebenarnya cukup mengagetkan banyak pihak. Betapa tidak, karier Yulius sebagai Komandan Satuan Pasukan Katak di usia ke-46 tersebut diramalkan cukup cemerlang.

Paling buruk, Yulius bisa meraih satu bintang di pundak, jika bapak satu anak tersebut masih meneruskan kariernya di TNI AL. Namun suami dari Emy Megaria tersebut memilih untuk melayani masyarakat secara langsung dengan mencalonkan diri sebagai cawawali mendampingi Fandi Utomo. “Bagi saya tidak ada penyesalan, karena kedua pekerjaan itu sama, mengabdi kepada negara,” ujar Yulius saat ditemui pada acara sertijab di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog