Selasa, 21 September 2010 - 12:44 wib
Ferdinan - Okezone
JAKARTA - Insiden pelanggaran prosedur oleh Densus 88 yang masuk ke Bandara Polonia, Medan, melalui Pos Golf Bravo tanpa izin, harus segera diselesaikan.
Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil berpendapat, Polri sebagai institusi yang menaungi Densus 88 sebaiknya legowo meminta maaf ke TNI Angkatan Udara terkait insiden tersebut.
“Untuk mengurangi ketegangan, supaya tidak dipolitisasi, apa salahnya Densus minta maaf? Mereka kan sama-sama aparat negara. Karena kontraproduktif kalau masalah ini jadi besar,” kata Nasir kepada wartawan di Gedung DPR, Menurut dia, insiden penyergapan teroris di Medan itu menunjukkan masih lemahnya koordinasi di antara institusi penegak hukum. “Koordinasinya lemah, Densus harus koordinasi kepada pihak terkait (saat menjalankan tugas), karena tiap wilayah punya otoritas masing-masing,” sambungnya.
Ferdinan - Okezone
JAKARTA - Insiden pelanggaran prosedur oleh Densus 88 yang masuk ke Bandara Polonia, Medan, melalui Pos Golf Bravo tanpa izin, harus segera diselesaikan.
Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil berpendapat, Polri sebagai institusi yang menaungi Densus 88 sebaiknya legowo meminta maaf ke TNI Angkatan Udara terkait insiden tersebut.
“Untuk mengurangi ketegangan, supaya tidak dipolitisasi, apa salahnya Densus minta maaf? Mereka kan sama-sama aparat negara. Karena kontraproduktif kalau masalah ini jadi besar,” kata Nasir kepada wartawan di Gedung DPR, Menurut dia, insiden penyergapan teroris di Medan itu menunjukkan masih lemahnya koordinasi di antara institusi penegak hukum. “Koordinasinya lemah, Densus harus koordinasi kepada pihak terkait (saat menjalankan tugas), karena tiap wilayah punya otoritas masing-masing,” sambungnya.
Namun Nasir melihat kejadian itu hanyalah kekhilafan semata, karena Densus 88 tengah memburu perampok Bank CIMB Niaga terkait jaringan teroris. "Karena diuber-uber waktu, Densus jadi menyalahi prosedur," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar