Jumat, 24 September 2010 19:09 WIB Peristiwa Hukum/Kriminal Dibaca 120 kali
Surabaya (ANTARA News) - Satuan Patroli Keamanan Laut Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarakan berhasil menangkap kapal pengangkut kayu selundupan di perairan laut Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Surabaya (ANTARA News) - Satuan Patroli Keamanan Laut Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarakan berhasil menangkap kapal pengangkut kayu selundupan di perairan laut Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letnan Kolonel Laut Yayan Sugiana, di Surabaya, Jumat, mengatakan kayu tersebut akan diselundupkan ke Tawao, Malaysia Timur.
"Saat ini kapal dan awaknya diamankan di Pangkalan TNI AL Tarakan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," kata Yayan. Ia mengemukakan peristiwa tersebut bermula dari kecurigaan anggota Patkamla Lanal yang sedang berpatroli menggunakan Kapal TNI AL Sekatak di perairan Batu Putih terhadap sebuah KM Panen Laut.
Kapal tersebut dihentikan petugas tepatnya di titik koordinat 118-27-39 Bujur Timur dan 01-29-62 Lintang Utara, Kamis (23/9), pukul 01.30 WITA. Kapal berbobot 25 gross ton tersebut mengangkut 15 meter kubik atau sekitar 115 batang kayu hitam amara tanpa dilengkapi dokumen yang sah.
"Saat diperiksa kapal yang dinakhodai Fahmi bin Abu itu tak bisa menunjukkan surat izin berlayar dan dokumen muatan," kata Yayan mengutip keterangan Komandan Patkamla KAL Sekatak Serda (Bah) Rochmadi.
Menurut keterangan nakhoda, kapal tersebut berlayar dari Batu Putih menuju Tawao, Malaysia Timur. Di dalam kapal berwarna biru itu juga terdapat delapan anak buah kapal. Sementara itu, Komandan Lanal Tarakan Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto mengatakan kasus pembalakan liar di sekitar perbatasan Indonesia-Malaysia Timur sebenarnya sudah sering terjadi.
Modus operandinya, kayu-kayu yang diduga merupakan hasil pembalakan liar dari hutan-hutan di Kaltim itu diangkut dengan menggunakan kapal-kapal motor kecil yang berbobot mati cukup besar menuju Malaysia Timur.
"Untuk menghindari pemeriksaan dari aparat berwenang, biasanya pelayaran dilakukan pada malam hari," katanya sebagaimana ditirukan Yayan. Guna mengantisipasi kejadian serupa, pihak Lanal Tarakan yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia semakin meningkatkan patroli pengamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar