Selong (Suara NTB) – updated: Sabtu 18/09/10
Belum surutnya aksi-aksi pengeboman ikan di perairan Lombok Timur (Lotim), termasuk perusakan dan pengambilan karang laut, menyebabkan pemkab Lotim berusaha terus mencari terobosan. Satu kiat yang paling anyar yakni meningkatkan berkoordinasi dengan pihak TNI-AL guna menyelamatkan biota laut dan kelestarian ekosistem, termasuk pengamanan pulau-pulau kecil.
Belum surutnya aksi-aksi pengeboman ikan di perairan Lombok Timur (Lotim), termasuk perusakan dan pengambilan karang laut, menyebabkan pemkab Lotim berusaha terus mencari terobosan. Satu kiat yang paling anyar yakni meningkatkan berkoordinasi dengan pihak TNI-AL guna menyelamatkan biota laut dan kelestarian ekosistem, termasuk pengamanan pulau-pulau kecil.
‘’Siapa pun nelayan yang tertangkap oleh tim gabungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (Kelkan) serta aparat TN-AL, maka dipastikan tindak pidana tersebut akan diproses sesuai hukum yang berlaku,’’ kata Kepala Dinas Kelkan Lotim, H. Amiril Mukmin PD di Selong kemarin. Dia melihat praktik-praktik pengeboman ikan dan praktik-praktik lain yang patut diduga akan dapat merusak kelestarian lingkungan laut dan pulau-pulau kecil selama ini harus dihentikan dengan tindakan yang lebih tegas.
Dalam praktik pengamanan itu, katanya, selain melakukan serangkaian sosialisasi kepada penduduk pantai di desa-desa pesisir di Lotim, juga dilakukan patroli bersama antara aparat Kelkan dengan personel TNI-AL. ‘’Oknum masyarakat yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bom, dan atau oknum masyarakat yang melakukan pengambilan terumbu karang di laut secara membabi buta,’’ katanya soal sasaran dari sosialisasi dan patroli pengamanan yang akan dilaksanakan bersama itu.
Dengan lingkungan laut yang lestari dan pulau-pulau kecil yang alami, kata Amiril, maka pada gilirannya pengembangkan potensi wisata bahari yang ada ke depan akan lebih prospektif. ‘’Wisata bahari yang berkembang ke depan tentulah peluang tumbuhnya ekonomi baru bagi masyarakat,’’ katanya, sedang dengan mengebom ikan atau merusak terumbu karang saat ini sama artinya dengan tidak memberi peluang bagi pengembangan wisata bahari itu sendiri.
Oleh karena itu, demikian Amiril Mukmin, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan pihak Danlanal Mataram, untuk mengatur strategi maupun langkah yang akan digunakan dalam melakukan pengamanan. Kegiatan itu sendiri akan secara efektif diperkirakan mulai berlangsung pada bulan Oktober 2010 mendatang, yang dibarengi dengan pencanangan laut lestari dengan ditandai penancapan bendera Merah Putih di tengah-tengah perairan yang ada di NTB oleh Gubenur NTB, KH. M. Zainul Majdi, M.A.
Pada saat pencanangan itu, seluruh perairan laut dan pulau-pulau kecil yang ada di NTB akan dikelilingi menggunakan kapal perang milik TNI-AL yang menurut rencana akan didatangkan dari pangkalan TNI AL di Surabaya. ‘’Yang jelas, sudah saatnya tindakan nyata harus diambil terhadap mereka yang gemar mencari rezeki dengan jalan pintas, mengebom ikan dan mengambil terumbu karang untuk kepentingan sesaat tetapi merusak masa depan anak cucu kita,’’ demikian Amiril Mukmin. (038)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar