Senin, 27 September 2010
JAKARTA (Suara Karya): Markas Besar Tentara Nasional Indonesia mengirim Kapal Perang RI Frans Kaiseipo untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Perdamaian (Maritim Task Force) Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon Selatan. Pengiriman kapal perang ini untuk kedua kali dilakukan Indonesia, setelah KRI Diponegoro. Pelepasan KRI Frans Kaiseipo melalui Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta, Sabtu (24/9) menyertakan 100 personel TNI Angkatan Laut (Satgas Maritim Konga XXVIII-B/Unifil) dan diberangkatkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.
Tampak hadir, Kepala Staf TNI Angakatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, Wakil KSAU Marsdya TNI Sukirno, Panglima Armabar Laksda TNI Marsetio, Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto dan Komandan Lantamal III Laksma TNI Iskandar Sitompul serta Duta Besar Lebanon untuk Indonesia. Pasukan TNI akan bertugas selama enam bulan di Lebanon. Mereka akan menempuh perjalanan dua bulan melalui rute Belawan-Cochin-Salalah-Port Said-Beirut. "Pengiriman ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk ikut menjaga perdamaian dunia," ujar Panglima TNI. Keberadaan MTF, menurut dia, diharapkan mampu mengeleminasi penyeludupan senjata yang cenderung berasal dari wilayah-wilayah yang sedang dilanda konflik perang.
Batalion Tank
Sementara itu, Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mulai membangun satu batalion tank, bagian Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat awal tahun 2011 guna menambah kekuatan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia. "Batalion tank itu akan kami tempatkan di Kabupaten Bengkayang, untuk memudahkan mobilisasinya kendaraan berat itu di sepanjang kawasan perbatasan Kalbar - Malaysia," kata Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai Kolonel Inf Toto Rinanto di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencana pembentukan batalion tank itu secara detil masih digodok di Mabes TNI AD. "Pada dasarnya kami siap mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dari gangguan luar dan dalam," kata Totok. Menurut dia, lokasi akan dibangunnya batalion tank itu sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang. "Saya bersama Pangdam XII Tanjungpura sudah turun langsung meninjau lokasi pembangunan batalion tersebut," ujarnya. (Feber S)
JAKARTA (Suara Karya): Markas Besar Tentara Nasional Indonesia mengirim Kapal Perang RI Frans Kaiseipo untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Perdamaian (Maritim Task Force) Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon Selatan. Pengiriman kapal perang ini untuk kedua kali dilakukan Indonesia, setelah KRI Diponegoro. Pelepasan KRI Frans Kaiseipo melalui Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta, Sabtu (24/9) menyertakan 100 personel TNI Angkatan Laut (Satgas Maritim Konga XXVIII-B/Unifil) dan diberangkatkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.
Tampak hadir, Kepala Staf TNI Angakatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, Wakil KSAU Marsdya TNI Sukirno, Panglima Armabar Laksda TNI Marsetio, Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto dan Komandan Lantamal III Laksma TNI Iskandar Sitompul serta Duta Besar Lebanon untuk Indonesia. Pasukan TNI akan bertugas selama enam bulan di Lebanon. Mereka akan menempuh perjalanan dua bulan melalui rute Belawan-Cochin-Salalah-Port Said-Beirut. "Pengiriman ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk ikut menjaga perdamaian dunia," ujar Panglima TNI. Keberadaan MTF, menurut dia, diharapkan mampu mengeleminasi penyeludupan senjata yang cenderung berasal dari wilayah-wilayah yang sedang dilanda konflik perang.
Batalion Tank
Sementara itu, Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mulai membangun satu batalion tank, bagian Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat awal tahun 2011 guna menambah kekuatan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia. "Batalion tank itu akan kami tempatkan di Kabupaten Bengkayang, untuk memudahkan mobilisasinya kendaraan berat itu di sepanjang kawasan perbatasan Kalbar - Malaysia," kata Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai Kolonel Inf Toto Rinanto di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencana pembentukan batalion tank itu secara detil masih digodok di Mabes TNI AD. "Pada dasarnya kami siap mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dari gangguan luar dan dalam," kata Totok. Menurut dia, lokasi akan dibangunnya batalion tank itu sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang. "Saya bersama Pangdam XII Tanjungpura sudah turun langsung meninjau lokasi pembangunan batalion tersebut," ujarnya. (Feber S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar