Kamis, 23 September 2010

Iklas dan Gembira

Walaupun bukan sekali ini menjadi Danup (Komandan Upacara) setelah 18 tahun mengabdi sebagai prajurit TNI, Letkol Inf. Wayan Suarjana mengatakan cukup tegang juga menjadi Danup serah terima jabatan (sertijab) Komandan Korem 163 Wirasatya dari Kol. Inf Yoedhi Swastanto, MBA. Kepada penggantinya Kol. Inf Jacob Djoko Sarosa, di lapangan Makorem, Selasa (21/9) lalu.

Siapa tidak tegang sebelum sertijab mendung cukup tebal menyelimuti langit. Syukur cuaca terkendali. Walau toh hujan membasahi lapangan, namun hanya rintik-rintik sebentar. Saya senang, apalagi situasi itu tidak mempengaruhi upacara sertijab dan akhirnya dapat berakhir sebagaimana direncanakan.

Pengalaman ini cukup berkesan buat saya pribadi,” ujar Dandim 1626 Bangli usai upacara.
Perwira menengah asal Banjar Wates Tengah, Selat Karangasem ini ternyata baru dua minggu menduduki kursi orang nomor satu di wilayah Kodim 1626 Bangli. Sebelumnya masuk jajaran struktur pemimpin di bawah Korem 163 Wirasatya, Wayan adalah Komandan Yonif (Danyon) 900 Raider IX/Udayana sejak 2009. Dia memimpin 5 Markas di Tuban, Buleleng, Pulaki, Kubu Tambahan dan Gilimanuk dan mengendalikan anak buah 900 orang.

Saya lama sebagai prajurit lapangan bertugas di pasukan,” ujar mantan anggota Korp Pasukan Khusus ini. Begitu menamatkan Akabri 1992, Wayan Suarjana langsung bergabung di group I Kopassus yang bermarkas di Serang, Banten. Kemudian tahun 1996 menjadi bagian dari group 3 Sandi Yudha. Di sini dia lebih banyak bertugas sebagai intelijen. Banyak pengalaman suka dan duka dilalui Wayan selama bertugas di daerah operasi gawat seperti di Timor Timur, Aceh maupun ketika ke Korea Selatan.

“Buat saya berbagai pengalaman buruk dan sebaliknya menyenangkan adalah dinamika kehidupan yang saya pakai sebagai proses pembelajaran ke dalam diri dengan visi rasa kesadaran dan tanpa keterikatan. Filosofis, suka, duka lara, pati merupakan bagian integral kehidupan yang riil dan semua orang tanpa kecuali akan melaluinya. Karena itu , berusahalah bekerja berat sekalipun bebannya dengan rasa iklas dan gembira,” ujar perwira menengah kelahiran 2 oktober 1969 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog