Selasa, 28 September 2010

Tiga Personil TNI-AD di Pos Perbatasan Oepoli Diganti

Senin, 27 September 2010 12:57 WIB
TEMPO Interaktif, KUPANG - Komandan Korem 161 Wirasakti Kolonel Art I Dewa Ketut Siangan mengatakan, pihaknya telah mengganti tiga oknum TNI Angkatan Darat dari kesatuan Batalyon Infanteri (Yonif) 742 yang bertugas di Pos Perbatasan di Desa Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Pergantian kami lakukan untuk menjaga suasana tetap kondusif,” kata Dewa Ketut Siangan usai bertemu Uskup Agung Kupang Petrus Turang, Senin (27/9).

Menurut Dewa Ketut Siangan, pergantian dilakukan Sabtu lalu (25/9) setelah ketiganya dipanggil menghadap Korem untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus pemukulan terhadap Pastor Romo Beatus Ninu atau lebih dikenal Romo Bento, Kamis lalu (23/9). Dia tidak ingin peristiwa itu menimbulkan kericuhan di daerah tersebut.

Setelah peristiwa pemukulan tersebut, muncul desakan masyarakat di Desa Oepoli yang menolak keberadaan personil Yonif 742 di tiga pos perbatasan di wilayah enclave Oeccuse, Timor Leste tersebut. Masyarakat menilai oknum Yonif yang bertugas di daerah tersebut sering membuat keoanaran.

Bahkan sejak peristiwa tersebut, masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa, seperti ke sawah. Itu sebabnya, masyarakat mengusulkan Pos Perbatasan hanya dijaga personil dari Komando Rayon Militer (Koramil) dan kepolisian Sektor (Polsek) Amfoang.

Menanggapi hal tersebut, Dewa Ketut Siangan mengatakan keberadaan personil TNI-AD, termasuk dari kesatuan Yonif tetap diperlukan. “Pengamanan dilakukan bersama personil Polsek setempat,” ucapnya. YOHANES SEO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog