Minggu, 19 September 2010 09:53 WIB
TEMPO Interaktif, BALIKPAPAN - Komando Daerah Militer VI Mulawarman membentuk tim investigasi kecelakaan latihan yang menyebabkan tewasnya satu prajurit dan melukai empat orang lainnya. Personil Batalyon 600 Raiders Sersan Kepala Baruna tewas terkena ledakan bom TNT saat melaksanakan latihan perang di jembatan Manggar Balikpapan.
TEMPO Interaktif, BALIKPAPAN - Komando Daerah Militer VI Mulawarman membentuk tim investigasi kecelakaan latihan yang menyebabkan tewasnya satu prajurit dan melukai empat orang lainnya. Personil Batalyon 600 Raiders Sersan Kepala Baruna tewas terkena ledakan bom TNT saat melaksanakan latihan perang di jembatan Manggar Balikpapan.
“Ini sudah prosedur resmi internal TNI,” kata Kepala Penerangan Kodam Mulawarman Letnan Kolonel Suwarjiyana, Mingggu 19 September 2010. Personil tim investigasi, kata Suwarjiyana terdiri anggota Polisi Militer dan Intelejen Kodam Mulawarman. Hasil investigasi diharapkan mampu mengungkap penyebab kecelakaan yang telah merengut satu korban jiwa.
“Kita tentu tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali di masa datang,” paparnya.
Sebelumnya, satu prajurit TNI dari Batalyon 600 Raiders tewas dan tiga lainnya luka parah dalam ledakan bahan peledak jenis TNT seberat 350 gram. Batalyon Raiders sedang melaksanakan latihan tempur di kawasan area militer Manggar Balikpapan Timur. Korban ledakan adalah Sersan Kepala Buana yang kedapatan tewas ditempat dengan kondisi mengenaskan. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Letkol Suwarjiyana mengatakan korban adalah salah satu ahli peledak di kesatuan Batalyon 600 Raiders Balikpapan.
Adapun empat korban luka luka, kata Suwarjiyana adalah Prajurit Kepala Hendri, Praka Rifai, Prada Bambang dan Sertu Umar. Dugaan sementara, empat korban tersebut berdiri berdekatan dengan Buana yang sedang memegang bahan peledak jenis TNT. Seluruh korban luka dirawat di Rumah Sakit Tentara dr Hardjanto. Adapaun Jenazah Buana segera diterbangkan ke Surabaya dan diantar ke rumah duka di Kebumen, Jawa Tengah. “Serka Buana meninggal terkena ledakan saat regunya, beranggotakan tujuh prajurit mempersiapkan teknis latihan penyeberangan di Sungai Manggar,” kata Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal Tan Aspan.
Tan Aspan mengaku berduka dan tidak menyalahkan prajuritnya sehubungan kecelakaan latihan ini. Dia berpendapat terjadi permasalahan teknis dan non teknis yang tidak mampu dikendalikan manusia. “Dalam persiapan, semuanya bisa saja sudah sesuai rencana, namun kadang-kadang terjadi juga hal-hal yang tidak disengaja,” sesalnya.
Tim peledak Kodam Mulawarman sedang bersiap melakukan latihan penyeberangan basah di Sungai Manggar dalam latihan tempur rutin. Tim ini menyeberangi Sungai Manggar dengan misi mengupayakan agar perlengkapan tempurnya seperti senjata, TNT, peta hingga makanan tidak basah. Dugaan sementara, saat ini alat pemicu bom TNT tanpa sengaja aktif sehingga memicu ledakan. Bahan peledak TNT tergolong high explosive yang akan meledak oleh tekanan keras maupun kejutan elektronik.
SG WIBISONO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar