Muhammad Saifullah - Okezone
Ilustrasi (Foto Koran SI)
JAKARTA- Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri telah mengistruksikan jajarannya terutama yang bertugas di daerah terpencil untuk waspada terhadap serangan teroris.
Kuat dugaan, fasilitas aparat keamanan di wilayah terpencil akan menjadi target utama serangan kelompok teroris, termasuk pos jaga militer, menyusul peristiwa penembakan tiga polisi di Mapolsek Hamparan Perak, Sumatera Utara pada Rabu 22 September lalu.Pengamat intelijen Dynno Cressbon membenarkan polisi kini menjadi salah satu terget serangan teroris. Terutama mereka yang bertugas di daerah-daerah terpencil. Namun dia membantah bahwa prajurit TNI juga masuk dalam daftar serangan teroris.
Dynno beralasan, teroris belum mengkategorikan prajurit TNI dalam kelompok Thoghut. Yaitu penguasa zalim yang mengubah hukum-hukum Allah. “Belum pernah ada satu kasus pun mereka (teroris) menyerang TNI,” ungkapnya kepada okezone di Jakarta, Sabtu (25/9/2010).
Dynno menduga thoghut dalam perspektif para teroris Indonesia adalah polisi, kepala negara, dan kelompok-kelompok lain yang menghalangi kegiatan mereka dalam menegakkan syariat Islam. Dalam kaitan ini, prajurit TNI belum masuk dalam daftar mereka.Sekedar mengingatkan, kelompok teroris diduga kuat berada di balik serangan Mapolsek Hamparan Perak yang menewaskan tiga polisi. Begitu pula dalam peristiwa tewasnya dua polisi di pos polisi Kentengrejo, Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu 10 April 2010 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar